Rindu Ponsel Kecil dan Ringkas? Zenfone 9, Compact Tetap Powerful


Setelah meluncurkan ROG Phone 6 pada bulan Oktober lalu, ASUS kembali akan memperkenalkan penerus generasi Zenfone 17 November 2022 mendatang.

 

Jika ROG Phone 6 dibuat untuk kalangan mobile gamers, generasi terbaru ZenFone yaitu Zenfone 9 ini sepertinya diperuntukkan bagi kalangan umum untuk mendukung aktivitas sehari-hari.

 

1. Desain Kompak 

Ada masa ketika saya merindukan desain ponsel yang ringkas seperti beberapa tahun yang lalu. Ponsel belakangan ini memang semakin besar untuk mendukung pengguna dalam menikmati konten film/video. 

 

Zenfone 9 bergerak ke arah sebaliknya, yaitu memberikan desain yang kompak dengan panjang kurang dari 14,8cm dan lebar kurang dari 7cm. Mengusung layar 5,9 inci, Zenfone 9 bisa digenggam satu tangan dan muat di saku.

 

2. Kecil Tetap Kencang 

Kecil-kecil cabe rawit mungkin adalah kalimat paling cocok untuk menggambarkan Zenfone 9 ini. Meskipun kecil, Zenfone 9 menggunakan prosesor mewah Snapdragon® 8+ Gen 1 Mobile Platform untuk menghadirkan performa yang lebih smooth dan responsif.

 

3. Zenfone 9 Panas?

Menggunakan prosesor dari lini flagship, Zenfone 9 dapat kita harapkan untuk memberi performa yang kencang, mulus, dan responsif dalam bodi yang kecil. Walau begitu, ASUS menjanjikan Zenfone 9 akan tetap adem berkat teknologi cooling system yang sudah diperbaharui.

Zenfone 9 memiliki vapor chamber berteknologi tinggi dan fitur penyebaran panas. Fitur ini memungkinkan pencapaian performa tinggi tanpa kenaikan suhu yang berlebihan.

 

4. Cocok untuk Creator dan Fotografer Mobile

Untuk saya pribadi, ini adalah yang paling menarik. Menurut info dari sumber yang terpercaya dari blog Mba Widyanti Yuliandari, Zenfone 9 akan hadir dengan setup dua kamera di bagian belakang. Meskipun belum diketahui konfigurasi kamera kedua, satu hal yang bisa dikonfirmasi adalah kamera utamanya akan menggunakan sensor Sony IMX766 dengan resolusi 50 MP.

 

Masih dari segi kamera, Zenfone 9 juga sepertinya akan jadi kamera yang cocok untuk videografi mobile dan travelling karena akan dilengkapi dengan stabilisasi gimbal hibrid 6 sumbu yang menjadikan hasil rekaman lebih stabil meskipun digunakan dalam kondisi bergerak.

 

5. Kapan Zenfone 9 Rilis di Indonesia?

Untuk kamu yang memiliki keinginan untuk meng-upgrade ponsel, Zenfone 9 akan hadir di Indonesia pada tanggal 17 November besok.


Saksikan peluncuran resmi Zenfone 9 di Indonesia melalui siaran langsung di kanal Youtube dan Facebook ASUS Indonesia karena ada kesempatan memiliki Zenfone 9 secara cuma-cuma dengan mengikuti kegiatan yang dirancang spesial pada saat acara peluncuran.

Ini Dia Ponsel untuk Main dan Bikin Konten Paling Serius


Jika kamu adalah seorang gamer yang sedang mencari ponsel untuk main game kompetitif, atau seorang content creator yang mencari senjata utama untuk bikin konten dengan cepat, atau mungkin hanya sedang mencari ponsel yang anti lemot dan bisa tahan sepanjang hari, kamu mungkin sedang mencari fitur-fitur di ASUS ROG Phone 6.

***

 

 

Jajaran produk ROG tidak pernah main-main soal performa, tidak terkecuali ASUS ROG Phone 6 Series ini. Jika kamu membutuhkan handphone untuk main game kasual atau kompetitif,  ROG Phone 6 akan memenuhi keinginanmu - mungkin melewatinya.

 

 

Pasalnya ROG Phone 6 ini menggunakan kombinasi prosesor terbaru Snapdragon® 8+ Gen 1 Mobile Platform dengan GPU Adreno 730. Sementara untuk RAM, ROG Phone 6 menggunakan LPDDR5 hingga 18GB. Ini gila.

 

Jika performa dan grafis adalah hal yang kamu cari dari handphone, ROG Phone 6 jawabannya.

 

 

Jujur-jujuran aja deh! Yang suka banget main game berat di hape, pasti lama-lama jadi tidak nyaman karena panas yang dihasilkan. Utamanya di daerah telapak tangan. Ini tentu sangat mengganggu apalagi pas seru-serunya.

 


ROG Phone 6 paham betul soal ini dengan menghadirkan GameCool 6 Cooling System yang merupakan salah satu pembaruan terbesar dibandingkan dengan generasi sebelumnya. Pembuangan panas diklaim lebih efisien berkat struktur dan metode ekslusif serta senyawa termal khusus.

