Mencari Celebes Canyon, Menemukan Kemegahan

Mencari Celebes Canyon, Menemukan Kemegahan



Rencananya Menginap di Mesjid, Pak
"Rencananya menginap di mesjid saja, Pak kalau kami kemalaman", kata saya kepada seorang warga desa Mattiro Walie ketika ditanya kami akan menginap di mana malam itu. Kami yang terdiri dari saya dan Juan, teman sekelas saya di kampus beberapa hari yang lalu memang ditugaskan untuk mengambil data di salah satu desa di Kecamatan Tanete Riaja, Kabupaten Barru tersebut.

"Kalau begitu menginap di rumah saya saja, dek daripada di mesjid", si bapak menawarkan dalam bahasa Bugis. Saya senyum bahagia tanda kemenangan, sementara Juan diam saja di sana. Mafhum, dia tidak mengerti bahasa kami.

Sekitar pukul sepuluh malam, setelah puluhan lolongan anjing yang mengiringi gelapnya perjalanan kami malam itu, akhirnya data yang dibutuhkan terkumpul. Kami segera bergegas ke rumah bapak yang baik itu, dijamu secangkir Milo panas dan kue kering, lalu segera tidur.

Terima kasih, Pak. Semoga keluarga Bapak senantiasa dalam lindunganNya.

Baru Tahu Soal Celebes Canyon
Kami mendapatkan informasi soal Celebes Canyon dari beberapa orang di Instagram setelah saya mengupdate Instagram Story untuk meminta rekomendasi tempat wisata di Barru. Bermodalkan Google Maps dan akses internet di jaringan Edge, kami berangkat.

Akses Jalan Menuju Celebes Canyon

Awalnya kami sempat ragu perihal jalan yang kami lalui. Di kiri-kanan hanya ada sawah tanpa satupun warga yang bisa kami tanya. Jaringan internet perlahan hilang, bensin mulai menipis, tesis belum selesai, dan pacar yang belum dilamar sukses membuat saya panik.

Kepanikan kami berubah menjadi ketakutan saat kami harus melalui jembatan yang bergoyang-goyang. Setelah berdebat cukup panjang perihal siapa yang harus bawa motor, akhirnya Juan mengalah. Saya mengambil hape dan mulai memotret, kalau-kalau terjadi sesuatu sama Juan, saya punya dokumentasinya. Lumayan kalau di-upload ke Facebook pasti viral (peace, Juan).

Jembatan yang cukup menguji nyali

Masih Sepi
Barangkali karena masih tergolong baru, tempat wisata ini masih sepi. Ditambah lagi hari itu adalah hari kerja, hanya ada tiga orang selain kami yang berkunjung. Itu juga mereka sudah mau pulang sewaktu kami berpapasan.
 
Tidak disponsori oleh air mineral

Sayang sekali kami tidak tahu berapa biaya masuk ke sini sebab pada hari itu tidak ada penjaganya. Alhasil, kami masuk dengan mandiri membuka beberapa pagar yang sebenarnya ditutup, tentu setelah meminta izin kepada salah seorang warga di sana.

"Masuk maki' saja, Dek tidak ada ki penjaganya", kata si bapak yang sedang berkebun. Artinya "Silakan masuk saja, Dik. Penjaganya sedang tidak ada. Buka saja pagarnya lalu tutup kembali seperti semula. Awas ada anjing, tetaplah berhati-hati, bawalah sampahnya keluar!". Iya kurang lebih begitu.

Melewati sawah

Untuk sampai ke lokasi yang dituju, kita harus berjalan kaki melewati persawahan yang cukup luas selama lebih kurang tujuh menit. Meskipun matahari sudah cukup tinggi, kami tetap bersemangat karena view persawahan ini sungguh menawan.

Welcome to Celebes Canyon
Celebes Canyon bernama asli Sungai Ule, karena banyak netijen yang menganggapnya mirip dengan Grand Canyon di Amerika sana - padahal saya sih yakin mereka belum pernah melihat bagaimana Grand Canyon itu sebenarnya - maka jadilah namanya menjadi Celebes Canyon.

Sok berjemurnya deh

Musim kemarau hari itu membuat bebatuan di Sungai Ule menjadi kering dan terkesan tangguh. Meskipun sedang musim kering, air tidak berhenti mengalir dan menjadikan alirannya sangat jernih. Guguran daun-daun yang mengering menambah dramatis suasana.

