(Maaf-maafan) Menjelang Ramadhan

(Maaf-maafan) Menjelang Ramadhan

Apa kabar, Aliens? Sehat-sehat sajakah? Bagus! Karena sehat itu lebih baik daripada tidak sehat. Dokter spesialis pun pasti tahu itu, karena mereka dokter.
Dari mana saja saya seharian ini? Tadinya saya mau cerita hari ini saya ngapain saja, tapi berhubung di antara kalian tidak ada yang bertanya, ceritanya ditunda dulu sampai ada paling sedikit tiga orang yang bertanya.

Kenapa pada saat Ramadhan tiba, Teman-temanku jadi pada puitis semua?

Itu pertanyaan yang sejak tadi saya pikirkan, tapi tidak usah dijawab juga tak apa. Toh itu juga bukan soal ujian yang harus dijawab. Salah satu ha yang saya senangi dari Bulan Ramadhan adalah silaturrahminya, SMS-SMS berdatangan seperti hujan meteor siang-siang langsung masuk ke Inbox dengan gaya tulisannya masing-masing, tapi paling banyak puitis, namun isinya seragam. Maaf-maafan gitu. Katanya biar menyambut Ramadhannya makin afdhal.

Oke, langsung saja, dengan segala kerendahan hati, saya menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh rekan-rekan pembaca blog ini jika pada suatu kali ada postingan yang tidak berkenan di hati. Semoga kalian, yang semoga tidak lebih tampan dari saya, ikhlas memaafkan saya. Amin.
tertanda, Adityar, Risty Tagor, beserta seluruh keluarga.
Postingan oleh Vino G. Bastian

Postingan oleh Vino G. Bastian

Halo, Kalian yang sering baca blog Planet Kertasium kepunyaan selembar Alien yang (katanya) tampan! Ini saya, Vino G. Bastian. Panggil saja Vino, supaya lebih intim. Vino lagi butuh bantuan, Vino sedang di kantor polisi, tolong kirimkan Vino pulsa ke nomer baru Vino ya +628115609620! Nanti uangnya Vino ganti. Jangan telepon atau SMS, Vino lagi ada urusan penting sama polisi.
Kekenyangan Sambal Pete

Kekenyangan Sambal Pete

"Tyar, ada pete!", Yang bicara barusan itu adik saya yang perempuan, waktu saya masuk kamar dan ada dia di dalamnya, sedang main sama Selvi, laptop saya.
"Yah, saya habis makan! Baru saja", Saya jawab, sembari merasa menyesal makan asinan mangga kebanyakan tadi di kampus.
"Makan di mana?"
"Di kampus, ada yang ulangtahun!"
"Pasti ke dua puluh satu!", Dia menebak. Disangkanya semua teman saya yang ulangtahun, pastilah ke dua puluh satu. Mentang-mentang kemarin saya baru saja nambah umur jadi segitu.
"Bukan. Bukan teman. Tapi Komunikasi! Komunikasi yang ulangtahun". Yang saya maksud Komunikasi itu himpunan mahasiswa jurusan. Ah, kalian mengertilah

Adik saya lanjut nonton 3 Idiots, yang sudah entah berapa kali dia ulang-ulangi. Saya langsung istirahat di depan kamar, menggelar kasur, nonton Opera van Java bareng ibu. Sambil membicarakan tentang KKN. Tepatnya tentang teman-teman saya yang sudah pada KKN dan saya belum. Ibu saya pesan, kalau saya KKN nanti tahun 2012, usahakan di Makassar saja, jangan di daerah. Saya mengiyakan. Saya memang berniat untuk mengambil KKN profesi.

Di dalam Televisi, Sule sedang bertengkar dengan Opie Kumis. Tentang kumis. Lucu sekali

Kemudian adik saya sudah selesai dengan filmnya, berlalu menuju kamarnya sendiri. Belakangan ini dia memang sering main ke kamar saya. Untuk nonton film dan kalau beruntung saya pinjamkan voucher internetan gratis, untuk buka wikipedia.

Seperti biasa, saya menangkringkan diri di blogger, lalu di facebook, lalu di google plus, sejurus kemudian sudah di kaskus, berakhir di twitter. Main mention-mention-an yang sebenarnya lebih enak kalau lewat SMS. Tapi twitter lebih murah, dan lebih g4uL m3n.

Sebagaimana keasyikan, saya sampai lupa waktu. Saya tadi memang meniatkan diri untuk begadang, tujuannya supaya tengah malamnya lapar, supaya bisa makan sambal pete yang memang ada di meja makan. Sangat terorganisir rencana saya itu.

Tapi apa daya, karena makan kebanyakan di kampus, rasa lapar itu tidak datang juga. Namun tentu tidak ingin penantian saya sia-sia saja. Akhirnya saya putuskan makan sedikit. Satu piring nasi putih plus sambal pete. Satu piring saja, jangan kebanyakan.
Eh, kebablasan. Saya makan dua piring.

