Pengalaman Menggunakan Lensa TTArtisan 35mm f/1.4 di Kamera Lumix (MFT)

Pengalaman Menggunakan Lensa TTArtisan 35mm f/1.4 di Kamera Lumix (MFT)

Kesimpulan: Lensa TTArtisan 35mm f/1.4 menurut saya adalah lensa yang memuaskan untuk harga Rp1.100.000. Bahan metal membuatnya terkesan premium. Kualitas gambar yang dihasilkan juga menurut saya cukup tajam. Chromatic aberration ada, tapi menurut saya cukup terkontrol. Cincin bukaannya clicky (berbunyi) saat diputar. Cincin putar fokusnya sangat lembut. Lensa ini cocok untuk kamu yang mau belajar fotografi dan videografi dengan budget terbatas.

***

Sesuai namanya, lensa manual tidak punya kapabilitas untuk melakukan auto-focus. Lensa manual tidak memiliki kontak elektronik dengan kamera sehingga pengaturan aperture/bukaan dan fokus hanya dapat dilakukan melalui bodi lensa. Selain itu, kamera tidak akan menangkap informasi tentang bukaan diagfragma (f) sehingga pada sampel foto berikut saya hanya bisa memberikan informasi shutter speed dan ISO.

 

Seluruh foto di bawah ini telah disesuaikan dengan resolusi lebih kecil. Untuk melihat versi high resolution (1920x1080), klik foto atau klik kanan - buka di tab baru.


1. Ketajaman

Lumix G85 TTArtisan 35mm | 1/80 | ISO 200

Saya merasa ketajaman Lensa TTArtisan 35mm f/1.4 ini sangat memuaskan, apalagi kalau mengingat harganya yang terjangkau. Foto yang kamu lihat di atas adalah adalah foto langsung dari kamera (SOOC) yang belum mengalami proses manipulasi.

 

Lumix G85 | TTArtisan 35mm | 1/50 | ISO 200
 
2. DoF (Ruang Tajam) dan Bokeh

Lumix G85 | TTArtisan 35mm

Dengan bukaan maksimal di f/1.4, tentu saja kita mengharapkan ruang tajam yang bisa lebih sempit untuk memberikan efek dramatis pada subjek utama. Ruang tajam yang sempit ini juga memberikan kita kesempatan untuk mengisolasi subjek dari background.

 

Meskipun sistem MFT memang memiliki keterbatasan dari aspek blur dan bokeh ini, menurut saya blur yang dihasilkan masih cukup memuaskan terutama apabila kamu memotret dari jarak yang dekat dengan subjek. Baru-baru ini, TTArtisan mengeluarkan versi 50mm f/1.2 yang memungkinkan untuk memotret dengan ruang tajam yang lebih sempit. Sayangnya, saya belum berkesempatan untuk mencobanya.

Lumix G85 | TTArtisan 35mm

Seperti yang terlihat pada contoh foto di atas, TTArtisan 35mm f/1.4 ini menghasilkan bola bokeh yang berbentuk variatif bulat sampai bentuk mata kucing.

 

3. Chromatic Abberation (CA)

Chromatic Abberation (CA), atau biasa juga disebut fringing secara sederhana adalah munculnya warna yang tidak diinginkan pada perbatasan warna/kontras dalam foto. Biasanya CA ini berwarna ungu dan hijau. CA di lensa TTArtisan 35mm f/1.4 ini, seperti yang diharapkan dari lensa dengan harga murah - akan muncul.

 

Lumix G85 | TTArtisan 35mm | 1/80 | ISO 200

Untuk keperluan foto-foto iseng, sebenarnya CA ini tidaklah mengganggu dan memang sangat wajar apabila muncul pada foto. CA ini juga masih dapat disamarkan melalui aplikasi editing.

 

4. Pengalaman Penggunaan

Lumix G85 | TTArtisan 35mm | 1/800 | ISO 200

Sebagai orang yang belum berpengalaman dalam dunia fotografi, ini juga adalah pengalaman pertama saya menggunakan lensa manual. Pun begitu, tidak perlu waktu lama bagi saya untuk terbiasa menggunakannya.

 

Memang, sistem manual akan memperlambat dalam proses pengambilan foto dan sepenuhnya saya harus mengandalkan mata sendiri dalam menentukan apakah fokus sudah benar atau tidak. Tidak jarang fokus saya salah sasaran sehingga foto menjadi tidak dapat digunakan, tapi ini hanyalah soal latihan.

 

Kalau kamu perlu kamera untuk aksi cepat, mungkin lensa manual kurang cocok untuk kamu.

 

5. Kelebihan TTArtisan 35mm f/1.4

Lumix G85 | TTArtisan 35mm
  • Murah
  • Kualitas gambar cukup tajam
  • Ukuran kecil
  • Built quality terasa premium dan solid
  • Putaran cincin fokus yang halus.

 

6. Kekurangan TTArtisan 35mm f/1.4

Lumix G85 | TTArtisan 35mm

Saya tidak memiliki komplain yang signifikan terhadap lensa ini. Sebagai lensa yang murah, TTArtisan 35mm f/1.4 sudah sangat mengakomodasi keperluan orang-orang yang baru saja memulai fotografi.

 

  • CA kadang muncul, tapi ini memang akan terjadi pada lensa murah
  • Untuk keperluan videografi, jarak lempar fokus yang cukup jauh membuat saya sulit saat melakukan rack focus atau berpindah fokus dari satu subjek ke subjek yang lain
  • Huruf dan tanda-tanda di lensa yang di-print sepertinya akan luntur oleh waktu
  • Logo yang menurut saya kurang menarik

 

7. TTArtisan 35mm f/1.4 untuk Videografi

 

 

Lensa manual, secara umum sangat cocok untuk videografi. Lensa manual akan memberikan kesempatan untuk mengontrol secara penuh titik fokusnya. Kebanyakan lensa digital menggunakan sistem focus by wire/elektronik yang sulit dikendalikan. Lensa manual menggunakan lempar fokus yang lebih mudah.

 

Meskipun saya merasa cocok-cocok saja menggunakan lensa ini, saya merasa lensa TTArtisan ini lebih cocok untuk fotografi karena jarak lempar fokusnya yang panjang. Untuk fotografi, ini akan lebih akurat sedangkan untuk videografi, ini cukup menyulitkan untuk berpindah fokus (rack-focus).

 

8. Apakah TTArtisan 35mm f/1.4 Worth It?

Sangat. Lensa TTArtisan 35mm f/1.4 ini sangat layak dibeli. Fotografi adalah hobi yang mahal, tapi tidak harus seperti itu. Memang banyak sekali jajaran lensa yang lebih baik di luar sana, tapi harganya juga bisa sangat mahal. Untuk kamu yang baru mau mulai belajar fotografi maupun videografi, lensa ini adalah titik yang sangat cocok untuk memulai.

***

Terima kasih telah membaca tulisan ini. Ditulis oleh Adityar (Instagram: @planetyar)

Planetyar@gmail.com


Pengalaman Menggunakan Lensa TTArtisan 35mm f/1.4 di Kamera Lumix (MFT)
4/ 5
Oleh

2 komentar


EmoticonEmoticon