Siluman sungai narsis berfoto

Berbekal keterampilan memanjat yang saya peroleh dari game Assassin's Creed, manjat-manjat bebatuan yang bertekstur tidak teratur tersebut menjadi mudah. Ditambah lagi bebatuannya sedang kering, jadi tidak licin dan semakin memudahkan. Kami pun langsung mencari spot masing-masing untuk berfoto - apa lagi tujuannya selain untuk mengisi feed Instagram ye kan?

Sekeras apapun batu, akan kalah oleh aliran air kecil yang terus menerus *ciyee pesan moral
Hanya hati mantan yang bisa sekeras ini
Sebenarnya, saya ingin sekali memotret air terjun mini yang jatuh bebas dari atas batu ke kolam kecil ini. Tapi lumur yang tumbuh di permukaan air mengurungkan niat saya. Takut HPnya yang justru terjun bebas ke air demi memenuhi hasrat menjadi selebgam.

Teskturnya lebih rumit daripada jalan menuju pelaminan
Tips
  1. Lebih baik mengendarai sepeda motor saja sebab akses jalan masih terbatas. Soal ada jalan lain ke sana (kayak lagi sinetron religi) atau tidak, kami juga tidak tahu.
  2. Karena sarana dan prasarana masih minim dan akses ke jalan utama yang cukup jauh, maka kita sebaiknya membawa konsumsi dan air minum sendiri
  3. Menggunakan sandal/sepatu yang alasnya tidak licin
  4. Please bawa trash bag sendiri, atau paling tidak bawa keluar sampah masing-masing
  5. Selalu dahulukan keselamatan, terutama saat berdiri batu yang cukup tinggi
  6. Bawa handuk/sarung untuk yang ingin berenang, belum ada tempat ganti baju, sis

Airnya adem nan jernih
Dinginnya aliran sungai yang menggenang membentuk kolam kecil menyembuhkan lelah kami sehabis berkeliling kampung dan dikejar anjing. Untung saja kami berkelilingnya menggunakan motor dan Juan hampir saja digigit oleh anjing yang muncul dari kegelapan semalam.

Kuterlihat semakin kecil
Juan pasrah diminta memanjat untuk memotret dari atas
Celebes Canyon alias sungai Ule sangat menyenangkan. Sayang sekali kami tidak bisa berlama-lama sebab sudah merasa lapar dan harus segera kembali ke Makassar. Jika ada kesempatan, kami pasti akan kembali lagi ke sana. Namun sebelum itu, ada satu hal lagi yang harus kami lakukan:

Segarnyaaaaa
Si Bolang beraksi
***
Rasanya selalu menyenangkan meninggalkan ributnya perkotaan. Kembali kepada alam dan semua pesonanya yang tidak ada habisnya. Terima kasih sudah menjamu kami dengan segala kerendahan hatimu, Sungai Ule alias The Mighty Celebes Canyon. 'Til next time we shall meet again :)

Sampai jumpa, Canyon yang menyenangkan
Mencari Celebes Canyon, Menemukan Kemegahan
4/ 5
Oleh

43 komentar

  1. Pemandangannya adem cerah, mendukung banget ya, Mas. Udah cerah, siang gitu berendem pasti asik tuh, adem gimana gitu..he

    Betul, Mas, gak cuma menyanangkan ketika meninggalkan perkotaan untuk berlibur di tempat seperti itu, pasti bikin ketagihan.. Kalau dipagi hari sepertinya lebih asik deh, Mas, belum panas..hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah itu! Harusnya kami datang ke sana pagi-pagi sebelum terik. Ga papa sekalian berjemur biar makin eksotis wkwk.

      Hapus
  2. Basa-basi ji itu toh bilang mau nginap di masjid, maksud sebenarnya supaya si bapak nawarin rumahnya 😛

    Bagus di jernihnya airnya...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahahahaha yang penting berhasil basa-basinya, Kak :D

      Iye, kak jernih nah. Langsung ka' nyemplung karena belum pa' memang mandi dari kemarin *eh

      Hapus
  3. Keren euy .. ternyata ada juga yah destinasi wisata di Barru. Wajib kesana nih kayaknya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iyek, kak bagus banget nah. Awalnya sempat pesimis nda begitu bagus eh ternyata memang salah lokasi ka' bukan itu yang dimaksud wkwk.

      Hapus
  4. Hi kak Tyar. Apa kabar. Waah lama gak berkunjung dimari. Blognya makin produktif aja nih. Jd iri deh sayanya haha *basabasidulu

    Baru tahu saya ada tempat wisata bagus kayak Celebes Canyon di Barru, padahal udah sering ke sana tapi jarang lihat tempat wisatanya.