 

Dari pengujian internal, sistem ini mampu menghasilkan kinerja pendinginan dengan penurunan hingga 10°C. 


 

Tidak cukup sampai di situ, ASUS ROG Phone 6 Series juga dilengkapi dengan aksesoris tambahan AeroActive Cooler 6 terbaru dengan Thermoelectric AI Cooling System yang terintegrasi, berbasis chip pendingin Peltier yang diklaim mampu menurunkan temperatur permukaan dekat CPU sampai 25°C.

 

 

Selain jeroan yang mendukung performa dari dalam, display memegang peranan yang sebetulnya sangat penting untuk bermain game. ASUS ROG Phone 6 Series memakai layar AMOLED HDR10+ dengan luas 6,78 inci dari Samsung yang disetel khusus oleh ROG.

 


ROG Phone 6 Series juga diklaim sebagai yang tercepat dan tertajam saat ini. Dengan refresh rate hingga 165Hz dan touch-sampling rate hingga 720Hz serta latensi sentuh 23 ms membuat ASUS ROG Phone 6 series jadi senjata yang sangat mematikan untuk kompetisi e-sports sekalipun.


Soal ketangguhan, layar ini diproteksi Corning® Gorilla® Glass Victus™ yang sangat kuat.

 

 

Lagi serunya mabar malah harus pamit duluan untuk ngecas karena lowbat. Itu menyebalkan sih. Makanya ASUS merancang ROG Phone 6 Series dengan desain yang sangat unik, karena terdiri dari dua baterai. Ya, Anda tidak salah baca - saya juga heran. Dua baterai 3000 mAh.

 


Desain baterai dua sel ini memungkinkan ASUS untuk merancang posisi jeroan sedemikian rupa sehingga baterainya selain kuat dan memungkinkan pengisian daya yang sangat cepat, ROG Phone 6 Series juga mampu menanamkan solusi pendinginan yang unggul.

 

Dengan pengisian daya 65W, ROG Phone 6 bisa terisi penuh hanya dalam waktu pengecasan 42 menit. 10 menit lebih cepat dibandingkan dengan ROG Phone 5.

 

Dari pengujian internal yang dilakukan ASUS, ROG Phone 6 menjajal skenario berat seperti gaming, memotret, mengirimkan pesan, memutar video, dan baru lowbat setelah 8 jam penggunaan. Di skenario gaming yang intens seperti main game FPS, pengujian menunjukkan bahwa setelah 37 menit bermain tanpa cooler, daya baterainya menurun sekitar 17% saja. 


 

Hal yang paling saya tidak sukai dari main game dengan handphone adalah kontrolnya. Itu yang membuat saya sangat mengidamkan ROG Phone 6 Series ini. Selain tentu saja karena performa dan keunggulan lainnya, tentu saja karena teknologi AirTrigger 6.

 


Jadi AirTrigger 6 ini memungkinkan kita untuk melakukan mapping sampai 14 touch point di layar secara simultan sesuai kebutuhan game yang kita mainkan. Dan jika dimainkan bersama aksesoris AeroActive Cooler 6, kita bisa menambahkan empat tombol fisik lagi.

 

Main game itu ya, setidaknya menurut saya - tetap paling asik kalau ada tombol fisiknya.


Yang baru di AirTrigger ini juga adalah fitur dengan respon yang berbeda saat kita menekan dan mengangkat jari dari tombol. Kita juga dapat menggunakan giroskop untuk membidik atau mengontrol sudut pandang. Tekan dan tahan tombol ultrasonik terlebih dahulu, lalu arahkan sudut pandang dengan menggerakkan atau memiringkan ponsel.

 

 

Saya suka foto-foto terutama menggunakan kamera yang beneran kamera yang lensanya bisa diganti-ganti. Pun begitu, ada beberapa situasi yang tidak memungkinkan untuk membawa kamera dan lensa yang besar dan berat. Acap kali juga event yang dihadiri tidak membutuhkan hasil foto yang spesifik, atau mungkin hanya sekadar mager saja bawa kamera.

 

Itulah kenapa kamera menjadi pertimbangan yang cukup penting bagi saya pribadi dan itu juga yang membuat saya sangat ingin mencoba ROG Phone 6 yang punya formasi tiga kamera belakang ini.

 


Kamera utamanya mengandalkan sensor yang terpercaya SONY IMX766 50MP dengan dua mode. Mode utama 12,5MP yang menggunakan filter warna Quad Bayer atau mode asli 50MP. Ukuran atau resolusi pada kamera sebetulnya bukanlah menjadi penentu yang sangat signifikan. Meskipun begitu, saya penasaran karena ROG Phone ini mampu melakukan perbesaran 2x lossless asli dalam kondisi pencahayaan siang hari.

