Port of Kertasium, Edisi Spesial Cholil Mahmud

Port of Kertasium, Edisi Spesial Cholil Mahmud


Layout blog kali ini saya persembahkan dengan tajuk, "A Tribute to Cholil Mahmud", tapi bukan berarti saya lupa sama bang Akbar dan bang Adrian. Sama sekali bukan, Boi! Anggap saja ini spesial untuk memperingati hari lahirnya bang Cholil.

Selebihnya, apresiasi grup musik terbaik yang pernah dimiliki negeri ini versi Kertasium.blogspot.com dipersembahkan untuk mereka bertiga. Untuk mereka pahlawan musik Indonesia. Untuk mereka yang berani bernyanyi dan menari. Untuk mereka yang berani melawan pasar, karena pasar bisa diciptakan.
Masih akan Tetap Bertahan.

Masih akan Tetap Bertahan.

Aku kan bertaaaaaahannnnn meski takkan mungkin...
Mengenang sikapnya, walau perihhh..
Walau perihhh
(saya tahu liriknya salah, tapi yang nyampe ke telinga saya memang seperti itu. saya memang tidak terlalu suka dengan Wali, heh?!)


Sebelum memulai, saya ingin meminta maaf dulu pada blog ini, "Maafkan saya, Blog! Sudah seminggu saya tidak menuliskan postingan baru. Tapi malam ini saya kembali!" Halah ~
Pertama, izinkan saya mengucapkan selamat hari Kartini untuk seluruh perempuan dan laki-laki di seluruh Indonesia. Biar bagaimana pun, suatu saat akan  terlukis surga di bawah kaki mereka, perempuan.

Tapi postingan kali ini tidak akan berbicara soal hari Kartini. Jauh, jauh dari itu. Aniway, Saya suka  blogwalking. Jalan-jalan berkunjung ke blog sahabat. Apalagi sama blognya anak-anak rumahblogger.com. Itung-itung nyari sapa tau ternyata ada anak RB yang tinggal di Makassar dan bisa diajak cerita soal blog. Okeh, ngomong-ngomong soal blog. Belakangan banyak temen yang minta dibikin blog. Sepertinya blog sudah semakin populer yah, Kawan?!

Oh iya, blog saya kemarin sudah saya pasangkan gadget googlefriendconnect loh! Jadi sudah bisa difollow pake akun twitter dan lain-lain.
*Eh, barusan saya masuk ke link situs aneh (baca: bokep) padahal lagi di warkop terbuka. Sialan. Gara-gara iklan ndak jelas di situs ndak jelas*

Satu, sepertinya saya akan tetap bertahan dengan template klasik. Yup, i'm using classic HTML. It's kinda fun and memusingkan. Memang agak memusingkan, tapi kalau pakai classic HTML kayaknya bebas dan asik sekali. Meskipun susah mencari tutorialnya, Yep. Hampir semua tutorial yang saya temui dikhusukan untuk layout baru XML, kayak templatenya Galerisakithati begitu lah. Yang klasik yang elegan lah.

Dua, kalau hampir semua bloggers berburu-buru domaim[dot]com murah dan mulai mengupdate domain, sepertinya saya akan tetap setia pada domain[dot]blogspot ini. Kenapa eh kenapa?
Karena menurut saya, domain dot blogspot lah yang menandakan bahwa halaman yang sedang teman-teman yang budiman ini adalah sebuah blog. Hhe ~

Tiga, hubungan saya dengan si gadis sudah membaik.
(Saya tahu ini sama sekali tidak penting, yang penting adalah gunakan pestisida ramah lingkungan)
Salam, Bloggers! Kalau ada yang mau tukaran link, komentar saja di Sini.
Okeh, Dadah! Salam sama papah.

Aktifitas Malam

Halo again, Readers?!
Are you ready to Menyibak (?) malam?!
Tadi saya mau cerita apa yah?!
Lupa

....Loadingg....

Oh iya, hayo tebak saya lagi ngapain!
Yup, Benar! Saya lagi blogging! (iya, saya memang lagi ndak jelas malam ini)
Karena sedang tidak ada akal ide, malam ini saya memberi kesempatan untuk kalian untuk lihat-lihat  layar saya. (jadi kayak selebritis yang pamer aktifitas)



Lanjut, Kang! Sekarang aku ajak kamu liat isi-isi tab-nya.









Apa lagi yah yang mau saya bagi? Oh iya, ini, tadi di antara pencarian tugas di dunia maya, seorang kawan kebetulan lagi nyari tugas. Yah, begitulah. Yang terjadi cuman saling mengeluh dan kadang-kadang ngomongin Warung Barokah. Nah, di tengah percakapan, si Termon (sebut saja nama teman saya tadi) mengirimkan link. Dan...