    Gambarnya juga keren-keren jadi pengen berwisata ke sana deh tapi tepatnya dimana ya...

    BalasHapus
    Balasan
    1. SISKA WELCOME BACK WOOHOOO. Lama tak melihat komentarmu di blog ini. Rindu sekali rasanya.

      Iyaa bagus banget ternyata, katanya memang belum lama juga lokasi wisata ini dibuka. Kecamatan Tanete Riaja pokoknya, jalan Barru yang berbatasan sama Soppeng, bukan yang ke Pare-Pare.

      Hapus
  5. Wah tempatnya keren. Batu=batunya eksotis

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, mas batu-batunya eksotos banget apalagi ga licin jadi lebih aman.

      Hapus
  6. Ternyata ada tempat sekeren ini di kampungnya Mamiku 😍 suatu saat saya harus ke sana. Harus!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wihhh kak Ery ada darah Barru ternyata. Iyek, Kaaak wajib ke sini kalo ke kampungnya mami. Apalagi kalo sama keluarga pasti lebih seru.

      Hapus
  7. Keren ya tempatnya, itu masih belum bnyak orang tau,coba banyak yang tau hmmm... Di jogja dulu bnyak tempat wisata yang masih "perawan" kayak gitu, tapi setelah bnyak yng upload di instagram, semua berubah, jadi rame dan malah jadi nggk nyaman, semoga tempat itu nggk jadi begitu ya hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, yang paling parah tuh yang cuma datang membawa sampah sama corat-coret nama -__-

      Hapus
  8. Hahaha Adit aktingnya bagus, akhirnya boleh nginep juga wkwkkw

    Btw aku kira Canyon hanya ada di Amerika atau luar negeri lainnya. Tak tahunya di Celebes juga ada. Mana bagus pula pemandangannya. Mungkin perlu ditingkatkan lagi kampanye tentang Canyon ini ya biar semua tahu ada surga tersembunyi di sana

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahaha iya, tak percuma ku memelas hampir berlinang air mata

      Iya bagus ternyata, kalau kampanye kayaknya udah ada dari komunitas traveller gitu tapi kayaknya gaungnya masih kurang padahal bagus tempatnya.

      Hapus
  9. Oalah lagi nyusun tesis toh yar, S2. Pantesan... gw kirain lu gak lulus-lulus sampe sekarang. Wajah 35 masa masih S1. Haha.

    Masih sunyi banget ya... enak tuh. Kalo udah rame jadi kotor, terus disampingnya bakal banyak yang jualan. haha. eh kameranya apasih? ngeditnya juga bagus, warnanya jadi cerah gitu. kasih tips lah...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hoi lo lama gak ke sini datang-datang bawa hinaan hahaha.

      Iya yang sepi-sepi emang enak, gak berdesakan, ga ribut.

      Yuhuu thankyou, kalau fotonya pake kamera HP sama Yi Cam. Editnya di Lightroom PC + pake filter VSCO biar kekinian hoho.

      Hapus
  10. Oeh ternyata ini canyon-canyonan yang sering aku liat di Instagramnya para seleb.
    Ku kira lokasinya mudah dijangkau lah ternyata butuh perjuangan.
    menurutku celebes canyon punya potensi yang besar untuk jadi tempat wisata keren,
    Semoga pihak pariwisata disana bisa memberikan akses dan jaringan yang mudah untuk ke sana,
    dijamin beberapa tahun kedepan tempat ini pasti bakal terkenal dimana-mana.

    tapi beruntung banget sih lu yar bisa kesini pas kawasan ini masih sedikit terjamah manusia, tempatnya jadi asri dan instagenik gitu, kepengen ih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yaaa, inilah Canyon itu! *musik Indo Ice Cream masuk*

      Nah iya, kekurangannya di situ sih. Biarpun mau kampanye besar-besaran tapi kalau akses ke sana susah ya sama aja haha.

      Iya haha jadi berasa privat ke sana ga ada orang hahaha.