 

Itu berarti kita bisa melakukan zoom/pembesaran digital tanpa mengalami penurunan kualitas yang berarti. Pada kondisi gelap, ROG Phone 6 mengandalkan mode 12,5MP untuk menangkap cahaya yang cukup.

 

Oh iya hampir lupa, kamera depan dengan resolusi 12MP juga dapat digunakan untuk melakukan video streaming secara langsung.

 

 

Menurut saya, selain untuk gaming, ROG Phone 6 ini adalah ponsel yang sangat mendukung untuk pencipataan konten bukan hanya karena kameranya. Sekarang mulai banyak kreator yang mengandalkan ponsel sebagai alat editing, juga mulai banyak aplikasi penciptaan konten yang berbasis atau diadaptasi ke ponsel. Canva, Snapseed, dan VN Editor adalah salah satu contoh aplikasi penciptaan konten yang sangat nyaman digunakan di ponsel.

 


Ponsel saya saat ini, yaitu ZenFone 6 yang sudah saya gunakan selama kurang lebih dua tahun masih sangat mumpuni untuk bikin konten. Apalagi dengan ROG Phone 6. Jika kamu adalah content creator yang banyak mengandalkan ponsel sebagai senjata utama untuk membuat Reels atau Tiktok, kamera dan spesifikasi performa tidak boleh diabaikan.

 

Pasalnya, aplikasi editing memang haus sumber daya. Apalagi konten audio visual. Kita membutuhkan prosesor yang tangguh, layar yang luas dan responsif, RAM yang lega, serta ruang penyimpanan yang lapang untuk mendukung pengolahan media secara optimal.

 

Semua ini, ada di ROG Phone 6.


 

Menggunakan nama Republic of Gamers, handphone ini sejatinya diperuntukkan untuk kalangan pecinta mobile gaming kelas berat. Pun begitu, saya masih akan merekomendasikan handphone ini untuk para content creator bahkan untuk orang dengan penggunaan kasual sekalipun. Begini alasannya.



Performa yang jangan ditanya, layar yang imersif untuk menikmati konten audio visual, kamera yang lebih dari cukup untuk mendokumentasikan hidup atau event, dan tentu saja baterai badak dengan kapasitas 6.000 mAh dengan pengisian ulang yang sangat cepat. Beberapa poin ini menjadikan ROG Phone 6 juga menjadi pilihan yang sangat cocok jika kamu adalah orang dengan mobilitas tinggi dan sering berada di luar ruangan.

 

Atau sesederhana membutuhkan handphone yang bisa dipercaya untuk menemani sepanjang hari.

***

Jika kamu tertarik, ROG Phone 6 Series sudah tersedia di Indonesia dengan beberapa pilihan.

  1. ROG Phone 6 Pro hadir dengan RAM 18 GB dan penyimpanan 512 GB.
  2. ROG Phone 6 standar memiliki dua pilihan konfigurasi: RAM 8 GB/256 GB dan RAM 12 GB/256 GB.

Buat kalian yang mau beli ROG Phone 6 PRO, kalian juga udah mulai bisa pre-order di tanggal 24 Oktober - 10 November 2022. Untuk pemesanan awal ini, kalian akan mendapatkan banyak promo menarik antara lain Free Aero Active Cooler 6 + Devil Case + Exclusive Backpack ROGXONIC Esports selama persediaan masih ada, dengan total keuntungan hingga Rp.2.000.000.

 

Untuk ROG Phone 6 PRO ini bisa kalian dapetin dengan harga Rp 18,999,000 eksklusif hanya di Erafone, Urban Republic, ROG Store, ASUS Online Store, ASUS Exclusive Store, Eraspace dan Tokopedia.  Info selengkapnya kamu bisa cek disini ya: https://rog.asus.com/id/phones/rog-phone-6-model/.

 

Nah, kalau buat ROG Phone 6 sekarang udah tersedia  di partner-partner penjualan ROG Phone 6 yang bisa kalian dapetin langsung di Erafone,Urban Republic, ROG Store, ASUS Online Store, ASUS Exclusive Store, Eraspace, dan  JD.ID langsung dengan harga Rp 10,999,000 untuk variant 8/256GB dan ROG Phone 6 12/256GB dengan harga Rp 13,999,000.

 

So, tunggu apalagi buruan beli sebelum kehabisan!

ROG Zephyrus S17 GX703: Untuk Manusia Hasil Kawin Silang Gamer dengan Konten Kreator


Kesimpulan: Menjanjikan performa yang tinggi, Zephyrus S17 GX703 hadir dalam desain yang terbilang ringkas untuk kelasnya. Ditenagai prosesor High Performance generasi sebelas dari Intel dengan konfigurasi 8 core dan 16 thread, Zephyrus S17 dijamin mampu menjalankan aktivitas kelas berat seperti aplikasi video editing dan rendering di layar besar 17,3" yang sudah mengantongi sertifikat PANTONE Validated Display. Berpadu dengan GPU NVIDIA GeForce RTX 3000 series, laptop ini juga mampu menjalankan game AAA terbaru pada kualitas grafis terbaiknya.

