Testimoni Pelanggan: Bakso Kepala Sapi

Testimoni Pelanggan: Bakso Kepala Sapi

Bakso sehat bebas BORAX dan Formalin. Bakso Kepala sapi mmmm dahsyat goyang lidah makin nikmat tanpa saos dan kecap (Jingle Bakso Kepala Sapi)

Okeh, ini mungkin iklan kalaupun saya sama sekali tidak dibayar. Saya hanya ingin berbagi informasi sama temans yang menggemari kuliner terkhusus Meatballs! Bola Daging A.K.A BAKSO! (ASLI INDONESIA PUNYA LOH!)

Makan bakso memang salah satu kenikmatan duniawi yang dianugerahkan Sang Maha Pencipta bagi kita manusia Indonesia, bayangkan teksturnya yang lembut dan agak berurat menciptakan sensasi gurih ketiga digigit. Yummii ~

Namun kita musti mikir dua tiga kali kalau mau menikmati kuliner yang satu ini, temans. Kita masih ingat isu-isu seperti kasus bakso berformalin lah, bakso berborax lah, dan isu-isu yang sangat tidak menggugah selera lainnya, ndak enak sekali toh?!. Kita mau makan enak-enak yang didapat malah makanan yang dikasih pengawet mayat. HOEKS.

Nah, Bakso Kepala Sapi ini mencoba melakukan terobosan sekenaan dengan isu yang tidak mengenakkan tersebut: BAKSO NIKMAT, BERKHASIAT, DAN SEHAT! Tidak tanggung-tanggung! Sudah mengantongi sertifikat halal dari MUI, dan testimonial dari US Food and Drug Administration (FDA). Hebat kan?!

Nah, selain bebas bahan berbahaya, Bakso Kepala Sapi ini juga memiliki kandungan yang bisa mencegah osteoporosis loh! So, sudah nikmat, halal, bebas bahan berbahaya, menyehatkan pula! Apa pih! Murah lagi! Tadi saya coba makan ternyata harganya cuma IDR 6.500 semangkoknya. Murah kan?!

Bagi yang tinggal di Makassar, depot Bakso Kepala Sapi  bisa kita temui di daerah Antang dan BTP. Tadi saya makan yang di-BTP. Rasanya? Enak memang, meski tanpa keca dan saos, tetep enak!

Untuk yang masih penasaran, silahkan kunjungi saja website resminya di sini SINI

Salam :)
Enam Ratus

Enam Ratus

Enam ratus harapan, enam ratus daun kering. Enam ratus cita-cita, enam ratus pelita. Enam ratus mimpi, Enam ratus kecewa. Enam ratus senyum, Enam ratus air mata. Enam ratus kecewa, Enam ratus warna. Enam Ratus Tawa. Enam ratus lembar, Enam ratus cerita. Enam tahun. Satu tempat.
Agus: Pacar Gue Lebih Sayang sama Twitter

Agus: Pacar Gue Lebih Sayang sama Twitter

Masih di suatu negeri bernama Indonesia, Agus yang baru saja selesai shalat witir berjamaah di mesjid Baitul Maqdis duduk bersila seraya berdoa khusyuk. Aku yang sudah selesai berdoa meminta agar ketampanan yang kupunyai ini terus dipertahankan lalu duduk di dekatnya sembari memperhatikan wajahnya yang serius berdoa. Tangannya menengadah, matanya tertutup dan bibirnya komat-kamit memperdengarkan doa yang sedang dipanjatkannya meski samar. Saking khusyuknya, mungkin dia tidak sadar. Kudekatkan telingaku mencoba menebak apa isi doa sahabat yang telah enam tahun bersama ku ini.

"Ya Allah, Tuhan semesta alam pemilik cinta dari semua makhlukNya. Maafkan hambaMu yang belakangan ini jauh dariMu. Ya Allah pemilik segala cinta dari semua makhluk yang tak hentinya bedzikir dan memuji, malam ini aku datang memohon petunjukMu. Aku bingung. Lastri, Kau ingat Lastri?! Tentu saja Kau ingat. Biar kuperjelas, Lastri binti Sudirman. Ehm, pacarku. Aku berniat memutuskan hubungan ku dengannya."

....GUBRAK....

Aku tertawa cekikikan mendengar doa yang dipanjatkannya dengan sangat khusyuk, saat itu juga dia menghentikan doanya lalu memandang ke arahku yang belum bisa berhenti tertawa.
"Kau mendengarnya yah, Tyar?!" Dan nada bicaranya masih belum berubah, lembut seperti saat ia memanjatkan doanya tadi. Aku tertawa lagi
"Maaf, Gus. Aku tidak sengaja mendengar dialogmu dengan Tuhan tadi"
"Nggak sengaja kok betah!" Tanggapnya yang membuatku tertawa lagi.