Sembari makan saya berdoa dan bersyukur. Bersyukur tinggal di Indonesia. Bagaimana tidak, kalau saya tinggal di Amerika sana, saya mungkin tidak akan pernah merasakan sambal pete yang rasanya gurih itu.
Saya juga berdoa, semoga isteri saya nanti, siapapun itu, jago masak sambal pete. Paling tidak, seenak buatan ibu saya.
Mereka yang keseringan mengeluhkan hidup, hendaknya coba makan sambal pete, supaya mereka tahu, hidup itu, indah sekali.

Makassar, 20 Juli 2011
Di depan meja belajar merangkap meja kerja
Dengan perut yang kekenyangan
Oh, Mawar. Seharusnya jadi Pertemuan yang Biasa

Oh, Mawar. Seharusnya jadi Pertemuan yang Biasa

Saya sedang asyik-asyiknya online di warnet ketika Mawar, perempuan yang beberapa kali saya ceritakan di Blog ini, secara tanpa pemberitahuan dulu mengirimi pesan singkat lewat handphone. Kita anak muda sering menyebutnya SMS. Save My Soul. Halah.

"Tyara lagi di mana? Ketemuan yuk?", Dia memanggil saya Tyara. Bukan karena saya habis berganti nama memutuskan berganti kelamin, saya masih laki-laki meski masih suka minum rasa-rasa. Tapi dialah yang iseng dengan mengganti nama secara panggilan saya secara sepihak. Tanpa konfirmasi, dan tanpa aqiqah.

"Di mana?", Lihatlah saya di sana. Membalas SMS-nya dengan malas-malasan.
"Di Warkop saja bagaimana? Sekarang ya!", Kurang lebih isi SMS-nya seperti itu. Hanya saja sedikit alay.
"Jangan di warkop. Di warkop tidak bisa makan. Saya lapar", Kurang lebih isi SMS saya juga seperti itu. Juga sedikit alay.
"Oke. Kebetulan saya lagi di depan warung Nike Ardila. Saya tunggu di sini ya?".

Warung Nike Ardila itu, kalau kalian belum tahu, adalah sebuah warung makan di BTP, BTP itu, kalau kalian belum tahu, adalah kompleks tempat tinggal saya. Warung itu dinamai Nike Ardila karena yang punya, ngefans sama Nike Ardila. Semacam warung makan ayam bakar, sekilas seperti warung makan Pak Dani kalau kalian tahu. Bedanya, aura Nike Ardila kental sekali di sini. Jumlah fotonya bisa dibilang hampir menyamai luas temboknya. Itu saya tidak bohong, saking banyaknya foto Nike di sana, sampai-sampai susah untuk sekedar melihat temboknya.

Harusnya itu jadi pertemuan yang biasa. Bukan kencan jika kalian cemburu. Dulu kami memang akrab. Dekat. Sekarang? Memang masih dekat. Tapi tidak sedekat dulu. Mungkin karena masing-masing dari kami sudah punya pacar. Dan lagi, saya mau datang ke sana karena dijanji mau ditraktir. Iya, saya laki-laki yang begitu senang jika ditraktir. Itu salah satu hobi saya. Kegemaran saya.

Lihatlah Mawar di sana. Menunggu saya di warung yang juga ada boneka yang mengenakan baju yang persis bajunya Nike Ardila juga. Dia sudah memesan minuman dan saya baru saja hendak berangkat. Akhirnya perempuan yang sebut saja Mawar itu menunggu. Dia SMS lagi.
"Kenapa lama sekali? Saya masih ada kerjaan habis ini! Mau kerja laporan!", Katanya. Lha terus kenapa dia mengajak ketemuan.
"Kalau memang masih ada kerjaan, ya sudah pulang saja.", Saya menanggapi. Dingin. Padahal saya sudah hampir sampai.

Kurang lebih sepuluh menit kemudian saya sampai di depan warung bertajuk Nike Ardila itu.
Saya telepon Mawar.
Dia tolak. Mungkin marah.
Saya telepon lagi.
Dia tidak angkat. Mungkin memang marah.
Saya pulang. Pasti dia marah.

Lihatlah Mawar di sana. Mengajak ketemuan, saya sudah sampai di depan tempat yang dimaksud dan dia tidak menjawab telepon saya, mungkin karena hapenya Blackberry dan saya Nokia 6030, jadi dia gengsi. Kesimpulan yang aneh. Padahal saya sedang lapar-laparnya.
Saya sudah sampai di rumah ketika nama kontaknya terpampang di handphone saya. Sedang memanggil.
Saya tidak jawab. Karena saya terlambat. Karena Saya sedang di dapur, siap-siap masak.