***

Beberapa waktu yang lalu, saya berkesempatan menghadiri mini gathering bersama ASUS dan beberapa teman bloger dan media. Pada kesempatan kali ini, Mas Firman dan rekan-rekan tim PR ASUS memperkenalkan kembali jajaran laptop Republic of Gamers (ROG) berprosesor Intel generasi sebelas, dan Zephyrus S17 GX703 berhasil membuat saya jatuh cinta pada pandangan pertama.


1. Perfoma yang jangan lagi ditanya.

Soal performansi, ASUS tidak pernah main-main dengan ROG. Begitupun dengan ROG Zephyrus S17 (GX703) ini, tidak usah ditanya lagi. ROG Zephyrus S 17 GX703 hadir mengusung CPU High Performance generasi sebelas dari Intel (H45), Intel Core i9-11900H. CPU mutakhir dari Intel ini memiliki konfigurasi 8 core dan 16 thread, dengan boost clock hingga 4,9GHz.

 

Dalam bahasa yang lebih sederhana, laptop ini menjanjikan performa yang sangat baik untuk aktivitas berkomputer kelas berat seperti gaming dan rendering.

 

ROG Zephyrus S17 GX703 dengan prosesor Intel Core i9-11900H. Foto oleh Adityar.

Zephyrus S17 hadir dalam dua versi, yaitu versi Intel Core i9 dan i7. Untuk spesifikasi teknis, disilakan untuk scroll ke bagian akhir artikel ini.


2. Mari bicara soal GPU

Kawan-kawan gamers-ku, tahan dirimu. Zephyrus S17 GX703 dengan versi tertinggi hadir dengan GeForce RTX 3080. Dari sumber yang kami dapat, ASUS memberikan konfigurasi khusus yang memungkinkan GeForce RTX 3080 di ROG Zephyrus S 17 GX703 dapat berjalan lebih kencang dari yang ada di laptop gaming lainnya, yaitu dengan TGP hingga 140W dan clock speed hingga 1645MHz. 

 

GPU GeForce RTX 3000 Series di ROG Zephyrus S 17 (GX703) juga mendukung real-time ray tracing dan DLSS.

 

Main video game di layar sebesar ini pasti puas. Foto oleh Adityar

Satu fitur yang paling menarik perhatian saya adalah teknologi Dynamic Boost. Fitur ini memungkinkan CPU dan GPU di ROG Zephyrus S 17 GX703 dapat berbagi sumber daya sesuai skenario. Pada aktivitas yang membutuhkan kinerja GPU ketimbang CPU, secara otomatis penggunaan daya di CPU pun diturunkan dan dialihkan ke GPU serta sebaliknya. Teknologi ini memungkinkan performa yang lebih baik di berbagai skenario penggunaan serta meningkatkan efisiensi penggunaan daya secara lebih maksimal. Wow.

 

Dilengkapi multiwheel Scroll Bar yang dapat dikonfigurasi melalui software Armoury Crate. Foto oleh Adityar

Pada pengujian yang dilakukan oleh ASUS, game Far Cry 6 dapat berjalan dengan sangat lancar dengan rata-rata framerate di atas 70fps pada resolusi QHD (1440p) dengan detail grafis menggunakan preset “High”.

 

3. Untuk para kreator

Kreator adalah mahluk yang banyak mau. Mahluk satu ini, selain menuntut performa yang tinggi juga menginginkan layar dengan reproduksi warna yang akurat. Mafhum, mata mereka memang biasanya sangat sensitif soal warna. Geser dikit, bye!

 

Zephyrus S17 GX703 tampak belakang. Foto oleh Adityar


Tenanglah, kawan-kawanku. ROG Zephyrus S17 GX703 ini akan memfasilitasi itu semua. Mau layar besar? Tuh 17,3 inci. Mau resolusi tinggi? Siap, WQHD (2560 x 1440) IPS. Mau responsive? Refresh rate 165Hz dan response time 3ms. Mau akurat lagi? 100% color space DCI-P3. Standar industri film tuh dikasih! Plus sertifikasi PANTONE Validated Display!

 


Dengan spesifikasi CPU, GPU, dan layar setinggi ini, apapun bidang kamu: gamer, kreator, 3D modeller, Zephyrus S17 GX703 akan mampu melayani kamu dengan sangat baik dan memuaskan.

 

4. ROG Zephyrus S17 GX703 Panas Ga?

Zephyrus S17 GX703 mengadopsi sistem pendingin Active Aerodynamic System Plus (AAS+). Teknologi AAS+ ini memiliki mekanisme yang unik. Ada dua buah engsel didesain khusus menghubungkan layar, modul keyboard, dan bodi utama dari laptop ini. Ketika layar laptop dibuka, keyboardnya otomatis ikut terangkat (lihat gambar).


ROG Zephyrus S17. Keyboard terangkat sebagai ventilasi tambahan. Foto oleh Adityar.

