Desa yang Jauh - Desa Belae (feat Nafoura Kurma Water)

Desa yang Jauh - Desa Belae (feat Nafoura Kurma Water)


Coba angkat tangan yang belum sadar kalau blog ini baru saja ganti layout!
*semua orang angkat tangan*
***
"Kak, maaf saya agak telat ke venue acara. Ini baru mau otw". Saya menge-Line panitia acara hari itu dengan tujuan dia tahu kalau saya akan datang terlambat. Ini semua gara-gara di hari Sabtu yang cerah ceria ini, dosen pembimbing minta temu kangen sama semua mahasiswa bimbingannya. Dan saya, sebagai laki-laki sejati harus datang dan minta izin secara jentelmen.

Seusai minta izin, cium tangan, dan minum air cucian kaki beliau, saya langsung bergegas menuju hotel Dalton sebagai meeting point. Kampungannya, saya salah masuk hotel. Setelah memarkir kendaraan di besmen yang super duper gelap, saya sampailah di lobi. Acara sudah mau dimulai. Di sana, di meja sebelah kiri sudah ada Bimo yang menunggu dengan senyuman menawannya.

Jadi begini rencana hari ini, saya bersama lebih kurang 50 local influencer lain akan diajak oleh Nafoura Kurma Water untuk mengeksplor salah satu desa wisata yang belum banyak diketahui orang lain.

Baru saja kami sampai di meeting point, kami sudah minder duluan. Pasalnya, local influencer yang diundang ini hampir semuanya selebgram gitu deh. Jadi alat-alatnya super lengkap mulai dari mirrorless Fujifilm, Lumix, Sony Alpha 6000, dan Canon. Saya pun tidak mau kalah dengan mengeluarkan Galaxy Young dengan kamera utama 2 Megapixel. Hiks.

Tim Blogger yang Selalu Nampak Ceria
Seusai makan siang, bus yang akan membawa kami ke desa Belae pun berangkat. Sepanjang perjalanan benar-benar tidak terasa membosankan karena saya tertidur.

Selfie dulu sebelum berangkat
Menurut analisis saya yang suka seenaknya, desa Belae itu berasal dari bahasa bugis: bela atau mabela, yang artinya jauh. Belae artinya yang jauh. Yah, memang agak jauh sih dari pusat kota Makassar. Hampir dua jam perjalanan. Sesampai di sana, kami disambut dengan dilempari sejumput beras. Ini memang tradisi yang banyak ditemui di keluarga Bugis Makassar untuk menyambut tamu.

Sesampai di sana, mbak-mbak MC yang saya lupa namanya langsung membagi menjadi empat kelompok untuk menyelesaikan tantangan mengambil foto dengan berbagai gaya. Tim saya terdiri dari saya, Bimo, Tari, Isran, Ima, dan Hari. Hari adalah satu-satunya anak gaul Insta di kelompok kami, sisanya adalah blogger dengan dengan tingkat narsisme seujung ubun-ubun sampai ujung kaki. Dengan begitu, Hari secara aklamasi ditunjuk menjadi fotografer.

Tim kami menjadi tim paling kalem dibandingkan dengan kelompok lain yang super heboh. Sudah anggotanya paling sedikit, orangnya kalem-kalem pula.

Desa Belae dan Kurma Water
Sebagai aktivis selfie, tim kami tidak memiliki kesulitan yang berarti dalam bergaya. Gampang. Yang kesusahan cuma Hari yang harus mengimbangi narsisnya tim ini yang tidak berhenti.

Gaya tim 4 di Insta Explore with Kurma Water
Desa Belae hari itu cukup terik, sehingga sukses memeras keringat dari belah ketiak. Untungnya, di sepanjang perjalanan disediakan beberapa botol Kurma Water yang dingin. Kurma Water sendiri adalah minuman dari ekstrak buah kurma sehingga mempunyai anti oksidan tinggi. Sebotol Kurma Water mengandung manfaat setara 3 biji kurma. Jadi, di hari yang terik itu kami tetap bersemangat dan tidak loyohhhh.