Saya telepon Mawar lagi. Tidak tersambung. Mungkin karena jaringan yang sedang buruk. Akhirnya saya kirimi putuskan kirim SMS saja, kalau kirim uang takutnya malah jadi ribet.
"Saya sudah pulang. Tadi saya telepon tapi tidak dijawab", Kata saya, sambil menyiapkan penggorengan di atas kompor.
"Maaf. Tadi hape saya ketinggalan di motor", Katanya berkilah. Saya percaya.
Oh, lihatlah dia di sana. Ternyata hapenya ketinggalan di motor.
"Besok saja yah?". Katanya lagi.
"Besok saya tidak di rumah.". Kata saya. Saya bilang seperti bukan karena saya memang tidak di rumah. Tapi karena ada alasan lain. Alasan emosional.

Akhirnya saya tidak jadi makan di warung Nike Ardila. Tidak jadi makan gado-gadonya. Akhirnya jadi makan ikan bakar goreng, karena saya tidak suka ikan bakar, ikan bakar yang tadi dibeli ibu saya goreng saja. Supaya lebih garing dan hangat.

Makassar, 19 Juli 2011
Di Meja belajar dan Meja Kerja
Ditemani 3 Doors Down yang nanyi "Here Without You"
Karena saya sedang kangen sama Nurani Ardila

1st Touch Google Plus. Yang mau Diundang, Komen!



Lihatlah saya sekarang yang baru saja menyelingkuhi f*cebook. Yah, itupun kalau F*cebook inginnya dimadu. Yang jelasnya, sekarang saya lapar sekali. Sudah jam 12 siang waktu Makassar dan tadi pagi saya cuma sarapan dua bungkus cokelat Beng-beng yang beku. Meskipun enak sekali, tetap saja kalau belum makan nasi, rasanya kurang mantap.

Oke, apa hubungan antara lapar dengan Google+? Tidak ada. Jadi lebih baik tidak udah kita sambung-sambungkan saja. Takutnya malah ngaco.
Tadi pagi, saya baca koran. Aneh. Di halaman depan terpampang sebuah berita yang bejudul, "F*cebook Blokir Promosi Google+". Well, bolehlah dimengerti, mungkin mereka cemburu. Pastilah. Sehabis ini mungkin mereka semua, para pekerjanya akan mengupdate status ramai-ramai, "Aquuh b3nci beud sama k4lian. K4li@n pKir diMadu itU 3nak iaach?!"

Haha. Oke, siapa di antara kalian, Rekan Aliens yang punya akun Google+ atau paling tidak mengharapkan invite-an? Nanti akan saya kirimkan biar kita bisa bertemu di sana. Silahkan tinggalkan komentar di sini.

Postingan Perdana di Umur 21

Berdasarkan kesaksian dari ibu dan bapak saya, hari ini katanya umur saya sudah menjadi 21 tahun secara biologis, meskipun belum secara administratif (Silahkan bingung).
Dear Aliens, dari dulu saya tidak pernah tahu bagaimana cara menghadapi momen tahun yang diulang-ulang ini. Di suatu sisi seharusnya kita senang, namun di sisi yang lain patut juga kita bersedih-sedu-sedan (pengucapan huruf "e" seperti pengucapan huruf "e" pada kata "elang", supaya tidak ambigu, takutnya malah terbaca seperti jenis salah satu mobil roda empat).

APA? ALIEN BISA ULANGTAHUN?

Iya, ternyata bisa. Bahkan kejadian unik itu sudah terjadi dua-puluh-satu kali.

Terimakasih kepada Allah SWT, yang nikmat-Nya nggak habis-habis kepada kita semua, meski sayangnya nikmat itu selalu kita ingkari karena kebanyakan mengeluh. Alhamdulillah, ya Allah. Terimakasih atas nikmatMu, atas sehatMu, atas limpahan rezekiMu, atas hujanMu, atas pelangiMu, atas udaraMu, atas semua yang sudah Kau berikan kepada kami, yang seharusnya hambaMu, kepada saya yang selalu saja mengingkariMu. Jadikanlah kami Perindu yang senantiasa merasa dekat denganMu, toh cintaMu memang selalu lebih dekat daripada urat nadi kami sendiri.

Terimakasih, Ibu dan Bapak kita semua yang senantiasa melipatgandakan cintanya pada kita. Untuk setiap seragam putih merah hingga jas almamater, untuk setiap motor-motoran hingga motor beneran. Untuk setiap nama kita di dalam doanya. Untuk setiap butir keringat yang tidak pernah mereka keluhkan. Untuk setiap senyum pagi-pagi, untuk cinta dalam setiap butir nasi. Terimakasih, Wahai sepasang bidadari. Begitu kami mencintai kalian, meski kami tidak pernah bilang. Meski kalian tidak ingin kami membalasnya, izinkan kami membuatmu bangga. Sepasang Bidadari, terimakasih.