Bagian lowong di bawah keyboard ini berfungsi sebagai ventilasi tambahan. Di bagian dalam, terdapat kipas LCP (Liquid Crystal Polymer) dengan 84 bilah dan enam heatpipe yang dirancang untuk mengalirkan panas tidak hanya dari CPU dan GPU saja, tetapi juga VRM. Panas dapat dialirkan secara efektif dari komponen ke heatsink untuk dibuang.

 

Lebih lanjut dari pengujian yang dilakukan oleh ASUS pada 3DMark Stress Test pada mode Time Spy yang diulang sebanyak 20 kali, Zephyrus S17 GX703 berhasil lolos dengan skor 98% dengan rata-rata suhu CPU dan GPU berada di angka 73-74°C. Sebuah pencapaian yang sangat baik, mengingat laptop ini cenderung akan disiksa pemiliknya dengan aktivitas kelas berat.

 

5. Keyboard sangat nyaman

Masih bicara soal kerboard, desain keyboard yang terangkat ini memang memberikan pengalaman mengetik yang lebih baik. Saya mencoba mengetik dan saya sangat menyukai rasanya. Ada rasa tactile yang tidak didapati pada laptop lain.

 

Rahasianya, ROG Zephyrus S17 GX703 menggunakan optical mechanical switch. Tidak hanya memiliki tactile feel yang lebih baik dari keyboard membran, optical mechanical switch pada keyboard ROG Zephyrus S17 GX703 ini juga diklaim sangat tahan banting dan mampu bertahan hingga 100 juta kali tekan.

 

Keyboard laptop dengan rasa paling nyaman. Foto oleh Adityar

Sebagai keyboard untuk laptop gaming premium, setiap switch juga terhubung dengan fitur anti ghosting berteknologi N-Key Rollover.

 

6. Laptop gaming & content creation yang portabel

Memang terdengar mustahil kata-kata itu terangkai dalam satu kalimat. ROG Zephyrus S17 GX703, meski memiliki layar yang sangat besar, masih terbilang ringkas untuk dibawa-bawa. Kalau tidak keburu ketahuan satpam, laptop ini sudah berhasil saya bawa kabur.

 

Masih terbilang rinkas untuk dibawa-bawa. Foto oleh Adityar

Ketebalannya 1,99cm dan bobot 2,6Kg. Bukan yang paling ringan memang jika didengarkan sekilas. Namun jika dibandingkan dengan layar 17 incinya yang besar dan semua komponen di dalamnya, ketebalan dan bobot ini masih dirasa ringan dan ringkas. Saya sendiri tidak akan keberatan untuk membawa laptop ini ke mana-mana.

***

Main Spec.
ROG Zephyrus S17 (GX703)

CPU
- Intel® Core™ i9-11900H Processor (24M Cache, up to 4.9 GHz, 8 Cores)
- Intel® Core™ i7-11800H Processor (24M Cache, up to 4.6 GHz, 8 Cores)

Operating System
Windows 10 with Office Home & Student 2019 Pre-Installed

Memory
- 2x16GB DDR4 3200MHz RAM (Dual Channel)
- 2x8GB DDR4 3200MHz RAM (Dual Channel)

Storage
- 2TB M.2 NVMe™ PCIe® 4.0 SSD
- 1TB M.2 NVMe™ PCIe® 4.0 SSD

Display
17,3" (16:9) IPS-Level WQHD (2560 x 1440), 165Hz, 3ms, 100% DCI-P3, PANTONE Validated, Dolby Vision, G-Sync

Graphics
- NVIDIA GeForce RTX 3080
- NVIDIA GeForce RTX 3060

Input/Output
1x 3.5mm Combo Audio Jack, 1x HDMI 2.0b, 2x USB 3.2 Gen 2 Type-A, 1x USB 3.2 Gen 2 Type-A, 1x USB 3.2 Gen 2 Type-C support DisplayPort / power delivery, 1x RJ45 LAN port, 1x Thunderbolt™ 4 support DisplayPort™ / power delivery, card reader (SD) (UHS-II, 312MB/s)

Camera
720p HD camera

Connectivity
Wi-Fi 6 (Gig+) (802.11ax), Bluetooth 5.1 (Dual band) 2*2

Audio
Smart Amp Technology, Audio by Dolby Atmos, AI mic noise-canceling, Built-in array microphone, 2x 2W tweeter, 4x 2W woofer

Battery
90WHrs, 4S1P, 4-cell Li-ion

Dimension
39,4 x 26,4 x 1,99 ~ 1,99 cm

Weight
2,6 Kg

Colors
Off Black

Price
- Rp40.999.000 (Core i7/RTX 3060/2x8GB RAM/1TB SSD)
- Rp65.999.000 (Core i9/RTX 3080/2x16GB RAM/2TB SSD)

Warranty
2 tahun garansi global + 1 tahun ASUS VIP Perfect Warranty
 

6 Hal tentang ROG14 Alan Walker Special Edition: Laptop Gaming Bisa Sekecil Ini?

Kesimpulan: Kecil, ringan, keren, dan mumpuni. Rasanya sulit menerima keeempat kata itu di dalam satu kalimat. Namun begitulah adanya, ROG Zephyrus G14 Alan Walker Special Edition ini memiliki kelebihan dari sisi ukuran yang kecil dan bobot yang ringan, tetapi dapat diandalkan untuk bermain video game dan berkreasi konten.