      Hapus
  11. Njir... sumpah keren banget. Sebagai anak yang lagi kuliah dan terperangkap di tengah hiruk pikuk kota dekat ibukota, tempat wisata alam jarang banget di sini. Bosen juga kalau tiap weekend jalannya ke mall mulu, pengen juga ngeliat yang hijau-hijau gitu, hehe. Kayaknya kapan-kapan kalau ke Makassar mesti ke sini nih, tapi kapan ke sana ya xD

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahahaha yoi, sesekali jalan-jalan lah biar ga terlalu mumet itu kepada. Ini juga gw kabur sementara tugas akhir masih belum selesai *kemudian curhat*. Soalnya ya, biar ini mata liat yang hijau-hijau kayak yang lo bilang haha. Sebelum balik ke kampus dan mata liat word lagi :(

      Iya mudah-mudahan ada kesempatan ke Makassar lah, mungkin nanti ada kesempatan hoho

      Hapus
  12. Keren banget mas, aku suka batu-batu yang menumpuk kayak gitu, tapi aku kurang suka dengan air yang dalam soalnya aku gak bisa berenang, lihat bak mandi yang penuh aja aku takut tenggelam kok mas.

    bener banet tuh mas, kalau sedang piknik usahakan bawa trash bag biar gak mengotori lingkungan yang indah itu.

    Wihh jembatannya kok sama kayak jembatan di deket desaku ya, kalau buatku sih udah biasa, gak kayak uji nyali tuh hahaha

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jadi mmmmm.... Kamu lebih takut sama air kolam daripada jembatan gantung uji nyali -___-

      Hapus
  13. wahaha, orang makassar pde juga, temanku pernahmi kesitu juga tapi saya belum:(. semoga ada waktu nanti. gammara memangi sulawesi, ewako!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahaha Makassar juga kah?
      Iyo ini juga baru pertama kali ke sana tanpa rencana poeng. Keren ki, wajib ke sini lah satu kali.

      Hapus
  14. edaaan, keren. masih alami banget. jauh di pedalaman juga sih yah. parah nekat lo. menuju tempat yang belum pernah lo tuju cuma bermodalkan internet gps bersinyal edge dan motor yang bensisnnya sekarat. wahahaha. tapi terbayar lunas yah kenekatan dan resiko yang lo ambil., sumaph keren view nya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kayak gini mah kecil, Yog. Lebih nyeremin ketemu pembimbing tanpa persiapan.

      Hapus
  15. Asli keren banget tempatnyaa, parah. gokil abiss,

    eh eh edan jugaa siap dokumentasi temennya yang kena apa - apa, ditunggu postingan tentang temannya yang kenapa - kenapa itu ya

    BalasHapus
  16. saya baru tahu ternyata barru punya grand canyon secantik ini. Tapi sayangnya tidak kamu ajak saya, padahal saya sudah siapkan ban buat berenang

    BalasHapus
    Balasan
    1. BAN BRIDGESTONE MINIMAL KALO MAU DIAJAK BERENANG!

      Hapus
  17. Walaupun destinasi ini belum rame, tapi menjanjikan. Liat pemandangannya jadi pengen liburan juga. Foto2nya instagramable abis. :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yoi, kadang-kadang yang destinasi yang belum rame yang justru lebih keren

      Hapus
  18. Beginilah akses wisata di Indonesia. Tempat2 kece kek gini malah susah bgt kesana. Cukup ekstrem sih liat jembatan. Hehe

    Btw, trip ngedukung bgt. Cerah bgt suasananya plus air yang seger. Perpaduan sempurna. Hehe

    BalasHapus
  19. ini baju yang dipake sama aktor korea itu bukan sih? :))

    BalasHapus
  20. Ededee baiknya tawwa si bapak, jangan ki abisin nasinya yaa hihi, cakep banget pemandangannya dityar, sesuai dengan perjuangannya di..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terlambat, Kak. Nasinya sudah kami habiskan sejak di malam pertama

      (((malam pertama)))

      Hapus
  21. Mantap jiwa iihh tempatnya. Saya langsung tunjukkan ke suami krn bagus spotnya. Luar biasa berjasa ya Juan, jadi bulan-bulanan Adit.. hahaha. Tapi traveling bersama teman memang asyik.apalagi klo sama pasangan, cepet lamar pacarnya Dit :D.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dipi pelan-pelannn :((
      Di kunjungan pertamamu kamu sudah menyuruhku melamar pacar. Aku lompat nih ke canyon :((

      Hapus
  22. Salam kenal Adityar..saya warga baru blog AM. Foto2nya kereeen dan caption2nya sangat menghibuuurrrr (mengingatkan masa saat masih sangat muda hehehe). Btw, Barru ini kabupaten yang tak pernah Lamma yaa :). Saya baru lewat-lewat saja, belum pernah mampir di Barru.

    BalasHapus

Halo! Terima kasih sudah meninggalkan komentar. Mohon maaf untuk sementara, komennya saya moderasi dulu ya karena banyaknya komen spam yang masuk.
EmoticonEmoticon