Terimakasih, Guru TK, Guru SD, Guru Ngaji, Guru SMP, Guru SMA. Untuk setiap aksara dan kisah. Untuk setiap bahasa Indonesia hingga matematika. Untuk setiap setengah tujuh pagi hingga dua siang. Untuk setiap ilmu yang bermanfaat. Untuk lapisan bawah tanah hingga ke venus. Terimakasih telah memperkenalkan kami pada indahnya ilmu pengetahuan. Izinkan kami menginjakkan kaki pada altar ilmu pengetahuan tertinggi suatu hari nanti.

Dan Oh, adik dan kakak kita yang teman sejati. Untuk setiap perebutan remote TV. Untuk setiap antar jemput ke sekolah. Untuk setiap nangis karena rebutan kue. Oh, terimakasih.

Terimakasih, Teman-teman. Kita tidak satu ibu dan ayah, tapi mengapa begitu menyayangi kami?
Terimakasih juga, ehm. Pacar. Terimakasih sudah menyayangi kami dengan cara kalian sendiri. Terimakasih untuk setiap cemburumu. Setiap senyum manismu.

Terimakasih, Andrea Hirata, Donny Dhirgantoro, Pidi Baiq, Efek Rumah Kaca, Sore, Ippho Santosa, dkk. Telah menjadi insirasi dan telah mengajari kami bermimpi.

Terimakasih, Sahabat-sahabat LP: Setia Negara Budiman Tjaru, Muhammad Fithrah, A. Abdul Rahman, Kelik Ismi Harjanto, Dedi Alif Utama.

Dan Oh, Terimakasih teman-teman Aliens Pembaca Planet Kertasium. Proyek Menulis Novel sudah saya mulai.
Doakan ya :)

Menduduki Malu 12 Tahun Lalu

Dear Aliens, apakah kalian punya kemaluan? Ah, maksudnya apakah kalian pernah merasakan kemaluan? Bukan, bukan yang di selangkangan itu yang sedang saya maksud. Ah, susah betul membahasakannya. Saya hanya ingin bertanya kepada sekalian Aliens yang budiman, pernahkah kalian mengalami hal yang begitu memalukan yang rasanya akan kalian ingat terus sepanjang hidup kalian?

Oke, biar saya yang bercerita duluan. Kejadian ini terjadi sekitar dua belas - tiga belas tahun yang lalu (serius). Waktu itu saya dan keluarga masih tinggal di desa Lise', sebuah desa kecil di Kabupaten Sidrap. Slogannya "BERAS: Bersih, Elok, Rapi, Asri, Sopan". Tempat yang hijau untuk tumbuh. Oke, kembali ke topik, waktu itu saya dan banyak teman sebaya (maklumlah, di kampung kan banyak anak-anak?) sedang main wayang. Bukan wayang kulit, bukan juga wayang orangnya orang kebanyakan. Itu semacam kertas yang bergambar-gambar seperti kartu kwartet. Di Makassar dan beberapa daerah di Sulawesi Selatan memang menyebutnya wayang.

Kami memainkan permainan wayang itu di bawah rumah, mafhum saja rumah di sana rumah panggung semua. Bukan, bukan panggung untuk pertunjukan. Semacam rumah lantai dua tapi di bawahnya cuma ada tiang dan kadang-kadang ada balai-balai untuk duduk bercengkrama dengan kerabat. Indah sekali.

Seingat saya, waktu itu saya tidak ikut bermain, saya cuma menonton. Iya, saya memang jarang ikut main permainan wayang serupa itu. Soalnya saya jarang membawa wayang itu kemana-mana, saya lebih suka menempelkan wayang saya di dinding depan meja belajar, di samping poster Kesatria Baja Hitam. Ibu saya yang menyuruh, mungkin supaya bisa saya pandangi sambil belajar.

Akhirnya saya berdiri di dekat tiang, menempelkan punggung ke tiang rumah. Sambil memandangi serunya teman-teman lain yang sedang mengadu wayang. Caranya dengan melemparkan wayang-wayang ke udara dan menungguinya jatuh. Kalau bagian atas wayangmu menghadap ke atas, berati kau menang. Sebaliknya kalau wayangmu arahnya terbalik, berarti Kau kalah, seperti itulah inti permainannya. Oke, lihatlah saya di sana, mengenakan celana pendek berwarna kuning, gambarnya Kura-kura Ninja. Sedang bersandar ke tembok, sekali lagi tidak ikut bermain, hanya menonton saja, mungkin itu karena ibu saya tidak memberi saya SGM. Oke, ngarang.

