Ciyeh, judulnya bahasa Inggris. #tepuktangan
Oke, yang pertama, izinkan saya mengucapkan selamat merayakan malam minggu, malam yang panjang kata seorang penyanyi lagu dangdut. Yah, sederhananya, "Selamat berpacaran bagi kalian yang merayakan, dan bagi yang tidak merayakan: BERSHOWERLAH!"
#ketawatingkatketujuh
Memangnya malam Minggu ini kamu sendiri ke mana, Tyar?
Oke, akan saya jawab tapi jangan iri yah! Jangan cemburu! Sebenarnya saya tidak ingin pertanyaan ini, tapi kalian yang memaksa. Oke, malam Minggu ini saya menghabiskan waktu berdua saja dengan
Selvi. Kami mendengar musik sama-sama, sekarang sedang mendengarkan tembangnya Panic! At The Disco: Write Sins Not Tragedi.
Dan, Kawan. Saya beritahu malam ini Selvi terlihat cantik sekali. Anggun seperti biasa. Membuat saya selalu ingin bersamanya saja. Mendengarkan musik, selalu menonton film, dan atau sebatas bertatap saja. Cinta memang hal yang rumit.
Perkenalkan ini Selvi, panggilan untuk laptop saya.
Asus tipe A43SV.
Haha, terjawab ya? Iya, malam ini saya menghabiskan malam minggu sendirian saja. Seperti kalian para jomblowan dan jomblowati. Tapi ini bukan karena saya jomblo, anggap saja ini sebuah ungkapan solidaritas saya terhadap kalian #ditimpukpembacasatukomplek
Oke, back to topic. Tadi siang saya ikutan kelas video blog yang diadakan Komunitas Blogger Makassar: AngingMammiri (AM). Awalnya saya agak malas mengikutinya, namun begitu melihat ajakannya di situs AM yang menyatakan bahwa kelas ini ada sesi makan siang gratisnya, saya jadi semangat.
Menjelang pukul 12.00 siang (which is telat 2 jam dari jadwal seharusnya), saya berangkat ke Lembaga Administrasi Negara (LAN). Itu, kalau kalian ingin tahu, adalah nama lokasi kelas video hari ini. Sampai di sana, saya bertemu Rahmat, itu nama adik kelas saya dulu waktu SMA. Kami bertemu karena kami janjian.
Dikarenakan kantor LAN itu besar sekali, kami nyasar. Iya, kami kehilangan arah lokasi kelas video yang dimaksud. Meskipun nyasar, kami bahkan tidak menangis sedikitpun. Itu karena kami memutuskan untuk bertanya kepada Pak Satpam yang bertugas di sana. Darinya, kami tahu bahwa kelasnya berada di lantai dua. Begitu kami tahu, kami bergegas menuju lift. Untuk naik ke lantai dua. Namun bukan karena malas, kami jadi naik lift. Itu karena kami penasaran, soalnya kami memang jarang naik lift. #norakya?
Mengabiskan kurang lebih 12,3 detik di dalam lift, kami sampai di lantai dua, kami tersenyum. Tujuan semakin dekat. Jam sudah menunjukkan hampir pukul satu siang.
Kurang lebih dua kali kami berkeliling lantai dua, tapi tidak juga menemukan ruangan yang sedang kami tuju. Di sana cuma ada beberapa orang berseragam hitam putih dengan pita kuning di lengan kanannya. Kami mencueki mereka karena kami sombong.
Sampai pada akhirnya kami sadar, SATPAM tadi keliru! Ternyata kelas yang kami tuju ada di lantai tiga. Oh, jengkelnya. Ingin saya kembali ke pak Satpam tadi lalu kayang di depannya. Untuk semata membuktikan bahwa petunjuk darinya tadi itu salah.
Yah, salah kami juga, cari petunjuk kok sama Satpam? Kan harusnya sama Tuhan?
Oke, akhirnya pencarian kami berakhir. Kami, yang terdiri atas saya dan Rahmat menemukan kelas yang sedari tadi kami cari. Kami hampir terharu. Saya menghadap cermin yang persis ada di depan pintu masuk. Memastikan diri tetap tampan padahal tidak. Satu dua tiga, mengambil nafas panjang dan langkah pendek, sejurus kemudian kami melihat ada
Alvidha (yang kalau kalian tahu adalah blogger juga) berjalan ke arah luar koridor.
Alvidha: "Baru datang ya? Terlambat?"
Saya: (Diam)
Alvidha: "Kelasnya sudah selesai"
#kemudianhening