***

1. Laptop gaming bisa sekecil ini?

Kecil sekali. Itu adalah reaksi pertama saya saat melihat laptop gaming ASUS Zephyrus ROG G14 Alan Walker Special Edition ini. Dari ukurannya, sekilas kelihatan seperti laptop 14 inci yang biasa kita gunakan sehari-hari. Saya coba mengangkat dan ya ampun, ringan. Bobotnya hanya 1,7kg yang membuat laptop ini terlalu ringan untuk ukuran laptop gaming. Ketebalannya sendiri hanya 19,9mm. ASUS mengklaim bahwa ROG Zephyrus G14 AW SE merupakan laptop gaming 14 inci paling ringkas dan powerful di kelasnya.

 

ROG Zephyrus G14 AW SE. Foto oleh Adityar

2. Kecil sih, tapi jangan anggap enteng!

Jangan tertipu dengan ukurannya yang mungil karena ROG Zephyrus G14 AW SE ini ternyata mampu menghadirkan performa yang tidak kalah dengan laptop yang lebih bongsor. Ditenagai prosesor AMD Ryzen™ 9 5900HS, laptop ini pastinya mampu menjalankan aktivitas berat. Prosesor AMD Ryzen™ 9 5900HS Mobile Processor ini juga dilengkapi chip grafis terintegrasi AMD Radeon™ yang juga sangat hemat daya dan powerful untuk penggunaan sehari-hari. Prosesor AMD Ryzen™ 9 5900HS Mobile Processor membuat ROG Zephyrus G14 AW SE memiliki daya tahan baterai hingga 13 jam penggunaan.


Sementara pada sisi grafis, ROG Zephyrus G14 AW SE mengandalkan NVIDIA GeForce RTX 3050Ti. Spesifikasi yang terdengar terlalu besar untuk masuk ke dalam sebuah laptop berukuran kecil. tapi ya itulah ROG. Kolaborasi antara CPU dan chip grafis yang mumpuni ini membuat ROG Zephyrus G14 semakin andal tidak hanya untuk bermain game, tetapi juga dapat digunakan sebagai laptop penunjang content creation di mana saja.

 

3. Desain khusus Alan Walker

ROG G14 AW SE dengan desain khusus. Foto oleh Adityar

Desain laptop ini sangat unik. Berkolaborasi langsung bersama Alan Walker, ROG Zephyrus G14 AW SE tampil dengan desain yang tidak dapat ditemukan di laptop lainnya. Bagian LED AniMe Matrix di ROG Zephyrus G14 AW SE hadir dengan aksen warna eksklusif Spectre Blue. AniMe Matrix kini juga hadir dengan fitur baru berupa Virtual Pet bernama Omni. Jika diaktifkan, pengguna ROG Zephyrus G14 dapat berinteraksi dengan Omni di desktop.

 

Aksen warna Spectre Blue juga tampil pada pelat logam di bagian belakang layar yang menampilkan logo ROG beserta Alan Walker. Kalau punya laptop ini, sepertinya saya akan sering pamer ke mana-mana. Kayak, semua orang harus tau kalo gue punya laptop sekeren ini!

 

Selain bentuknya yang menurut saya sudah keren, desain bernuansa Alan Walker yang terdapat di berbagai bagian mulai dari belakang layar, keyboard, hingga panel bawah laptop membuatnya semakin menarik perhatian lagi. Oh iya, ROG Zephyrus G14 AW SE juga menampilkan logo animasi Alan Walker saat booting, serta memiliki wallpaper eksklusif Alan Walker.

 

4. Paket ekslusif ROG x Alan Walker
Saat membeli ROG Zephyrus G14 AW SE, kamu juga akan mendapatkan aksesori eksklusif dalam paketnya. Ada ROG x Alan Walker Baseball Cap, ROG x Alan Walker Socks (betul, se-kaos kaki-kaos kaki-nya), plus satu tahun lisensi premium JOOX (limited quota).

 

Nah yang paling istimewa adalah ROG Remix (bah apa lagi dah itu). Itu adalah perangkat audio remix unik merangkap sebagai tempat menyimpan laptop ROG Zephyrus G14 AW SE. ROG Remix ini dapat dihubungkan dengan kabel USB Type-C yang telah disediakan dan dapat dimainkan melalui software khusus yang juga telah dipasang di ROG Zephyrus G14 AW SE.


5. Untuk hybrid gamers & content creators

Spesifikasi mumpuni mendukung aktivitas berat. Foto oleh Adityar

ROG Zephyrus G14 pertama kali diperkenalkan pada tahun 2020, yang langsung tampil sebagai laptop yang sangat diminati serta memiliki jumlah penghargaan terbanyak di dunia. Melanjutkan kesuksesan pendahulunya, ROG Zephyrus G14 AW SE ini hadir dengan berbagai peningkatan, baik dari sisi hardware, maupun fitur. Rasanya sulit percaya kalau hardware yang dan fitur yang segemuk itu bisa kita temukan di dalam bentuk laptop yang ringkas, ringan, juga penuh gaya.