"Apa maksud doamu tadi, Gus?!" Aku bertanya padanya serupa seorang ustad yang sedang berbicara pada muridnya. "Ceritakan padaku, InsyaAllah aku akan membantu mu". Agus kemudian pelan-pelan menceritakan keluh kesahnya tentang Lastri, ehm pacarnya. "Lastri, Tyar. Setiap kali aku menyebut namanya aku merasakan sakit dalam dada. Seakan angin berhenti berhembus dan sawah tidak lagi menumbuhkan padi. Beda dengan dulu yang kalau aku menyebut namanya, seakan ada seribu tangkai bunga yang menghanturkan aromanya pada kami berdua"
Gawat, Agus mulai berpuisi. Sepertinya curhatnya kali ini akan lebih lama dari biasanya. Aku yang sadar gejala itu langsung memotong bicaranya, "Memangnya ada masalah apa?! Setahuku hubungan kalian berdua setahun ini mulus-mulus saja." Tanyaku
Agus mendehem sambil memperbaiki kerah kemejanya lalu melanjutkan ceritanya.

"Lastri" Dada Agus kembang kempis pelan. "Aku berniat mengakhiri hubungan ku dengan dia besok. Aku sudah mantap. Sudah sebulan sakit ini kutahan, Tyar! Sebulan, bayangkan! Sebulan ini dia tertutup padaku, jangankan menelepon, sms pun hampir tidak pernah lagi. Beda dengan dulu. Kali ini dia tertutup padaku. Sekarang jangankan menanyakan kabarku lewat sms, kalau bukan aku yang mengirim sms duluan, tidak mungkin kami akan ber-sms-an seperti biasanya. Aku merasa tidak berguna dan tidak dipedulikan"
"Bukannya itu bagus?! Dulu kau jengkel karena Lastri selalu mengirimkan sms berisi keluhannya. Sekarang kau tidak usah lagi mendengar ocehannya benar?!" Aku mencoba melihat sisi positif permasalahannya.

"Iya, Kau benar, Tyar! Tapi coba tebak! Sebulan ini aku merasa jauh sekali darinya". Saat itu juga Aku mulai mengerti, "Tapi sebenarnya bukan karena itu kau marah kan, Gus?! Kenapa? Apa masalah sebenarnya?!"
Agus menarik nafas lagi lalu menjawab pelan, "Lastri, perempuan paling kusayngi setelah ibuku lebih memilih bercerita dengan Twitter daripada dengan ku. Followernya 546, tweetnya 24 sehari, semua masalahnya diumbar lewat twitter, yang paling membuatku marah, kalau ada masalah di antara kami berdua, dia malah memilih menuturkannya di twitter daripada menuturkannya padaku"
 

Agus, sahabatku memutuskan untuk mengakhiri hubungannya dengan Lastri, ehm pacarnya lantaran cemburu pada Twitter, alasan yang bodoh. Tapi aku mengerti betul bagaimana perasaannya.
#Indonesia65: Seandainya Kita Sedikit Lebih  Egois

#Indonesia65: Seandainya Kita Sedikit Lebih Egois

“Semuanya berawal dari sini…sebuah mimpi….sebuah keajaiban tekad…yang telah menjadikan diri kita bukan hanya seonggok daging yang hanya punya nama….
Saya… Zafran… saya mencintai negeri indah dengan gugusan ribuan pulaunya sampai saya mati dan menyatu dengan tanah tercinta ini..” (Donny Dhirgantoro-5cm)

Selamat Ulang Tahun, Indonesia! Satu negara paling cantik di dunia.
Pernah satu kali saya mengganti ban motor saya yang bocor di salah satu bengkel kecil di kompleks BTP. Karena saya tidak tahu merk ban apa yang bagus dan berkualitas, saya pun bertanya pada bapak pemilik bengkel kecil itu, "Ban apa yang bagus, Pak?!"
Bapak pemilik bengkel menjawab dengan ramah dan cepat, "Ini, Dek. Ban Merk Federal. Bagus sekali ini"
"Itu mo paeng, ta' berapa itu?" (Kalau begitu yang itu saja, harganya berapa?) Saya bertanya lagi
"Agak mahal, Dek." Katanya lagi

Yah, tak apalah sedikit lebih mahal kalau memang kualitasnya lebih bagus. Saya pun mengiyakan tawaran bapak tadi, sesaat kemudian si bapak pemilik bengkel sudah membongkar ban belakang motor saya. Di tengah-tengah pengerjaan, si bapak sempat memberikan sarannya. "Kalau misalnya mau ki' ganti ban, pilih meki' yang buatan Indonesia!"
Saya yang tidak tahu menahu soal ban karena di kampus memang tidak ada mata kuliah "perBANkan" mengernyitkan dahi lalu bertanya, "Kenapa, Pak?!" (Pikiran saya waktu itu, "Bukannya buatan luar negeri pastinya  lebih bagus?!)
Si bapak menjelaskan lagi, "Iya. Ban Indonesia karetnya lebih tebal. Bahan bakunya banyak, beda sama ban luar yang susah dapat bahan baku!"
Mendengar penjelasan di bapak, saya pun mengerti.