Yak, waktunya melanjutkan pencaharian referensi.
Pelajaran moral nomer 1: Sempatkan kerja tugas di tengah kesibukan mu buka jejaring sosial
Pelajaran moral nomer 2: Filterlah dulu link yang dikirimkan teman mu
Pelajaran moral nomer 3: Gunakan pestisida yang tidak mengandung zat adiktif.

Salam!
Postingan Malam. Waktu Itu Saya Memang Mau Bilang

Postingan Malam. Waktu Itu Saya Memang Mau Bilang

Hai, Halo! Hari ini saya tampan capek sekali! Coba tebak hari ini saya ke mana?
Yak, Benar! Hari ini saya habis bolak-balik ndak jelas. Pertama ke kampus, trus ke Smunel (sekolah putih abu-abu terbaik), lanjut ke Spendel (tetangga sekolahan), trus ke kampus lagi meskipun telat dan ternyata tugas yang bikin saya ngotot ke kampus ndak jadi dikumpul. BAGOOOOSSSHHhhh! Dan habis itu balik lagi ke Spendel buat selesaikan hari ini. Yup, totally membikin tubuh (yang kata sebagian orang) kecil ini lelah sekali. But it's better than doing nothing, rite?! Apalagi melakukan hal aneh. (emang di sana ngapain?! paling juga bersikap ndak normal) Hari ini saya kembali membuktikan sesuatu seperti tiga tahun lalu: Menghadapi Anak SMP itu rumit!

Terlepas dari hal itu, saya punya sesuatu yang daripadanya ingin saya ceritakan. Tadi, untuk sekian lama, saya nelpon  seorang gadis yang pernah saya *ehm-ehm*-i dan dia juga pernah meng-ehm-ehm-i saya (itu pun nelponnya terpaksa, ada teman yang minta tolong). Tapi karena tulalit, akhirnya saya memutuskan sekalian saja mampir ke rumahnya. Mumpung Dulunya sering ke sana sih, waktu masih anak SMA-an. Dialog ini pun terjadi. (Jarang loh saya cerita masalah pribadi!)
------------
Tampan (saya): "Halo!"
(Sebut saya) Mawar: "Hey!"
Tampan: "Lagi bareng Kak Wini ndak?!" (wini: samaran. Teman akrabnya Mawar)
Mawar: "Ndak"
Tampan: "Oh"
Mawar: "Knapa?!"
Tampan: "Ndak. Lagi nyari. Tau dia di mana ndak?"
Mawar: "Di rumahnya ji mungkin. Mau saya temani?!"
Tampan: "Ndak ji. Jangan mi"
Mawar: "Mau ke mana sekarang?"
Tampan: "Online, nyari tugas"
Mawar: "Saya mau les"
Tampan: *sambil melangkah pergi* "Dadah.."
Mawar: *heran* "Itu jieh?!"
------------
(Dan Shogun hitam kepunyaanku pun melaju pergi.)

Yep, perjalanan saya ke rumahnya memang lebih lama daripada ngobrolnya. Di jalan, saya kembali ingat waktu beberapa bulan lalu saya menemani Mawar (Kalau nulis Mawar langsung membayangkan korban perkosaan yang di TV-TV) ke salah satu kafe di BTP. Seperti biasa, saya menjemput dia di rumahnya. Malam itu Mawar mengenakan sweater berbahan tebal. Warnanya merah-perak. Cocok sekali dengan postur tubuhnya. Malam itu Mawar terlihat manis.
Malam. Kami berdua duduk lesehan sambil mengobrol berdampingan (kok tiba-tiba jadi melankolia gini yah bahasanya?). Mata saya terus tertuju pada celana yang dikenakannya di kaki. Celana panjang untuk santai. Mungkin biasanya dipakai untuk tidur. Bahannya sedikit transparan. Tadinya, ingin saya tegur waktu masih di depan rumahnya tadi biar langsung diganti, tapi tidak jadi. Tepatnya, tidak peduli.
 -----
Rehat: Barusan ada sms dari Mawar, isinya "Weh! Tega mu sama saya. Datang ke rumah kangen ku mi lagi sama kau malah ko tanya Wini. Kenapa ko, Tyara sayang?!" Dan saya tau dia tidak sedang bersungguh-sungguh mengetikkan itu.
  -----
Lanjut, Agang! Pas lagi jalan ke kasir, dia berjalan dengan kakinya (iyalah, masa' pake tangan?!) di depan saya. Mata saya kembali tertuju ke celananya. Karena tidak enak di sana banyak laki-laki, saya pun mendekatkan bibir ke telinganya sambil berbisik, "Hey, celana mu agak kelihatan. Transparan!". Wajahnya sumringah. (walaupun sampai sekarang saya tidak tau apa itu sumringah)