ROG Zephyrus G14 AW SE sangat cocok untuk bermain video game dan berkreasi konten. Selain didukung prosesor dan chip grafis yang mumpuni, laptop ini memiliki layar beresolusi QHD (2560x1440) yang telah dikalibrasi dan mengantongi sertifikasi PANTONE Validated Display, serta memiliki tingkat reproduksi warna yang tinggi dengan color gamut 100% DCI-P3. Semua spesifikasi ini menjadikannya sangat bisa dipercaya untuk menjadi senjata dalam membuat konten. Apalagi mengingat bentuknya yang kecil dan bobotnya yang ringan. Bisalah dibawa ke mana-mana. Kamu tidak akan malu kalau bawa laptop ini untuk presentasi ke klien.

 

6. Harga ROG Zephyrus G14 Alan Walker Special Edition

ROG Zephyrus G14 Alan Walker Special Edition ini dapat dibeli dengan harga Rp30.999.000. Ada 2 tahun garansi global + 1 Tahun ASUS VIP Perfect Warranty.

***

Spesifikasi teknis ROG Zephyrus G14 Alan Walker

Main Spec.
ROG Zephyrus G14 Alan Walker Special Edition

CPU
AMD Ryzen™ 9 5900HS Mobile Processor Processor 3.1 GHz (16M Cache, up to 4.5 GHz)

Operating System
Windows 10 with Office Home & Student 2019 Pre-Installed

Memory
2x8GB DDR4 3200MHz RAM (Dual Channel)

Storage
1TB M.2 NVMe™ PCIe® 3.0 SSD

Display
14" (16:9) IPS-Level QHD (2560x1440), 100% DCI-P3 120Hz, 3ms, Adaptive Sync, PANTONE Validated Display, AniMe Matrix

Graphics
NVIDIA GeForce RTX 3050Ti

Input/Output
1x 3.5mm Combo Audio Jack, 1x HDMI 2.0b, 1x USB 3.2 Gen 2 Type-C, 2x USB 3.2 Gen 1 Type-A, 1x USB 3.2 Gen 2 Type-C support DisplayPort and power delivery

Connectivity
Wi-Fi 6 (Gig+) (802.11ax), Bluetooth 5.1 (Dual band) 2*2

Audio
Smart Amp Technology, Audio by Dolby Atmos, AI mic noise-canceling, Built-in array microphone, 2x 0.7W tweeter, 2x 2.5W speaker with Smart Amp Technology

Battery
76WHrs, 4S1P, 4-cell Li-ion

Dimension
32.4 x 22.0 x 1.99 ~ 1.99 cm

Weight
1.7Kg

Colors
Gray

Price
Rp30.999.000

Warranty
2 tahun garansi global + 1 Tahun ASUS VIP Perfect Warranty

Pengalaman Menggunakan Lensa TTArtisan 35mm f/1.4 di Kamera Lumix (MFT)

Kesimpulan: Lensa TTArtisan 35mm f/1.4 menurut saya adalah lensa yang memuaskan untuk harga Rp1.100.000. Bahan metal membuatnya terkesan premium. Kualitas gambar yang dihasilkan juga menurut saya cukup tajam. Chromatic aberration ada, tapi menurut saya cukup terkontrol. Cincin bukaannya clicky (berbunyi) saat diputar. Cincin putar fokusnya sangat lembut. Lensa ini cocok untuk kamu yang mau belajar fotografi dan videografi dengan budget terbatas.

***

Sesuai namanya, lensa manual tidak punya kapabilitas untuk melakukan auto-focus. Lensa manual tidak memiliki kontak elektronik dengan kamera sehingga pengaturan aperture/bukaan dan fokus hanya dapat dilakukan melalui bodi lensa. Selain itu, kamera tidak akan menangkap informasi tentang bukaan diagfragma (f) sehingga pada sampel foto berikut saya hanya bisa memberikan informasi shutter speed dan ISO.

 

Seluruh foto di bawah ini telah disesuaikan dengan resolusi lebih kecil. Untuk melihat versi high resolution (1920x1080), klik foto atau klik kanan - buka di tab baru.


1. Ketajaman

Lumix G85 TTArtisan 35mm | 1/80 | ISO 200

Saya merasa ketajaman Lensa TTArtisan 35mm f/1.4 ini sangat memuaskan, apalagi kalau mengingat harganya yang terjangkau. Foto yang kamu lihat di atas adalah adalah foto langsung dari kamera (SOOC) yang belum mengalami proses manipulasi.