Dari situ saya belajar, Indonesia, negeri ini tidak terlalu buruk. Kita hanya perlu mengolahnya lebih baik. Seandainya saja seluruh potensi alam negeri ini dioptimalkan dengan baik, kita bisa saja jadi salah satu negara paling makmur di dunia.

  • Sumber daya alam: Negeri ini negara agraris, yang  kalau tanam rumput akan tumbuh padi! (Okeh, berlebihan). Tapi serius, bayangkan mi saja', kita tidak ada musim dingin yang memungkinkan kita menanam dan memanen sepanjang tahun. Kenapa kita impor beras dan gula? Hey! Kenapa ndak uang buat impor beras dan gula dipake buat kembangkan bibit unggul dan program pupuk murah?! Kita juga punya laut luas dengan potensi laut berjuta-juta ton! Belum lagi potensi pertambangan yang juga berjuta-juta. Seharusnya, Rupiah bisa jadi salah satu mata uang yang pantas diperhitungkan.
  • Sumber daya manusia: Siapa bilang negeri ini hanya punya sedikit prestasi? You better read THIS. Pastinya tidak sampai situ saja, putra-putri negeri ini akan terus berprestasi! Sayangnya beritanya selalu saja kalah oleh berita sensasi artis dan pejabat korup. Potensi tenaga kerja? Jangan ditanya! Ada lebih kurang 100 juta manusia usia produktif yang lebih kurang 50% di antaranya berkecimpung di bidang pertanian, dan ternyata sudah banyak sekali penemuan di bidang pertanian (salah satunya bibit unggul singkong raksasa) yang juga ditemukan oleh orang Indonesia. Ayolah! Kita bisa lebih baik.
  • Letak dan potensi geografis: Sepertinya tidak ada alasan untuk negara ini untuk tidak maju. Letak geografis Indonesia yang strategis dan sangat minim bencana besar memungkinkan negeri ini untuk terus berkembang menjadi negara maju. Keindahan alam dan manusia Indonesia? Jangan ditanya! Karena Indonesia: The Country of Thousand faces, satu negeri paling cantik di dunia. Mau lihat apa? Danau? Gunung? Laut? Ke Indonesia lah! Negeri ini ada ribuan pulau dan ribuan wajah yang menunggumu.
  • Indonesia: The Country of Thousand Faces. Potensi budaya dan keramahtamahan manusia Indonesia menjadi alasan lain untuk menjadikan negara ini sebagai negara tujuan wisata dunia. Saya yakin Indonesia adalah tempat sangat mudah untuk mencari teman. Cukup ucapkan salam dan tersenyumlah sedikit saja. Semua orang Indonesia pasti sepakat dengan hal ini.
    Kita mungkin butuh sedikit egois, kenapa mengekspor bahan mentah kalau bisa diolah dulu jadi barang jadi yang tentu saja bisa mendongkrak nilai jual dan membuka lapangan kerja?
    Kenapa tidak menyombongkan semua potensi dan prestasi ini? Kenapa prestasi keIndonesia-an sangat jarangg muncul di TV? Kenapa artis yang bercerai justru lebih WAH daripada orang Indonesia yang berprestasi di mata dunia?
    Setidaknya itu bisa lebih memotivasi dan membanggakan dan yang paling pasti: MENDIDIK.

    Indonesia harus bangkit dan harus sedikit egois, mementingkan negeri ini dahulu daripada meng-elu-elu-kan kehebatan negara lain.

    INDONESIA: THE COUNTRY OF THOUSAND FACES


    Terimakasih Indonesia untuk tanah dan airmu! Kita boleh saja mengeluh dengan keadaan yang jauh dari harapan kita. Karena kita memang perlu lekas bangun dari tidur berkepanjangan, menyatakan mimpi, mencuci muka biar terlihat segar, merapikan wajah, karena masih ada cara menjadi besar, memudakan tuanya, untuk menjelma dan MENJADI INDONESIA. (Efek Rumah Kaca - Menjadi Indonesia)

    Sumber: Suciptoardi, Youtube

    Please Welcome Back: Alvidha Septianingrum Back to Business

    Setelah kehilangan blog kesayangannya:  Kehidupan Alstrojo dan sempat mengalami pedih yang mendalam dan frustasi yang alhamdulillah tidak terlalu berkepanjangan, Alvidha Septianingrum akhirnya kembali meramaikan belantika blogging indonesia di alamat NEW ALSTROJO (click to visit)

    Kita doakan saja, Rekan Bloggers di seluruh Indonesia semoga kejadian yang menimpa kawan kita ini pada masa lalu tidak terulang kembali padanya dan pada kita semua.