Mawar melihat mata saya baik-baik. "Kenapa ndak bilang dari tadi?!" Katanya.
"Tadi mau bilang, tapi ndak jadi". Saya jujur dengan polosnya
Mawar kembali menatap saya baik-baik. Entah karena mencari sesuatu atau karena di mata saya ada belek-nya. Maklum, saya memang malas mandi sore. Mawar berkata pelan. Polos juga tapi. "Deh, Tyara! Tega mu! Kenapa ndak bilang dari tadi?! Ndak mu sayang meka' lagi dong!"
Entah kenapa pertanyaan itu rasanya  sama sekali tidak berasa. Saya diam. Rasanya waktu itu saya ingin menjawabnya. Tapi saya  diam. Malas menanggapi, tidak peduli. Walaupun dalam hati saya menjawab, "Iya, memang."


Yak. Semua orang punya kisahnya masing-masing. Tapi yang penting, jangan lupa gunakan pestisida yang tidak mengandung zat adiktif.


Untuk Perempuan ku hari ini. Jadilah Pelangi. (apa sih?! ndak nyambung, Yar!)
Tadi saya juga nelpon si gadis loh! walaupun singkat. Suaranya masih kayak kemarin. Agak cempreng. Masalah kemarin juga belum kelar. Nunggu hari Kamis saja ah.

Salam. Jangan lupa buang sampah pada tempatnya.

Postingan Malam. Random-Random.

What's up, Readers?!
(apa sih?!)

...Loading...

Hey, saya ge'er loh! Soalnya ada loh yang nyariin saya di google. (Mau dong dicariin)

















Yak, mungkin hanya itu saja yang saya bagi pada malam hari yang berbahagia ini!

Curhat boleh?!
Si gadis sedang jengkel pada saya. Sehari ini saya mendengar suaranya, tapi tidak sekalipun suaranya ditujukan kepada saya. Hha ~
Gara-gara saya juga sih.
But nothing to worry, i'll fix everything!

Salam, gunakan pestisida ramah lingkungan dan jangan lupa cuci kaki sebelum tidur.

Ketika (Aku) Didaulat Jadi Model

Jangan kira seorang melankolia tidak bisa narsis. Foto-foto ini bukti nyata!
Klik saja judul spoilernya buat liat gambarnya, Gang!
Ayo kita Temon!




































Foto yang lain nyusul. Mau Dong Dikomentari. Akhir kata, gunakan pestisida ramah lingkungan!

Mungkinkah (Aku) Jatuh Cinta?!

Ehm, ehm. Mungkin postingan saya ini akan memancing pro dan kontra. Sebelumnya saya memang belum pernah mengeposkan hal-hal seperti ini. Terlalu pribadi. tapi sejujurnya, fotonya telah membuat saya jatuh hati pada pandangan pertama, kedua, ketiga, keempat, dan seterusnya. Entah telah berapa lama getaran ini tidak terasa lagi, dan sekarang rasa ini kembali dan rasanya benar benar nyata. Tidak usah berlama-lama. Klik saja spoilernya







HIDUP PRODUK ASIA! Cantik yah?! Masih penasaran?! Ini saya bagi-bagi fotonya (bersumber dari indowebster)



















Masih penasaran?! Lebih banyak foto klik di Sini!
Nah, karena saya baik ini saya kasih biografinya.







Iya, ternyata pemilik senyum manis itu adalah seorang pria. Namanya Kiyoshi Sakurazuka. Cosplayer gitulah. Cowok tulen. Punya pacar cewek (tulen juga). Jujur, saya kagum. Apalagi pas foto yang temanya Deathnote itu. DAPET BANGET







Kenapa?! Kenapa?! KENAPAAAAA?!! Saya masih belum bisa menerima kenyataan ini. Padahal senyumnya, senyumnya, senyumnya. Entahlah. Mungkin sampai saat ini saja saya mengaguminya. Saya takut jika rasa ini berlanjut, saya tidak mampu membendungnya.


Sampai jumpa in the next tulisan. Dan jangan lupa gunakan pestisida ramah lingkungan.

I Just Wanna Be Free

Saya percaya semua orang punya  kebebasan yang tidak boleh diikekang oleh orang lain selama kebebasan itu tidak menganggu kebebasan individu lain.
Sejujurnya, saat ini saya sedang merasa terkekang. ada banyak hal, atau mungkin terlalu banyak hal yang sedang mengisi kepala saya.
Saya ingin Juni cepat datang. Biar saya bisa bebas lagi, menjadi diri saya lagi. Saya hanya ingin bebas. Tidak usah sebebas merpati, cukup biarkan kaki melangkah kemana ia hendak pergi tanpa ada yang menghalangi. saya benar-benar ingin bebas. kembali pada keluarga saya yang lama. Di rumah, dan di sana. Tempat lama saya. Saya hanya ingin bebas.