(Photopost) Senang-senang ala Kowismu 05

Place: Pondok Villa Karmila. Tanjung Bayang, Makassar
Time: September 2010

Karena gambarnya banyak, kita spoiler saja yah! Klik saja tombol-tombol yang mengundang hasrat berikut: (Abaikan jika ada komentar yang ngasal)



































Capek bikin Spoilernya!
Kuduga Semua Orang Suka Natal

Kuduga Semua Orang Suka Natal

Natal adalah salah satu liburan favorit saya. Biasanya, ketika natal tiba kami sekeluarga akan memasak buras dan opor ayam. (Wah, salah naskah! Ini naskah untuk lebaran)

Saya suka natal. Seandainya saya ada di negara sana, mungkin saya saat ini sedang berjalan-jalan di atas salju, dengan jaket tebal dan penutup telinga. Memandangi hujan salju yang turun dari langit. Butir-butirnya yang membeku di permukaan kaca. Hujan salju di bulan Desember. Romantik.
Jadi romantis gini yah, Saya?!

Back to topic, hal yang paling kusuka dari liburan natal film kartun tayangan televisi yang tinggal pilih suka-suka.

Selamat natal bagi yang merayakan. Selamat liburan yang menikmati.
Cheers!

Dimensi Komunikasi Dalam Kerja Tugas

Kerja tugas merupakan salah satu bentuk komunikasi yang multidimensi. Dimensi yang pertama, orang yang mengerjakan tugas (sebut saja penulis) melakukan komunikasi intrapersonal dengan melakukan re-calling terhadap pengetahuan sendiri yang pernah dialami atau diketahuinya.

Dimensi yang kedua, penulis terlibat sebagai khalayak dalam komunikasi massa, melalui buku dan referensi di internet, lalu menuangkannya ke dalam tulisannya, pada saat tersebut tulisan berubah fungsi menjadi media, isi tulisan menjadi pesan, dan penulis menjadi komunikator.

Wah, Maaf postingan ini sedikit cerdas, maklum baru saja selesai menyelesaikan tugas sejak tadi malam. Rasanya otak penulis menjadi semakin terasah seperti pisau lipat. Petiklah pelajaran moral bahwa pupuk tablet lebih menguntungkan dibanding pupuk serbuk *jiah ngaco lagi*

Rekan kerjaku yang baik, Prof. Burhan Bungin (Sosiologi Komunikasi) dan Bang Nurudin (Sistem Komunikasi Indonesia)


Sarapan sehat nan bergizi. Excellent service by tuan rumah yang rumahnya dipake rapat persiapan diklat sekaligus numpang kerja tugas sambil online. Mumpung Rahmat masih tidur, Jatahnya Ku embat ah! Regards to Kak Wandy RC_05 '06

Ane juga mau ngucapin terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Alvidha Septianingrum yang sudah dengan baik hati meminjamkan tugasnya untuk dijadikan  pedoman keselamatan kerja (Bukan nyontek loh! Judulnya saja beda). Thanks, Alvidha! Semoga semakin besar! (Ini konotasi yah!)

Poster Expo 9 - 10 Desember 2010

Mendokumentasikan sambil belajar motret dalam ruangan nih.
Kalau rekan Aliens berjalan-jalan ke perpustakaan pusat Unhas tanggal 9 - 10 kemarin, rekan pasti menemukan beberapa onggok poster yang bersusun-susun elegan yang menghiasi sektor di depan American Corner lantai 2. Yap, di situlah sektor saya dan rekan-rekan (alumni) workshop periklanan yang diselenggarakan oleh Kosmik beberapa bulan silam.


FYI, poster expo ini merupakan follow up dari workshop tersebut. Nah, peserta dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari dua orang. Setiap kelompok terdiri dari dua orang. Tebak siapa pasangan sekelompok saya! Yep, it's Unie (harus ada huruf "e" di belakangnya. Itu sudah kayak format resmi kata orangnya. Unie, yang dilihat hampir dari sisi manapun, adalah My Partner In Crime. Ah, atas dasar apa kami dipertemukan satu kelompok?


Kenapa di foto rambutku selalu aneh yah?!
Nah, saya dan Unie sepakat untuk memilih konsep jaga kebersihan. Semula kami mengambil konsep Hemat Penggunaan Tissue, tapi karena kekurangan sumber dan fakta, akhirnya kami sepakat mengganti tema. Jadilah posternya  seperti yang rekan aliens lihat di sebelah.
(Posternya yang di dalam frame hitam itu loh yah! Bukan yang bertuliskan American Corners. FYIA (for your information again), American Corners itu mengandung buku, majalah, jurnal, dan DVD original yang kebarat-baratan loh. Jadi kalau ada waktu, jalan-jalanlah ke sana!).


