Poto-poto PBT ROAD TO SCHOOL RACE 2
































Gambar EKSTRA








Itu aja dulu, Gan!
Akhirnya Tidak Jadi Ikutan Kompetisi!

Akhirnya Tidak Jadi Ikutan Kompetisi!

Saya ndak jadi ikutan Ma Chung Blog Competition, Gang!
Padahal sudah ada idenya *hwaaaaaa*
Sedang banyak kesibukan soalnya. Curhat dikit ah.

Ujian Akhir Semester! (Sudah jelas tidak boleh ditinggalkan)
Tugas akhir yang juga lumayan *apaaaa gitu*
Grand Final PBT Road To School! (Yep, adik-adik saya berhasil masuk putaran terakhir setelah sekian bulan, *cheers for the trainers: Kak Juphe' (sama sekali bukan calon wakil bupati Pacitan walaupun namanya mirip. Cowok tulen), Kak Shery, Kak Ochank, Kak Fajhie', Kak Wandy, Kak Adi, Kelik, Rahmat, Yusron, Tyar (Itu saya, Gang!), dan rekan-rekan yang lain!*). Meskipun kemarin hingga semalam ada konflik sama kontingen lain. Untung bindapnya (baca: Saya + Kak Wandy) lincah, keren, dan tampan. Oh iya, hari ini race terakhir (putaran terakhir gitulah). Doakan semoga proses selama ini terbayar!
Ngurus perpustakaan mini! Yep, saya dan kawan-kawan di kampus sedang mengusahakan terbentuknya sebuah taman baca di kampus. Tapi sampai hari ini perkembangannya masih minim. Bagusnya ada teman-teman yang masih setia membantu. Jadi yah, doakan saja supaya cepat selesainya!

Dan yang paling menetukan: SAYA MALAS, GANG! Bukan malas kerja, Gang! Tapi memang hingga hari ini saya belum bisa multitasking.

Indonesia, maafkan saya tidak ikut kompetisi INDONESIAKU BUKAN INDONESIA INDONESIAAN. Setidaknya saya ndak ikut karena kesibukan lain yang menurut saya positif.
Tapi bukan berarti saya tidak bangga memilikimu! Saya janji, akan menulis sesuatu tentangmu yang akan saya postingkan ke blog ini!
Jadi ingat kalimat yang teman saya, Imam bilang "KAMI TIDAK TAKUT. KARENA KAMI INDONESIA"
Tawuran dan Perbincangan

Tawuran dan Perbincangan

Tadi sore di kampus ada tawuran (lagi) setelah minggu lalu juga (ada) tawuran. Hal yang selalu dikeluhkan dosen dan para mahasiswa yang cinta damai. Padahal lagi (asik) rapat di kantin. Tapi bukan itu yang mau saya bahas. Ini perbincangan dengan Agil, salah seorang teman kelas waktu di Smunel.





Tampan (Saya): "Agil, ada acara (maksudnya tawuran) di sana. Ndak ikut?!"
Agil: (sambil milih-milih makanan): "Ndak deh. Lagi ndak pake kacamata ka'!"
Tampan (masih saya): "Ohhh."
Agil: "Ndak bisa ka' melihat! Kalau ada kacamata, setidaknya kita bisa tau kita mau lari kemana"

Absurd

YM-an Bareng Ran. Apa yang Aneh?!

Setiap kali Ran (teman kelas saya waktu SMA) online di YM, saya pasti langsung senyum-senyum. Bayangkan, orang yang selalu punya ide absurd, dan suka bilang saya adalah lelaki paling norak yang pernah dia temui, sekaligus penulis sekrip filem "NURLELA IS BACK" ini nick YM-nya: Rancliffe Guebanget. Nampa Makassar Asli Jie.




Semangat! Semangat! Dapat Award Jadi Semangat!

