Postingan Malam. Waktu Itu Saya Memang Mau Bilang

Postingan Malam. Waktu Itu Saya Memang Mau Bilang

Hai, Halo! Hari ini saya tampan capek sekali! Coba tebak hari ini saya ke mana?
Yak, Benar! Hari ini saya habis bolak-balik ndak jelas. Pertama ke kampus, trus ke Smunel (sekolah putih abu-abu terbaik), lanjut ke Spendel (tetangga sekolahan), trus ke kampus lagi meskipun telat dan ternyata tugas yang bikin saya ngotot ke kampus ndak jadi dikumpul. BAGOOOOSSSHHhhh! Dan habis itu balik lagi ke Spendel buat selesaikan hari ini. Yup, totally membikin tubuh (yang kata sebagian orang) kecil ini lelah sekali. But it's better than doing nothing, rite?! Apalagi melakukan hal aneh. (emang di sana ngapain?! paling juga bersikap ndak normal) Hari ini saya kembali membuktikan sesuatu seperti tiga tahun lalu: Menghadapi Anak SMP itu rumit!

Terlepas dari hal itu, saya punya sesuatu yang daripadanya ingin saya ceritakan. Tadi, untuk sekian lama, saya nelpon  seorang gadis yang pernah saya *ehm-ehm*-i dan dia juga pernah meng-ehm-ehm-i saya (itu pun nelponnya terpaksa, ada teman yang minta tolong). Tapi karena tulalit, akhirnya saya memutuskan sekalian saja mampir ke rumahnya. Mumpung Dulunya sering ke sana sih, waktu masih anak SMA-an. Dialog ini pun terjadi. (Jarang loh saya cerita masalah pribadi!)
------------
Tampan (saya): "Halo!"
(Sebut saya) Mawar: "Hey!"
Tampan: "Lagi bareng Kak Wini ndak?!" (wini: samaran. Teman akrabnya Mawar)
Mawar: "Ndak"
Tampan: "Oh"
Mawar: "Knapa?!"
Tampan: "Ndak. Lagi nyari. Tau dia di mana ndak?"
Mawar: "Di rumahnya ji mungkin. Mau saya temani?!"
Tampan: "Ndak ji. Jangan mi"
Mawar: "Mau ke mana sekarang?"
Tampan: "Online, nyari tugas"
Mawar: "Saya mau les"
Tampan: *sambil melangkah pergi* "Dadah.."
Mawar: *heran* "Itu jieh?!"
------------
(Dan Shogun hitam kepunyaanku pun melaju pergi.)

Yep, perjalanan saya ke rumahnya memang lebih lama daripada ngobrolnya. Di jalan, saya kembali ingat waktu beberapa bulan lalu saya menemani Mawar (Kalau nulis Mawar langsung membayangkan korban perkosaan yang di TV-TV) ke salah satu kafe di BTP. Seperti biasa, saya menjemput dia di rumahnya. Malam itu Mawar mengenakan sweater berbahan tebal. Warnanya merah-perak. Cocok sekali dengan postur tubuhnya. Malam itu Mawar terlihat manis.
Malam. Kami berdua duduk lesehan sambil mengobrol berdampingan (kok tiba-tiba jadi melankolia gini yah bahasanya?). Mata saya terus tertuju pada celana yang dikenakannya di kaki. Celana panjang untuk santai. Mungkin biasanya dipakai untuk tidur. Bahannya sedikit transparan. Tadinya, ingin saya tegur waktu masih di depan rumahnya tadi biar langsung diganti, tapi tidak jadi. Tepatnya, tidak peduli.
 -----
Rehat: Barusan ada sms dari Mawar, isinya "Weh! Tega mu sama saya. Datang ke rumah kangen ku mi lagi sama kau malah ko tanya Wini. Kenapa ko, Tyara sayang?!" Dan saya tau dia tidak sedang bersungguh-sungguh mengetikkan itu.
  -----
Lanjut, Agang! Pas lagi jalan ke kasir, dia berjalan dengan kakinya (iyalah, masa' pake tangan?!) di depan saya. Mata saya kembali tertuju ke celananya. Karena tidak enak di sana banyak laki-laki, saya pun mendekatkan bibir ke telinganya sambil berbisik, "Hey, celana mu agak kelihatan. Transparan!". Wajahnya sumringah. (walaupun sampai sekarang saya tidak tau apa itu sumringah)

Mawar melihat mata saya baik-baik. "Kenapa ndak bilang dari tadi?!" Katanya.
"Tadi mau bilang, tapi ndak jadi". Saya jujur dengan polosnya
Mawar kembali menatap saya baik-baik. Entah karena mencari sesuatu atau karena di mata saya ada belek-nya. Maklum, saya memang malas mandi sore. Mawar berkata pelan. Polos juga tapi. "Deh, Tyara! Tega mu! Kenapa ndak bilang dari tadi?! Ndak mu sayang meka' lagi dong!"
Entah kenapa pertanyaan itu rasanya  sama sekali tidak berasa. Saya diam. Rasanya waktu itu saya ingin menjawabnya. Tapi saya  diam. Malas menanggapi, tidak peduli. Walaupun dalam hati saya menjawab, "Iya, memang."


Yak. Semua orang punya kisahnya masing-masing. Tapi yang penting, jangan lupa gunakan pestisida yang tidak mengandung zat adiktif.


Untuk Perempuan ku hari ini. Jadilah Pelangi. (apa sih?! ndak nyambung, Yar!)
Tadi saya juga nelpon si gadis loh! walaupun singkat. Suaranya masih kayak kemarin. Agak cempreng. Masalah kemarin juga belum kelar. Nunggu hari Kamis saja ah.

Salam. Jangan lupa buang sampah pada tempatnya.
Postingan Malam. Waktu Itu Saya Memang Mau Bilang
4/ 5
Oleh
Add Comments

Halo! Terima kasih sudah meninggalkan komentar. Mohon maaf untuk sementara, komennya saya moderasi dulu ya karena banyaknya komen spam yang masuk.
EmoticonEmoticon