"Kenapa berdiri saja, Tyar?", Teman saya bertanya, dalam bahasa Bugis.
"Saya tidak ikut main!", Saya menjawab, juga dalam bahasa Bugis.
"Oh, ya sudah. Kau duduk saja kalau begitu!", Teman saya meminta setengah menyuruh.
Dan di sinilah, insiden itu berawal.

Sewaktu saya duduk, sebuah perasaan dingin menjalar ke bagian belakang tubuh, itu, tempat yang paling berperan pada saat kita hendak buang air besar, kalian tahulah bagian tubuh mana yang kumaksud meskipun kalian belum pernah belajar anatomi.
Perasaan dingin itu semakin lama semakin terasa, sebuah perasaan dingin yang aneh, bercampur dengan lembut. Saat itulah saya sadar, saya telah menduduki sesuatu yang tidak bagus. Kawan Aliens, saya dengan bangganya menduduki sebongkah (maaf) kotoran anjing yang masih basah.

Lihatlah betapa paniknya ekspresi saya waktu itu. Betapa perasaan jijik saya bercampur dengan perasaan malu dan bingung. Bagaimana caranya saya pulang ke rumah tanpa ketahuan kalau saya baru saja menduduki benda sakral itu, kalau mereka tahu, hal itu bisa jadi pembicaraan yang akan sangat menyakitkan di antara anak-anak sekampung.
Lihatlah betapa lincahnya saya waktu itu berpura-pura tidak terjadi sesuatu, supaya tidak mengundang perhatian anak-anak lain, lalu pulang dan segera mengganti celana pendek yang telah ternoda itu. Padahal, Kawan. Celana Kura-kura Ninja itu adalah celana kesukaan saya.

Makassar, 14 Juli 2011.
Di depan meja belajar merangkap meja kerja yang tidak ada tempelan wayang di hadapannya.

#Tampanisasi Chapter 1: The Alien Invade Assasin's Creed Assasins!


Malam yang sehabis hujan, sangat indah untuk melakukan proyek Tampanisasi terhadap dua tokoh utama game Assasin's Creed.
Kiri: Altair Ibn' La Dahad (Diplesetkan jadi Altiar Ibn' La Dahad, sekiranya jika kalian mengenal saya dengan baik, kalian akan tahu bahwa Tiar itu adalah nama panggilan saya), tokoh utama yang muncul di sekuel awal game. Master Assasino dari Tanah Arab.
Kanan: Ezio Auditore da Firenze (Diplesetkan jadi Ezio Adityare da Firenze, begitupun jika kalian mengenal saya dengan baik pula, kalian akan tahu pula bahwa Adityar itu nama asli saya), tokoh utama di sekuel kedua dan ketiga game. Master Assasino dari Tanah Italia, teman baiknya Leonardo da Vinci (di dalam game tentu saja)

Kok nama asli tokohnya bisa kebetulan mirip nama saya ya? Saya jadi mikir jangan-jangan saya masih ada hubungan keluarga dengan mereka berdua? Bagaimana jika saya dilahirkan untuk jadi Assasin profesional untuk membunuh para pelaku korupsi di negeri ini?

Thanks for visiting.
Remember, Nothing is True. Everything is Permitted. We Are ASSASINS! #Eyah

Sedang Sibuk-sibuknya dengan Assasin's Creed



Judul gamenya Assasin's Creed. Kalau di-Indonesiakan jadinya "Agamanya Pembunuh".
Karena terjemahannya jadi aneh, mungkin memang lebih baik kalau judul video gamenya tidak usah diterjemahkan.

Well, video game inilah yang sukses mencuri waktu saya yang sedang libur-liburnya ini, ibarat kata ini balas dendam sehabis UAS. Rindu kesumat pada video game sehabis menjalani Ujian Akhir Semester IV, atau yang bahasa gaulnya, Uji4n fiN4L.

Akhirnya, rindu yang sudah seperti ngidam itu, kesampaian juga.
Pamit dulu, mau main game.
ASSASSINO!
Buaya Cukur Rambut

Buaya Cukur Rambut

Seperti biasa, malam ini saya nggak ngapel ke rumahnya Putri Titian. Selain karena rumahnya jauh, kami juga memang tidak pernah berpacaran. Jadi, memang tidak ada alasan yang tepat bagi saya untuk mengapel ke rumahnya pada malam Minggu yang berbahagia, namun ngenes untuk para fakir asmara di muka bumi ini.

Makassar Dilanda Macet

Tadi sedikit-demi-sedikit rambut saya dieksekusi oleh seorang bapak yang tidak dikenal. Entah kenapa saya mau. Mungkin karena memang dia tukang cukur. Dia baik sekali mau merapikan rambut saya, ya sudah saya bayar pakai uang spuluh ribu karena saya telah tampan dibuat bapak tidak dikenal itu.