 

Lumix G85 | TTArtisan 35mm | 1/50 | ISO 200
 
2. DoF (Ruang Tajam) dan Bokeh

Lumix G85 | TTArtisan 35mm

Dengan bukaan maksimal di f/1.4, tentu saja kita mengharapkan ruang tajam yang bisa lebih sempit untuk memberikan efek dramatis pada subjek utama. Ruang tajam yang sempit ini juga memberikan kita kesempatan untuk mengisolasi subjek dari background.

 

Meskipun sistem MFT memang memiliki keterbatasan dari aspek blur dan bokeh ini, menurut saya blur yang dihasilkan masih cukup memuaskan terutama apabila kamu memotret dari jarak yang dekat dengan subjek. Baru-baru ini, TTArtisan mengeluarkan versi 50mm f/1.2 yang memungkinkan untuk memotret dengan ruang tajam yang lebih sempit. Sayangnya, saya belum berkesempatan untuk mencobanya.

Lumix G85 | TTArtisan 35mm

Seperti yang terlihat pada contoh foto di atas, TTArtisan 35mm f/1.4 ini menghasilkan bola bokeh yang berbentuk variatif bulat sampai bentuk mata kucing.

 

3. Chromatic Abberation (CA)

Chromatic Abberation (CA), atau biasa juga disebut fringing secara sederhana adalah munculnya warna yang tidak diinginkan pada perbatasan warna/kontras dalam foto. Biasanya CA ini berwarna ungu dan hijau. CA di lensa TTArtisan 35mm f/1.4 ini, seperti yang diharapkan dari lensa dengan harga murah - akan muncul.

 

Lumix G85 | TTArtisan 35mm | 1/80 | ISO 200

Untuk keperluan foto-foto iseng, sebenarnya CA ini tidaklah mengganggu dan memang sangat wajar apabila muncul pada foto. CA ini juga masih dapat disamarkan melalui aplikasi editing.

 

4. Pengalaman Penggunaan

Lumix G85 | TTArtisan 35mm | 1/800 | ISO 200

Sebagai orang yang belum berpengalaman dalam dunia fotografi, ini juga adalah pengalaman pertama saya menggunakan lensa manual. Pun begitu, tidak perlu waktu lama bagi saya untuk terbiasa menggunakannya.

 

Memang, sistem manual akan memperlambat dalam proses pengambilan foto dan sepenuhnya saya harus mengandalkan mata sendiri dalam menentukan apakah fokus sudah benar atau tidak. Tidak jarang fokus saya salah sasaran sehingga foto menjadi tidak dapat digunakan, tapi ini hanyalah soal latihan.

 

Kalau kamu perlu kamera untuk aksi cepat, mungkin lensa manual kurang cocok untuk kamu.

 

5. Kelebihan TTArtisan 35mm f/1.4

Lumix G85 | TTArtisan 35mm
  • Murah
  • Kualitas gambar cukup tajam
  • Ukuran kecil
  • Built quality terasa premium dan solid
  • Putaran cincin fokus yang halus.

 

6. Kekurangan TTArtisan 35mm f/1.4

Lumix G85 | TTArtisan 35mm

Saya tidak memiliki komplain yang signifikan terhadap lensa ini. Sebagai lensa yang murah, TTArtisan 35mm f/1.4 sudah sangat mengakomodasi keperluan orang-orang yang baru saja memulai fotografi.

 

  • CA kadang muncul, tapi ini memang akan terjadi pada lensa murah
  • Untuk keperluan videografi, jarak lempar fokus yang cukup jauh membuat saya sulit saat melakukan rack focus atau berpindah fokus dari satu subjek ke subjek yang lain
  • Huruf dan tanda-tanda di lensa yang di-print sepertinya akan luntur oleh waktu
  • Logo yang menurut saya kurang menarik

 

7. TTArtisan 35mm f/1.4 untuk Videografi

 

 

Lensa manual, secara umum sangat cocok untuk videografi. Lensa manual akan memberikan kesempatan untuk mengontrol secara penuh titik fokusnya. Kebanyakan lensa digital menggunakan sistem focus by wire/elektronik yang sulit dikendalikan. Lensa manual menggunakan lempar fokus yang lebih mudah.

 

Meskipun saya merasa cocok-cocok saja menggunakan lensa ini, saya merasa lensa TTArtisan ini lebih cocok untuk fotografi karena jarak lempar fokusnya yang panjang. Untuk fotografi, ini akan lebih akurat sedangkan untuk videografi, ini cukup menyulitkan untuk berpindah fokus (rack-focus).

 

8. Apakah TTArtisan 35mm f/1.4 Worth It?

Sangat. Lensa TTArtisan 35mm f/1.4 ini sangat layak dibeli. Fotografi adalah hobi yang mahal, tapi tidak harus seperti itu. Memang banyak sekali jajaran lensa yang lebih baik di luar sana, tapi harganya juga bisa sangat mahal. Untuk kamu yang baru mau mulai belajar fotografi maupun videografi, lensa ini adalah titik yang sangat cocok untuk memulai.

***

Terima kasih telah membaca tulisan ini. Ditulis oleh Adityar (Instagram: @planetyar)

Planetyar@gmail.com