Sekolah Menulis

Sekolah Menulis

Sebenarnya aku sama sekali tak berniat mengikuti kegiatan ini. Tapi karena satu hal, aku datang juga ke ruang senat dengan niat menyelesaikan tugasku: Presentase buku. Namun sayang, aku tertahan juga dan dengan sedikit terpaksa mengikuti kegiatan ini. Lama kelamaan aku keasikan juga. Materinya cukup menarik: Tips menulis kreatif dan Ilmiah. Materi berlangsung cepat, sampai pada tahap evaluasi. Pemateri menunjuk beberapa orang dan meminta mereka menyebutkan satu buah kata, hingga sepuluh kata. Tugas kami, menyusun kata-kata itu menjadi sebuah kalimat.
Inilah sepuluh kata itu:
Pintu, Kolam, Kayu, Bingkay, Sepatu, Bola, Gula-gula, Kue, Cermin, Motor
Sungguh kata-kata yang rumit untuk digabungkan. Dan waktu yang diberikan hanya lima menit. Lima menit, Kawan. Suasana hening, seluruh peserta, termasuk aku berkonsentrasi membentuk sebuah kalimat dari ke sepuluh kata itu. Syukurlah, akhirnya selesai juga. Inilah kutipan tulisaku:

"Aku sedang menikmati sepotong kue brownies di depan cermin. Brownies yang sangat-sangat manis, seperti lagu Elvi Sukaesih: Gula-gula. Lalu kenapa harus di depan cermin? Ake sedang mempelajari cara memakan kue yang baik dan benar, karena hari ini, aku akan menghadiri acara ulang tahun sang calon mertua, bisa gawat kalau sampai memalukan di depan mereka.

Kukenakan pakaian terbaikku, dari topi sampai sepatu bola, gara-gara sepatuku basah tenggelam di kolam tetangga, tiang penyangga jemurannya patah, tertabrak sepeda motor, kulempari saja dengan pintu mahoni. Sayang, ia berhasil menghindar. Lemparanku tepat mengenai bingkai foto kedua orangtua ku."