Puisi yang Gatal. Randomness
Paus. Paus. Mamalia yang besar bukan kepalang. Ingin kugaruk gigimu jika ada.
Jerapah. Jerapah. Lehermu panjang. Tinggalmu di rerumputan, biar kugaruk biar tidak gatal. Mandi. Mandi. Dengan sabun, biar teman-temannya amuba mati.
Amuba mati tidak meninggalkan belang, bukan juga gading. Kalau gatal maunya digaruk. Gatal. Gatal.
Kalau yang gatal Gita Gutawa, jangan digaruk. Nanti papanya marah. Mending nikahi dulu. Nikahi Gitanya, jangan bapaknya. Kasihan Gitanya nanti. Kasihan karena tidak dinikahi. Gita. Gita. Kalau gatal biar dia garuk sendiri.
Pohon kelapa tidak bisa gatal, tapi bisa digaruk, tapi buat apa? Kalau gatalnya di kepala baru digaruk.
Dari amuba sampai artis, semua bisa gatal. Semua bisa digaruk.
Mari galakkan gerakan menggaruk. Selama bukan menggaruk pantat singa yang sedang kelaparan. Kecuali jika kamu ingin digaruk cakarnya yang besar-besar tajam.
asikiee gan rumah baru
ReplyDeletekocak hahaha
ReplyDeletejadi begini ya puisinya alien :D
@Haedir: Yo'i, Gan. Menuju TKP..
ReplyDelete@Fridi: Ya begini deh. Mau dibikinin? Haha.
mau
ReplyDeletetapi enggak pake kecap terus baksonya yang banyak ya hahha :D
Hahahaha...
ReplyDeleteLo kate ane pedagang bakso?
Ane kaaannn... tampan?
*nggak nyambung*
ya udah deh
ReplyDeletesoto Lamongannya satu ya :)
kuahnya yang banyak ya