Penghargaan adalah sebuah pemberian kecil yang dapat memberikan efek yang sangat besar. Apalagi jika penghargaan itu diberikan oleh seorang kawan. Sepertinya kurva langsung menanjak ke tingkat paling tinggi. Bikin semangat nulis terus menanjak hingga mencapai titik paling tinggi.




Beberapa hari yang lalu, saya mendaftarkan diri ke Ma Chung Blog Competition. Temanya adalah tulisan tentang apa saja, yang bertajuk, "Indonesiaku Bukan Indonesia Indonesiaan". Hadiahnya uang tunai. Tapi bukan itu yang dicari. Ada yang lebih dalam dan bernilai dari itu! Kebanggan sebagai seorang Indonesia. Mohon dukungannya!

Buat yang juga mau ikutan kompetisi ini, klik saja link di sidebar ini, trus daftar. Salam! Terus menulis! Terus abadi!

Pentingnya Petunjuk Penggunaan

Hari ini, rumah saya kedatangan satu penghuni baru. Tubuhnya gendut dan pendek. Kulitnya elegan, dan tubuhnya mampu bergetar dengan dahsyat. Yep, dia adalah sebuah mesin cuci. Dan selama hampir dua puluh tahun saya menjomblo *heh?!*, ini adalah kali pertama saya melihat sebuah mesin cuci di dalam rumah saya, dan sebagai rasa bersyukur, mesin cuci ini saya namai Elji tanpa proses Aqiqah.

Alhamdulillah, akhirnya saya tidak perlu sering-sering lagi nyuci baju di luar rumah. I'm gonna miss that moment. Haha

Okeh, yang tidak menyenangkan adalah, Komponennya belum disambung dan ibu saya juga tidak tahu cara memasangnya. Okeh, untung saja saya sebagai satu-satunya anak paling tampan di keluarga ini (dengan asumsi jika Ardy dan Alfian tidak pernah lahir) dengan sigap mencari petunjuk pemasangan dan ternyata ada. Astaga, Kawan! Petunjuk pemasangan itu gunanya penting sekali kuberitahu Kau!

Pasangan terbaik dari komponen yang terpisah dan sebuah petunjuk pemasangan adalah KESOKTAHUAN. Dan saya punya ketiganya. Yep, saya berhasil memasangkan selang dengan baik (yep, komponen yang belum terpasangan hanyalah dua utas selang)

Bagian kedua tersulit adalah mengoperasikan. Adik saya, si Ardy dengan sangat sok tahunya ditemani bapak saya dengan sok tahunya menekan hampir semua tombol yang bisa ditekan sampai si Elji berbipbip tidak jelas. Wajah si Ardy dan si bapak lucu sekali, "Kenapa ndak keluar airnya?! Tersumbat selangnya?!" Dan saya dengan sangat meremehkan berkata dalam hati, "Makanya baca petunjuk manualnya dulu!" Sambil menekan tombol dengan lincah dan si Elji pun mulai beroperasi.

Okeh, sampai situ saja malam ini. Sampai jumpa di malam-malam berikutnya!

Jangan lupa matikan aliran listrik jika tidak digunakan.
Kuliah Sistem Hukum, WC Kampus, Ceramah, Kambing, dan Anak

Kuliah Sistem Hukum, WC Kampus, Ceramah, Kambing, dan Anak


Asslamualaikum!
Judul postingannya mungkin sedikit sangat absurd. Yep, itulah yang terjadi hari ini. Tadi pagi saya bangun jam tujuh pagi. Berkat alarm Nokia tipe 6030 dan jam weker pribadi yang sangat setia. Jam weker pribadi yang sudah setia membangunkan sejak setahun lalu. Serius, kalau ada yang mau membelinya dari saya dengan harga berapapun, TIDAK AKAN SAYA JUAL kecuali terpaksa.

