Hitung Mundur Hari Pemberangkatan KKN

Matahari masih juga belum bosan terbit tiap pagi. Terbit selalu dari timur, menerangkan secara harfiah, menandakan sudah waktunya dewi bulan untuk istirahat setelah menemani langit yang kelam, seolah-olah mereka berdua berpacaran, menunggu siang untuk menabung kerinduan. Untuk semata bertemu lagi nanti malam. #Apasih?!

Iya, seharusnya hari ini saya sudah berangkat ke lokasi KKN, seharusnya sekarang pantat saya sudah duduk di dalam bis (atau mungkin truk) tentara, bukan untuk mengikuti wajib militer seperti para boyband Korea itu, melainkan semata-mata untuk ber-KKN ria, berkuliah kerja nyata panjangnya. Kami yang kebagian lokasi di Kabupaten Enrekang yang oh, 235km jauhnya dari kota Makassar ditunda keberangkatannya sebab kami memang terlalu banyak, jadi diberangkatkan terakhir. Hari Jum'at.

Tadi pagi setelah mengantar adik saya pergi ke sekolah #Pencitraan, saya menyempatkan diri masuk ke kampus meskipun belum mandi dan sikat gigi untuk mengintip pemberangkatan, mencuri-curi pandang, di sana ada banyak sekali peserta dengan barang bawaan masing-masing, ada yang bawa koper, bawa ransel, ransel buat naik gunung juga, satu dua orang teman angkatan saya di Komunikasi juga ada di sana.

Kita baru akan merindukan ketika sadar akan saling meninggalkan
Sekilas seperti Karyawan McD

Iya, mendadak saya galau, kita seangkatan akan pisah selama kurang lebih dua bulan. Mendadak saya galau (diulang biar dramatis), saya ambil handphone kemudian mengirim SMS ke beberapa orang, isinya, "Titip salam buat kelelawar pertama yang kalian temui", sebab mereka akan ke Kabupaten Soppeng yang terkenal dengan kawanan kelelawar yang gemar beterbangan di jalan raya. Meskipun pada akhirnya SMS saya tidak terkirim, sebab pulsa saya habis rupanya.

Makassar,  18 Juni 2012.
Kamar yang panas sebab tidak ada jendela
Tapi ada kipas angin
Berdoa yang terbaik untuk kita yang akan ber-KKN maupun tidak.

Mohon (Doa dan Restunya)

Bukan! Bukan! Bukan untuk acara kawinan, tapi untuk sesuatu yang lebih besar lagi! (Memangnya ada yang lebih besar dari perkawinan? Ada. Apa? Entahlah. Okeh, garing. Skip)

Melalui postingan yang diterbitkan menjelang pukul tiga pagi ini, saya, saya yang begitu tampan ini, yang sebentar lagi melaksanakan Kuliah Kerja Nyata ini, dengan segala kerendahan hati memohon doa restu pada para Aliens pembaca setia blog ini, semoga kami, kami yang sudah tiga bulan mengikuti Program Kreatifitas Mahasiswa 2012 ini diberikan kesempatan untuk lolos seleksi menuju Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional XXV di UMY bulan Juli 2012 nanti.

Narsis bareng Pak Walikota Makassar
Mengapa harus lolos? Oh, kawan. Tahun ini genap saya tiga tahun menjadi mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi Unhas, dan kalau boleh jujur belum memiliki prestasi yang bisa dibanggakan. Iya, kita sangat berharap semoga di usia kami yang InsyaAllah tinggal kurang lebih satu tahun di Unhas ini, kami bisa memberikan prestasi yang membanggakan bagi kampus, almamater kami yang SPP-nya akan diturunkan tahun ini, untuk orang tua kami, untuk diri kami sendiri. Tidak perlu jadi juara dulu, cukup menginjakkan kaki sebagai peserta PIMNAS XXV, dan saya akan puas, sepuas-puasnya ketika harus meninggalkan almamater yang kata televisi sering rusuh ini (padahal mah adem-adem saja).

Ide kami sederhana, kami mengikuti Program Kreatifitas Mahasiswa Kewirausahaan, dengan usaha bernama Multitechnomedia, yang bergerak di penyediaan jasa desain grafis dan dokumentasi (foto dan video). Selama tiga bulan ini kami sudah menyelesaikan dua proyek, salah satunya simposium internasional bertemakan gizi yang sempat dihadiri oleh Prof. Ali Gufron, wakil menteri kesehatan, dan Ilham Arif Siradjuddin, walikota Makassar.

Narsis bareng ketua Panitia Workshop Total Nutrition Theraphy
Kru - di Hotel Horizon Makassar. Narsis dulu bolehlah.
Beberapa menit sebelum monitoring dan evaluasi
Aduh, sungguh besar sekali harapan kami, harapan kita bersama bisa membawa nama Unhas ke ajang nasional, tidak usah juara dulu, cukup lolos sebagai finalis, kami sudah sangat puas sekali. Mohon doanya, Aliens. Mohon doa dan restunya. Pengumuman finalisnya akan diumumkan hari ini. Big day today.