Kenapa Makassar bisa macet?

Tunggu dulu, cerita rambutku belum selesai! Kan gini, rambut saya kan gondrong dan poninya panjang, ya sekilah mirip anak-anak EMO-lah, seharusnya gaya rambut seperti ini itu identik dengan gaya hidup Emotional Punk, tapi atas berkat sebuah Grup Band bernama Kangen Band, maka image itu berubah, bukan lagi Emotional Punk, tapi emotional Melayu. Mendayu-dayu. Oh, Lalala.

Katanya Makassar Macet Karena Ada Buaya!

Jadi Makassar itu macet bukan karena saya yang memutuskan untuk cukur rambut, tapi karena "katanya" ada buaya putih yang muncul ke permukaan, jadi warga Makassar pada berbondong-bondong melihatnya, itupun masih "katanya". Kalau benar adanya, mungkin sebentar lagi video buaya itu akan diupload ke Youtube dan jadi bintang tamunya Bukan Empat Mata, sambil nyanyi Chaiya-chaiya, atau mungkin Keong Racun.

Karena buaya itu telah menyebabkan macet, maka kita sebut saja buaya itu si Komo. Supaya adik-adik kita bisa dinyanyikannya lagu anak-anak. Supaya adik-adik kita tidak melulu nonton Dahsyat.

Kata Pengantar untuk Drunken Mama

Buku-buku tulisan Pidi Baiq sangat buruk dan tidak berkualitas, itu kalau saya boleh bohong.

Kata pengantar ini saya bikin serius saja ya? Cukuplah Pidi Baiq yang tidak serius. Buku Drunken Mama ditulisnya oleh Pidi dengan tata bahasa yang sekilas sulit dimengerti, sehingga kalau ada orang yang tertawa saat membaca buku ini, maka bisa dibilang dia adalah orang yang jenius karena bisa mengerti, atau mungkin memang sama gilanya dengan Pidi Baiq.

Supaya kesannya panjang, kata pengantar ini saya buat jadi dua paragraf.
Saya heran, kok bisa ada orang yang seperti Pidi Baiq. Ada-ada saja ke-absurd-an yang diciptakannya, lebih anehnya lagi, ke-absurd-an-ke-absurd-annya itu dia bikin buku yang bahasanya Absurd pula, tapi apa yang lebih absurd? Banyak yang suka baca bukunya dan menikmati karyanya yang lain, ada saya juga yang suka. Sungguh, Pidi yang Baiq ini, aneh sekali.

Supaya kesannya lebih panjang, sekalian saja kata pengantar ini saya buat jadi lebih dari dua paragraf.
Namun Pidi Baiq menuliskan kesehariannya dalam Drunken Mama secara liar, bebas, nakal, nyeleneh, menggelikan, namun dalam dan serius. Bahwa hidup, hidup yang cukup panjang ini, sayang sekali jika digunakan untuk memikirkan kepentingan diri sendiri saja. Pidi Baiq secara tidak sadar ataupun sangat sadar sekali mengajarkan kita konsep Any Random Kindness, untuk melakukan kebaikan-kebaikan dan sedekah acak untuk orang lain, untuk siapa saja. Supaya hidup, hidup yang cukup panjang ini, tidak linear-linear saja. Pidi Baiq, lewat buku-bukunya yang Drunken, telah menyadarkan, betapa banyaknya kebahagiaan-kebahagiaan sederhana yang telah kita lewatkan.

Terimakasih, Haji Pidi Baiq.
Demikian kata pengantar yang tidak pernah diminta ini, yang hanya dimuat khusus di blog ini.

Blogger-in-Draft Berganti Dandanan

BLOGGER DASHBOARD TAMPILAN BARU!
#Jogetjoget

Yup, tadi pagi setelah makan bakso tapi tidak pakai mie, waktu itu di Pasar Tradisional Daya' namanya, saya minum. Soalnya akan sedikit tidak enak kalau habis makan bakso tanpa dilanjutkan dengan minum. Catat itu!
Dan, oh. Saya hampir lupa, Blogger-in Draft Dashboard hari ini berdandan lain dari biasanya! Pasti sebelum membaca postingan ini kalian sudah menyadarinya lebih dulu, kalau Kalian bloggernya Blogger-yang-pakai Blogger in Draft tentu saja. (Ternyata Dashboardnya Blogger-biasa tidak berubah)







Overall, tampilan baru ini enak dipandangnya, cuma butuh pembiasaan saja. Hehe.
Happy Posting, Aliens. Thanks, Google for making innovations to kill our boredom.

Review Asus A43SV

Sebelumnya: Saya bukan seller notebook, juga bukan ketua RT. Postingan ini juga bukan job-review dari perusahaan periklanan manapun. Postingan ini InsyaAllah, khusus ditulis untuk temans yang mungkin, atau suatu saat membutuhkan.

