Kelebihan dan Kekurangan Video Action Camera (Yi Cam)

Kelebihan dan Kekurangan Video Action Camera (Yi Cam)


Yo wassap, Aliens?! (diucapkan dengan gaya sok asyik punya)

Sudah nonton video saya di Youtube belum? Yang jalan-jalan ke Rammang-Rammang itu loh.
Ha? Belum?
KELUARRR!!!

*Ehm ehm*
*rapikan poni*

Sebulan yang lalu, saya membuat video untuk channel Youtube saya: planetyar. Link videonya klik di sini. Cuma video travelling-travelling biasa sih, tapi di sini saya tidak akan banyak membicarakan tentang video itu. Di sini, saya cuma mau berbagi apa yang pelajari ketika merekam video dengan Action Cam secara umum, dan Yi Cam secara khusus.

Berikut ini adalah beberapa kelebihan dan kekurangan merekam video dengan Action Cam (Yi Cam) menurut saya:

Kelebihan 1: Pengaturan Video yang Sangat Mudah
Pengaturan pada video action cam sudah otomatis. Artinya, kita tidak usah lagi dipusingkan dengan pengaturan ISO, shutter speed, dan bukaan diagfragma (f). Action Cam sudah menyeimbangkannya sehingga diperoleh video dengan kondisi pencahayaan yang seimbang. Tinggal arahkan dan rekam, arahkan dan rekam.

Kekurangan 1: Pengaturan Video Terbatas
Disebabkan karena pengaturan yang serba otomatis itu, kita jadi tidak bisa mengaturnya sesuai keinginan. Beda sama DSLR atau mirrorless yang punya mode manual sehingga kita bisa mengatur ISO, shutter speed, dan bukaan diagfragma (f) sesuai keinginan.


Kelebihan 2: Tangkapan yang Luas

Hasil Video Yi Cam
Lebarnya sudut lensa Yi Cam menjadikan hasil tangkapan video menjadi sangat luas, sehingga action cam menjadi sangat cocok digunakan untuk merekam aktivitas luar ruangan seperti travelling atau olahraga. Efek melengkung ala fish eye juga memberikan kesan yang fun.

Tapi...

Kekurangan 2:
Hal ini menjadikan action cam tidak cocok untuk merekam video close up. Sehingga, variasi video mejadi terbatas pemandangan yang luas-luas saja.

Kelebihan 3: Portabilitas dan Dukungan Aksesoris
 
Action Cam ringan dan portable
Ukurannya yang sekecil telapak tangan bayi menjadi salah satu kelebihan unggulan action cam. Kadang-kadang, meskipun kamu punya kamera DSLR atau mirrorless yang canggih nan mahal, kamu tidak mau direpotkan dengan ukurannya yang besar dan memenuhi tas. Maunya liburan santai, eh malah repot gara-gara harus menenteng kamera yang berat ke mana-mana.

Selain itu, kita bisa mengambil video dari bawah atau dari atas dengan mudah karena kita tinggal melihat dan mengontrolnya lewat smartphone. Jika mau mengambil video dari atas, tinggal mengangkatnya tinggi-tinggi dan mengaturnya lewat layar smartphone. Begitu pula, untuk mengambil video dari bawah, kita tidak perlu sampai merayap seperti ini:
Ponimu, mas.
Selain itu, dukungan aksesoris seperti waterproof case juga memungkinkan kita untuk melakukan perekaman bawah air.

Kekurangan 3: Set-up yang Merepotkan
Ukuran yang ekstra kecil ini tentu berarti banyak fitur yang dihilangkan. Yang paling berpengaruh adalah LCD screen. Akibatnya, kita hanya bisa mengendalikannya lewat smartphone. Akibatnya: repot. Ketika berpindah dan mau mulai merekam lagi, kita harus memulai semuanya dari awal. Menyalakan action cam lalu menyambungkannya dengan smartphone lagi untuk merekam lagi. Ini jika koneksi antarkeduanya berjalan tanpa hambatan, sebab dalam beberapa kesempatan - menyambungkan action cam dengan smartphone tidak semulus pipi Syahrini.

Bisa sih, membiarkannya tetap menyala dan terkoneksi dengan smartphone tapi ini akan berakibat...

Kekurangan 4: Panas dan Boros Baterai
Body-nya yang padat berisi mengakibatkan action cam menjadi rawan panas ketika merekam. Semakin sering mematikan dan menyalakan (restart), dan wifi yang terus menyala juga berakibat penggunaan baterai yang boros. Boros untuk action cam dan boros untuk smartphone. Untuk mengatasinya, kita perlu membawa baterai ekstra yang harganya tidak terlalu mahal, dan yang pasti: power bank untuk recharge smartphone (dan action cam).

Tentang Kualitas Video

Media info dan properties Yi Cam
Saya merekam dengan resolusi 1920 x 1080 (full high definition). Menurut saya, kamera kecil yang bisa dipinang dengan mahar di bawah satu juta rupiah ini bisa menghasilkan video yang cukup lumayan. Tidak terlalu bagus, tapi cukup lumayan. Kita masih bisa melihat gambar yang agak pecah di sana-sini pertanda kalau hasil videonya ada di tengah-tengah. Nggak HD-HD banget, tapi juga ngga 3gp-3gp banget. Satu dua lah dengan hasil video smartphone menengah.

Kesimpulan
1. Action cam cocok untuk aktivitas luar ruangan, tapi tidak menutup kemungkinan kalau kamu ingin menggunakannya untuk keperluan vlog dalam ruangan. Tidak ada aturan. Cukup pastikan terdapat sumber cahaya yang memadai.

2. Kalau kamu mencari kamera tapi budgetmu terbatas, action cam mungkin kamera yang cocok. Pengaturannya yang sederhana dan harganya yang tidak terlalu mahal menjadikannya kamera yang cukup untuk memulai.

3. Vlogging? Tangkapan yang luas menjadikannya cukup cocok juga untuk vlogging sehingga kita tidak perlu memegangnya jauh-jauh dari wajah. Dari dekat saja, action cam bisa menangkap wajahmu se-muka-muka-nya.

4. Namun, jika kamu orangnya casual-casual saja, tidak terlalu sering beraktivitas fisik atau olahraga, terlebih kamu sudah punya kamera digital atau smartphone kelas menengah, kamu mungkin mau skip saja punya action cam sebab hasil video action cam dengan kamera kelas menengah tidak terlalu jauh berbeda. Perbedaan paling signifikan hanya di luas tangkapannya saja.

Penutup
Okeh, barangkali itu yang bisa saya bagi. Tolong dicatat kalau saya hanya orang yang hobi video saja, bukan videografer profesional sehingga ulasan ini tentu bisa keliru. Semoga bermanfaat bagi kalian, kalau kalian punya pendapat lain atau tips, bagikan pengalaman kalian di kolom komentar.
Kelebihan dan Kekurangan Video Action Camera (Yi Cam)
4/ 5
Oleh

1 komentar


EmoticonEmoticon