Sebab salah satu hari yang paling besar dalam hidup kamu, yang akan kamu ingat sepanjang hidup kamu, yang akan kamu ceritakan pada kawan-kawan lamamu, pada isteri dan anakmu nanti, adalah pada saat mimpimu tercapai. Dan ini, mengenakan jas almamater kami di arena PIMNAS XXV nanti, adalah salah satu dari hari besar itu, mimpi itu.

Makassar, 14 Juni 2012
Ditulis dengan penuh pengharapan.

Galau KKN. KKN Menggalaukan

Siap Menarik Perhatian Kembang Desa
Akan tiba masanya kamu harus ke sana, ke gerbang Kuliah Kerja Nyata. Sebuah perihal yang menandakan usiamu di kampus sudah semakin tua. Semakin mendekati garis akhirnya, semakin... Ah sudahlah.

Sebagai mahasiswa Unhas, KKN adalah kewajiban. Fardhu ain. Tidak KKN berarti tidak sah untuk jadi sarjana, tidak pantas untuk menggunakan gelar Drs di depan namanya nanti (Ini tahun berapa sih?!). Pokoknya, saya sedang galau KKN dan kalian semua harus tahu. Oh, saya belum pernah segalau ini.

Bahkan bukan cuma saya yang galau KKN, itu ibu saya yang galaunya 200 juta kali lebih galau dari saya. Pasalnya, selama dua bulan nanti saya akan keluar Makassar untuk menunaikan ibadah ini. Oh, artinya saya akan menghabiskan 86.400 menit di daerahnya orang, 200 km jauhnya dari kota Makassar yang setengah hati saya sudah nempel di dalamnya. Oh, Makassar. Akankah kamu juga merindukan saya nanti jika saya sudah meninggalkan kamu? Akankah patung ayam kamu nanti menangisi langkah-langkah saya? Oh, Patung Ayam, Jangan dijawab!

Ibu saya belakangan ini makin ganas menanyai ini itu. Dapat posko di mana? Daerahnya di mana? Di sana makanannya apa saja? Bisakah mengurus diri sendiri nanti sana? Di sana mau makan apa? Mau dibelikan koper tidak? Bajunya cukup tidak? Ini itu cukup tidak? Mau dibelikan apa?
Oh, mafhum saja, sebab dalam 22 tahun saya berkarir di keluarga ini, ini akan jadi kali pertamanya saya jauh dari mereka untuk jangka waktu yang sangat lama, dan 'toh untuk beberapa ibu, anaknya akan selalu jadi anaknya yang selalu dibawa khawatir. Oh, Ibu. Saya pun khawatir nanti mau ngapain di sana.

Sebenarnya ada KKN profesi, yang lebih mirip magang sebenarnya. KKN profesi, yang semacam magang ini kita bisa memilih mau KKN di mana. Sejak memulai karir menjadi mahasiswa baru, saya sudah menarget-nargetkan akan ikut itu saja. Tapi oh, apa daya. Mulai tahun ini KKN profesi di Fisip tidak lagi diadakan. Padahal teman saya yang jerawatnya menawan, si Utun sudah menawarkan untuk KKN profesi bareng di perusahaan Semen Tonasa di kabupaten Pangkep. Oh, seandainya ada, Tun. Seandainya ada KKN profesi.

Bukan saya sombong tidak mau KKN reguler, bukan saya tidak mau berbaur dengan masyarakat di sana. Sungguh, saya tipe laki-laki murahan, maksud saya rumahan. Saya merasa menemukan diri saya di sini, di antara gedung-gedung tinggi, di antara rimbun pepohonan kota. #swing #ApaSih.


Pembekalan KKN sudah dimulai. Sebenarnya saya firasat baik soal KKN nanti. Semuanya bermula saat negara api menyerang pembekalan umum kemarin, teman-teman kelas saya waktu SMA juga ikut KKN gelombang kali ini. Bahkan, waktu pembekalan umum kemarin sudah jadi semacam mini reunion alumni Smunel. Lagi, hampir semua teman angkatan saya di Komunikasi juga ikut KKN gelombang kali ini, jadi sepertinya KKN kali ini akan ramai.



Sekarang, setiap kali mendengar kata KKN saya galau. Mendengar kata Pembekalan, Galau. Mendengar kata Gelombang, Galau. Lihat awan yang gerak pelan-pelan, Galau.

Tetapi oh, Makassar. Hari-hari jelang KKN sudah semakin dekat. Saya semakin rentan galau. Semoga di posko KKN nanti jaringan Telkomsel dan Telkom Flexi lancar, sehingga kita tetap terhubungkan lewat internet, sehingga Blog ini akan selalu terisi. Semoga di sana ada pohon durian, pohon kelapa yang buahnya segar-segar, ada kembang desa, ada janda kembang, ada kembang sepatu.

Kemudian Matahari di Makassar semakin meninggi. Menghangatkan mereka yang belum mandi. Menghangatkan hati mereka yang dirundung mendung, dengan rindu di setiap pecah-pecah sinarnya. Oh, KKN. Galauku mulai lagi.

Makassar, H - 9 Pemberangkatan KKN
Belum ada persiapan sebab masih dirundung galau.