Langsung aja nih, Saya mau nge-review notebook Asus sesuai janji ane di salah satu grup Kaskus Asus A/K/X42-43 Community.

Weapon: ASUS A43sv
Harga: IDR 5,4 Juta Rupiah! Seharusnya bisa dapat lebih murah karena waktu itu harusnya masa promosi dan seandainya saya tinggal di pulau Jawa sana.

A) PENAMPAKAN (Image penampakan by agan Rizuki Puratama


B) SPESIFIKASI








(+) Kelebihan:
1) Harga yang sangat terjangkau dengan spesifikasi yang cukup mumpuni dengan prosesor Intel Core I3 generasi dua. Faster, Smarter!
2) Didukung oleh VGA Card nVidia Geforce GT540M - 1GB tentunya memberikan sensasi grafis yang sudah lebih dari cukup untuk agan-agan yang hobinya gaming dan multimedia
3) Instalasi driver dan software pendukung bawaan yang mudah dengan 1-click instalation, cukup masukkan disk instalasi, jalankan perintah install, dan tunggu sampai seluruh software selesai terinstal dengan sendirinya.
4) Kapasitas Hardisk yang cukup besar: 500GB memberikan ruang penyimpanan yang yang luas untuk agan-agan yang hobi mengoleksi game, film, sampai dokumentasi pribadi, it's up to You!
5) Desain aluminium perak dengan cover glossy black memberikan kesan yang cantik dan elegan
6) Bonus software Cyberlink dari Asus: Power DVD, Power Director, Power 2Go, Youcam, dan PowerDirector untuk agan yang gemar dengan multimedia
7) 2 Audio jack, satunya untuk mikropon dan satunya lagi untuk headphone, which is fitur jack untuk mik tidak ditemukan pada seri sebelumnya
8) Garansi 2 tahun memberikan agan-agan jaminan keamanan dan tentunya mengurangi rasa was-was. Ingat, di luar laptop yang tangguh dan garansi yang panjang terdapat jiwa pengguna yang sehat. Hehe

Oke, because no notebook is perfect, ini adalah berikut ini adalah kekurangan yang sempat ane rasakan.
(-) Kekurangan:
1) Ukuran adaptor yang cukup besar, hampir dua kali lebih besar dari adaptor lain. Sayangnya tidak didukung dengan kabel yang panjang
2) Untuk agan yang mendambakan sensasi suara yang memuaskan, lagaknya akan kecewa dengan kualitas suara yang dihasilkan notebook jenis ini. Yup, kualitas suara yang buruk meskipun didukung Altec Lansing dan Sonic Focus
3) Driver yang disediakan HANYA untuk Win7 64bit, jadi untuk agan yang memang niat untuk pakai WIN7 32bit lagaknya harus mikir-mikir dulu
GAMING EXPERIENCE?
ASSASIN'S CREED 2: LANCAR JAYA DI SETTINGAN HIGH/MAXIMUM
PRO EVOLUTION SOCCER 2011: LANCAR JAYA DI SETTINGAN HIGH/MAXIMUM
MAFIA II: LANCAR JAYA DI SETTINGAN LOW (GAME INI MEMANG BUTUH LAPTOP DEWA)
ASSASINS'S CREED 3 - BROTHERHOOD: LANCAR JAYA DI SETTINGAN MEDIUM
NEED FOR SPEED SHIFT 2 - UNLEASHED: LANCAR JAYA DI SETTINGAN MEDIUM



------------------------------------------------------------
Ucapan terimakasih:
Allah SWT yang menganugerahi ane laptop ini.
Nyokap ane yang guru SD yang selalu mau yang terbaik untuk ane, beliau yang menghadiahi ane laptop ini. Waktu itu ane belinya sama nyokap. Hehe
KASKUSER yang sudah memberi masukan

Semoga agan terbantu dengan review ini.
Kaskuser juga? Ini review ane di kaskus: Klik.
Cendolin dongs.

(Tutorial Pdated With Pics) Cara Menambah Kolom Followers di Layout Klasik (Spesial untuk Dartzroom)

Berangkat dari rasa kemanusiaan yang tergerak oleh kegalauan hati seorang gadis remaja, postingan ini pun akhirnya diadakan. Berhubung Alien di balik blog ini sudah sejak pertama terjun di dunia per-blog-an sampai sekarang (which is sudah 43 tahun #lebay) betah dengan layout blog klasik, dan karena dia juga memang alien yang sangat tampan, maka dengan resmi postingan ini pun diterbitkan #ayosemuatepuktangan.
Semoga bisa menjawab beberapa pertanyaan dari si empunya blog Dartzroom. #Yeah
Pertanyaan lengkapnya bisa dilihat di sini
1. Link olderpost dan kolom komentar setahu saya bergantung pada layout originalnya, memang ada beberapa (banyak malah) kreator layout klasik yang sengaja tidak memasukkan link keduanya.Tapi kalau dilihat dari halaman yang dipakai oleh si Dartzroom sekarang, seharusnya ada kolom komentar. (ada di link "Add more notes"). Mungkin settingan komentarnya yang tidak sesuai, coba masuk ke Dashboard > Settings> Comments > Comments form Replacements, trus pilih yang sesuai. Kalau masih belum bisa juga, kemungkinan kesalahan ada pada kode layoutnya.