Sayang si Unie pergi entah ke mana waktu lagi poster expo. Jadilah saya yang eksis sendiri. Hehe. Makasih untuk Nadir yang telah setia menjadi juru ambil gambarnya. See You All Guys In Poster Expo 2011. Terimakasih semua!
(Ternyata si empunya Kehidupan Alstrojo juga telah memosting artikel yang sama. Gubrak)

Mereka Yang Memilih Sakit Hati Daripada Sakit Gigi Pasti Belum Pernah Merasakan Sakit Gigi

Prolog: Judulnya panjang yah?

Internet dan Jus Alpukat. Ah, Hidup Ini Indah, Kawan.
Yep, saya bisa bilang itu dengan mantap. Mereka yang memilih sakit hati ketimbang sakit gigi pastilah orang yang belum pernah merasakan sakit gigi. Sakit yang saya alami sekarang ini.

Serius, sakit gigi mungkin adalah satu dari sekian banyak penyakit yang tidak enak (memangna ada yang enak, Ty?). Okeh, saya mau curhat. Dua tahun yang lalu, gigi geraham sebelah kanan saya berlubang parah. Sakitnya minta ampun lahir dan batin. Tidak usahlah kuceritakan detailnya seperti apa. Yang jelas, sakit. Karena di bawah gigi ada saraf. Kalau itu terluka sedikit saja, rasanya Gita Gutawa langsung terlihat seperti Tukul Arwana, saking pedih rasanya. Parahnya lagi, waktu saya ke dokter gigi untuk menambal gigi-geraham-kanan yang berlubang, yang ditambal malah yang sebelah kiri. Mungkin waktu itu dokternya berprinsip, "Mencegah lebih baik daripada mengobati, jadilah gigi kiriku saja yang ditangani, sebelum dia sakit menyusul".

Sejak saat itu, gigi-geraham-kanan saya pasif. Sampai sekarang. Gigi kiri saya solo karir, dia egois, apapun yang masuk ke dalam mulutku: nasi goreng, coto, coklat beng-beng, kerikil, truk pasir, jerapah, semuanya dia yang mengunyah. Mungkin karena kekikirannya itulah sekarang ia kena batunya. Sampai postingan ini diterbitkan, dia masih sakit.

Parahnya di situ, kini kedua gigi geraham itu terancam sakit. Bayangkan betapa sulitnya kalau mau makan sampai harus mengunyah menggunakan gigi seri. Aneh. Untungnya ada obat yang bisa menekan rasa sakitnya. Thanks to Mefinal 500 dan Amoxixilin 500.

Hari ini saya menyikat gigi sebanyak lima kali, ditambah sebelum tidur nanti: enam kali. Kalau ini bisa masuk Guinness Book Of Record, nama rekornya pasti: Orang tampan yang paling sering menggosok gigi. Rekor yang absurd.

Doakan sakit gigi ini segera sembuh, Aliens. Supaya bisa beraktifitas selayak kemarin-kemarin lagi. Terimakasih.

Aduh, Aplikasi Pertanyaan Macam apa Ini?

Hah, saya malas mengomentarinya, temans. Kalian lihat saja sendiri dan silahkan ditanggapi sendiri.
Klik spoilernya:





Akhirnya Membolos Juga

Daripada buka pintu ruangan FIS 104, lalu diliati sinis oleh Ibu Jenny, lalu dengan suara halus dan setengah mengejek diminta keluar, lalu ditertawai oleh teman-teman yang lain, akhirnya: Saya, Adityar Ichsanul Mahidin, usia 20 Tahun, mahasiswa yang ingin sekali tampan, memutuskan untuk membolos kuliah. Eyah.

Tapi kebolosan hari ini sama sekali tidak direncanakan loh! Nanti kah ko kira malas ka'! Tidak nah! Saya termasuk salah satu dari sekian sedikit mahasiswa yang rajin. Entah, hari ini sepertinya saya memang tidak ditakdirkan untuk kuliah. Lalu kenapa membolos?

Ada sebuah koordinasi yang cukup baik dari tidur yang tidak lelap, nyamuk yang banyak, kelambu yang berlubang (tadi tidur pake kelambu loh! romantis kan?!), dua orang adik lelaki yang turut serta mengisi kelambu yang berlubang, serta batere hape yang aneh, kalau sudah mati, perlu dua ribu ampere untuk menyalakannya lagi, sungguh yang terakhir ini terlalu didramatisasi.

Ternyata rambutku kayak gini kalau masih basah.
Padahal hari ini saya sudah berseragam terangat sangat rapi dibandingkan dengan biasanya loh: Kemeja kotak-kotak berwarna hitam dipadukan dengan sweater berwarna merah marun - hitam, celana jins, rambut yang masih basah dan disisir rapi (baca: apa adanya), dan wajah yang tampan, dengan sedikit pengharapan Ibu Jenny akan terkesima dan mempersilahkan saya masuk, dan... Kuliah dengan tenang. Namun apa daya, aku ini manusia juga. Pintu sudah ditutup dan aku tak hendak mengganggu proses pen-transferan ilmu dari Ibu Jenny ke teman-teman peserta kuliah yang lain. Bolos kuliah isn't that bad. Haha :D