Gaya tim 4 di Insta Explore with Kurma Water - 2
Desa Belae sendiri adalah sebuah desa kecil yang dikelilingi oleh gugusan gunung karts (kapur). Hampir sama Rammang-rammang, sayang sekali masih belum banyak dieksplore padahal akses jalan ke sini sudah cukup bagus. Tempatnya terik namun sejuk. Cocok sekali untuk lari dari kenyataan ributnya perkotaan.

Tapi yang paling saya suka adalah keramahan warganya. Mereka begitu bersahaja dan murah senyum sehingga tidak sulit bagi kami untuk mengobrol bersama mereka. Dari seorang ibu yang berprofesi sebagai petani, kami mengetahui bahwa sumber air utama mereka berasal dari mata air dari gunung kapur yang tidak berhenti mengalir sepanjang tahun. Mata air ini kemudian dialirkan ke semacam kanal kecil dan airnya memang jernih. Di ujung sana terlihat beberapa anak kecil yang berenang dengan ceria.

Behind The Scene
Bimo, Hari, dan Isran serius memeriksa foto
Waktu yang terbatas membuat kami tidak mampu menyelesaikan seluruh tantangan, tapi tidak apalah yang penting kami sudah berusaha dan have fun. Perut kami juga sudah keroncongan minta diisi. Sebelum pulang, kami diwakili oleh Bella Amira - brand ambassador Kurma Water ID untuk pamit ke warga desa Belae. Seusai Maghrib, kami mampir ke rumah-rumah warga yang sudah disiapkan panitia untuk santap malam, menunya...

20 detik sebelum beringas. Foto oleh BimoAji.com
Ikan bolu (bandeng) bakar dengan sambal kacang, sambel raca'-raca' mangga (mangga yang dicacah kecil-kecil lalu dicampur cabe), udang, dan ikan laut yang tidak saya tahu namanya. Saya cuma tahu makan dan kekenyangan.

Dan yeahhh... Meskipun tim kami anggotanya paling sedikit dan paling kalem, dua orang anggota kami: Isran dan Hari menjadi salah satu di antara empat juara terpilih yuhuu.

Itu adalah hari yang sangat menyenangkan, melelahkan, dan mengenyangkan bagi kami semua. Dengan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada Kurma Water (Instagram: kurmawaterid) karena telah mengajak kami bertualang ke desa yang jauh ini dan mempertemukan kami semua dalam suasana yang menyenangkan seaih-aih ini.


Salam dari foto bareng Bella Almira yang ngeblur
Desa yang Jauh - Desa Belae (feat Nafoura Kurma Water)
4/ 5
Oleh

13 komentar

  1. Ah sayang banget dateng cuman dilempar beras. Harusnya dilempar jumroh aja. :(

    BalasHapus
  2. *ngecupkeningmbakbella* *kabur* *nglemparjumrohketyardulu* *kaburlagi*

    BalasHapus
    Balasan
    1. wkwkwkwkw gapapa deh dilempar jumroh daripada kening gue yang dikecup bisa infeksi.

      Hapus
  3. tau nggak , hadiah hiburan yg dikirimkan apa? :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wahaha, apa hadiahnya, Sran? Bukan ji persediaan Kurma Water sebulan?

      Hapus
  4. sangat suka dengan statement ini "sisanya adalah blogger dengan dengan tingkat narsisme seujung ubun-ubun sampai ujung kaki" :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahaha pada kenyataannya memang narsis over dosis semua.

      Hapus
  5. Buah kurma aku syukaa. Tapi kalo kurma water belum pernah tau rasanya. Penasaraaan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Enak sih, mba rasanya. Warnanya sekilas kayak minuman teh kemasan. Sudah mulai dijual di minimarket *kemudian promo*

      Hapus
  6. Seru acaranya yaa, jadi kangen pengen mudik iniiii...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hhahaha sabar, mba masih sebulan lagih puasa XD

      Hapus
  7. acaranya terlihat sangat menyenangkan, apalagi disana udaranya masih terlihat sangat sejuk..

    BalasHapus

Halo! Terima kasih sudah meninggalkan komentar. Mohon maaf untuk sementara, komennya saya moderasi dulu ya karena banyaknya komen spam yang masuk.
EmoticonEmoticon