2. Ngeliat follower di layout klasik? Memasang kotak follower ala layout baru? Bisa! Kalau tidak percaya, silahkan lihat sendiri di kolom followers di samping kiri halaman ini.

Ada dua cara untuk memasukkan link atau perintah follow di blog kita, cara yang pertama yang agak manual: Buat saja link yang mengarah ke alamat berikut:

http://www.blogger.com/follow-blog.g?blogID=ISIKANDENGANBLOGIDMU
(Contohnya kayak link di bawah header blog ini yang berbunyi "Follow this Blog Or Die!")

Jangan lupa ganti tulisan ISIKANDENGANBLOGIDMU dengan IDblog mu sendiri. Blog id itu simpelnya kayak ID atau apalah namanya untuk blog kita yang berupa angka, untuk mengetahui, masuk ke halaman utama blog, tekan CTRL + U, trus find "BlogID"

Cara kedua jauh lebih mudah, dan agak sulit sedikit #lho?
Gampang kok, kunjungi saja situs Google Friend Connect (Silahkan atuh di-klik), trus pilih gadget, pilih members, utak-atik tampilan dulu, buat kode, pasang skrip di layout settings dan voila! Kotak followers bisa dipasang di layout klasik!

Oke, semoga postingan ini bisa menjawab kegalauan hatinya si DArtzroom dan betah dengan tampilan baru blognya yang-cantik-sekali :)

Masih Bingung? Ini saya sertakan Step By Step-nya :)





Setelah Tiga, Eh Dua Tahun Kuliah. Mabok

Tapi serius, hati ini rasanya sakit! Sakit rasanya hati ini! Ingin sekali rasanya keluar ke teras lalu teriak sekeras-kerasnya, sekencang-kencangnya, sampai seluruh tetangga se-BTP (nama kompleks perumahan paling GAOEL gicyu di Makassar) pada denger! Iya! Biar mereka tahu kalau saya, yang katanya-tampan-ini sedang dilanda kegalauan!

Kenapa galau? Putri Titian selingkuh di belakangmu, Tyar?

Oh No! Big No! Putri Titian tidak selingkuh dari saya, toh pacaran saja tidak pernah, tapi jika diberi kesempatan, mungkin akan saya pikirkan lagi. Tuh kan galaaauuu...
Ini semua bermula ketika hampir semua-banyak teman angkatan 2008 yang ternyata sudah mulai ber-KKN (Kuliah Kerja Nyata, bukan korupsi, kolusi, ngenes) ria. Oh, mendahului saya!

Ini disebabkan karena adanya saya yang memutuskan pindah tempat kuliah yang akhirnya sukses membuat saya terlambat setahun dari angkatan seharusnya! Iya! Hadir juga penyesalan itu! Rasanya apa banget gicyu liat teman-teman sekolahan dulu ngupload foto lokasi KKN-nya, di facebook, dipasang sebagai Foto Profil. Crooottt... Rasanya ingin minum Baygon Bakar.

Ya sudah, mau bagaimana lagi? Kuliah saja yang baik, tahun 2012, Kau susul mereka, Tyar! Lalu bikin skripsi yang bagus! Jadilah orang yang berguna bagi bangsa ini, Kalau perlu kau langsung lanjut S2 dan jadilah dosen, supaya bisa membantu mencerdaskan negerimu ini! Tulis juga buku jika perlu!
(Ceritanya ini dialogmu!)

Terimakasih atas saranmu, Kawan. Itu membuat saya lebih baik. Baygon bakarnya, saya simpan kembali untuk dipakai melawan nyamuk saja.

Pray for Oceng

Jam setengah tujuh pagi saya sudah memacu Gundala, itu nama motor saya, ke Batua Raya. Tujuannya bukan untuk jualan kue apalagi buat syuting filem. Tapi dalam rangka mengantar adik perempuan saya untuk ikut seleksi masih di SMPN 8 Makassar. Dengan ini, mari, kita semua, blogger yang budiman mendoakan adik saya, semoga apa yang diberikan dan diperolehnya nanti, adalah hal yang terbaik yang bisa dilakukan, dan diperolehnya.
Amin


Thanks doanya, Semua, Mmuaacchhh