Jujur, hari Jum'at adalah satu-satunya hari di mana saya bisa bangun pagi. Itupun karena ada kuliah. Biasanya saya baru bisa bangun saat jarum jam sudah menunjukkan pukul sepuluh pagi. Dan itu sukses bikin saya bolos kuliah minggu lalu berkat telat satu jam. Sebenarnya, ada satu hal yang menjengkelkan di kuliah yang satu ini. Bayangkan, dua orang  dosen menghadapi dua jurusan sekaligus dalam satu ruangan yang sebenarnya tidak cukup menampung hampir seratus peserta mata kuliah ini. Yep, hal ini sukses membuat titik kemalasan mencapai angka tertinggi sepanjang sejarah.

Tapi pagi tadi saya berhasil datang pagi-pagi. Saking paginya, pintu ruangan masih terkunci jeruji besi dan saya harus duduk manis menunggu sendirian. Kemalasan mulai timbul lalu tenggelam. Sekitar sejam (beneran) kemudian, dosennya baru datang. Teman saya, si Ari, Nadir, sama Atto kayaknya sudah bernazar tidak akan masuk kali ini. Ditambah lagi dengan masuknya sms dari Putra (empunya kamar keramat tempat bermaksiat menunggu kuliah). Bunyi smsnya, "Sorry, baru ka' bangun". Tinggallah saya dan Sukur berdua yang masuk kuliah setelah ditinggal gerombolan manis manja ini.

Di dalam ruangan
Saya sama Sukur duduk paling belakang. Suara dosen seumpama nada-nada merdu yang tertelan oleh cuitan para peserta mata kuliah + perut saya yang mulai mulas. Dan untuk pertama kalinya dalam sejarah, dialog ini saya ucapkan, "Sukur, titip tas ku. Mau ka' keluar (baca: bolos)" dan hanya ditimpali "OK" yang membuat saya makin mantap untuk membolos segera mencari WC untuk menyelesaikan urusan pribadi saya ini.

Sehabis kuliah
Saya diceramahi. Hehe ~
Oleh siapa? Rahasia!
Tentang apa? Rahasia!
Hehe. intinya, saya belum bisa fokus pada dua lembaga.

Sore, kuliah. Atau bisa dibilang ekstrakurikuler
Sudahkah saya ceritakan kalau setiap mahasiswa di fakultas saya sekarang diwajibkan mengikuti salah satu kegiatan ekstrakurikuler? Yep, nilainya satu (cuman satu) SKS, Man! Seharusnya sudah pertemuan kebelasan tapi saya baru masuk untuk pertama kali. Yep, keperawanan saya pecah akhirnya. Apa sih?!

Entah jodoh atau apa pun namanya, saya ketemu sama si Rahmat. The Partner in Crime. Halah
"Kak, mau ke rumahnya Kak Ochank?! Ada acara aqiqah". Pola pikir saya langsung hingar bingar dan mengiyakan. Jemput di Yusron di Fakultas Ekonomi trus berangkat ke D'Greeny's. Rumahnya Kak Ochank dan keluarga. Sesampainya di sana. Kue brownies, ayam goreng, sup, gulai kambing, dan sup buah menjadi pemuas nafsu kami bertiga. Lantas apa hubungannya dengan anak?! Setelah melihat anaknya kak Ochank yang pada lugu ditambah mimpi saya semalam tentang bayi, saya jadi ingin cepat punya anak.

Dan si Kelik malah baru datang setelah saya hendak pulang.

Okeh, saya capek dan saya masih harus menyiapkan soal sekaligus kunci jawaban buat evaluasinya anak-anak besok. Solusi terbaik adalah berangkat ke Griya. Rumahnya Kak Adhie dan berdiam dengan damai di sana. Lagipula kalau jenuh bisa langsung ke kafe Griya buat online. Kayak sekarang ini. Sudah hampir jam dua pagi dan saya masih berpostingan ria ditemani Sore dan Sheila on 7.

See yah!
Jangan lupa komentar dan gunakan pestisida ramah lingkungan!