    Last but not least, WELCOME BACK, ALVIDHA SEPTIANINGRUM.
    Keep Writing because we LOVE your Blog! Wassalam!
    Microblogging VS Blogging

    Microblogging VS Blogging

    Di suatu negara bernama Indonesia, dua orang sahabat, satunya bernama Keren dan satunya lagi bernama Gagah sedang menikmati sore sambil menunggu buka puasa.

    “Coy, Kemarin Gua ikutan pelatihan Blog di kampus. Rame banget! Gak nyangka gua kalau anak-anak di kampus pada banyak juga yang nge-blog” Gagah berkata pada sahabatnya, Keren sambil menyisir rambutnya dengan tangan, membuatnya kelihatan semakin gagah saja. Keren yang sedang berdiri dengan tangan kanan di saku celana mengerlingkan mata, menarik nafas panjang menanggapi dengan nafas yang dalam, “Lo kira kita aja yang suka nge-blog?”. Gagah mengangguk-angguk membuat rambutnya yang hitam berkilau berdansa di atas kepalanya. Kali ini dia terlihat semakin gagah.

    “Ren, menurut lu lebih seru mana? Blogging atau Microblogging?” Gagah lantas bertanya serius seraya memicingkan mata ke arah Keren. Rambutnya berkibas tertiup angin membuat Keren bangga punya sahabat segagah Gagah. Keren bersiap menjawab dengan membentuk symbol pistol dengan jari telunjuk dan jempolnya di bawah dagu. Dengan begini sampailah ia di titik paling kerennya. “Lebih gampang Microblogging sih, bebas nge-update apa aja biar kata Cuma beberapa karakter juga udah jadi, kita tinggal update, trus tinggal tunggu feedback dari orang-orang. Nggak usah dipikir panjang lebar kayak mau nge-post di-blog. Kalau di-blog harus dikonsep dulu bagusnya di mana jeleknya di mana.” Jawaban Keren membuat Gagah yang kini menyapu-nyapu alisnya dengan jari lantas menanggapi, “Iya juga. Enak bener ye! Kalau gitu bagusan Micro-blogging dong!”

    “Tapi kan percuma kalau Lu rajin dan eksis ngupdate sampai tiga puluh update-an sehari tapi lu nggak tahu apa isinya” Keren melanjutkan omongannya. Kali ini ia membuat tanda “peace” dengan jari. Entah apa maksudnya, yang jelas dia merasa keren dengan pose seperti itu.
    “Maksud Lu, Ren?!” Gagah Penasaran.
    “Gua Cuma mau bilang, kita musti pintar-pintar sama Microblogging. Pintar milih mana yang pantas dibaca orang, mana yang nggak perlu!”. “Sebenarnya Blogging sama Microblogging sama aja, yang beda Cuma kuotanya. Tergantung bagaimana kita make-nya. Dan yang paling penting, kita harus tahu dulu. Mana yang “menyampah” mana yang “menulis”.

    Adzan Maghrib berkumandang tanda buka puasa, Gagah dan Keren bergenggaman tangan dengan erat, menyisir rambut masing-masing, lalu berpose seperti Kesatria Baja Hitam kembar. Mereka melakukannya karena mereka merasa gagah dan keren.

    Alvidha, Ada Apa dengan Blog Mu?

    Rekan-rekan sekalian ingat Alvidha tidak? Rekan kita pemilik blog KEHIDUPAN ALSTROJO.
    Lewat tengah malam tadi, saya mendapat sebuah kabar berita yang kurang mengenakkan mengenai beliau (tepatnya mengenai blog beliau) lewat  status update di facebook.




    Yep, katanya Blog KEHIDUPAN ALSTROJO, blog yang menurut saya cukup fenomenal TERHAPUS!
    Karena penasaran pun saya lalu meluncur menuju TKP untuk membuktikan kebenaran berita yang baru saja muncul tersebut.



    WHAT THE? DIHAPUS? Tidak mungkin! Alvidha tidak mungkin menghapus blog KEHIDUPAN ALSTROJO yang notabene sangat disayanginya. Setelah saya tanya-tanya ke Alvidha, katanya akun Google-nya kena hack sehabis main di warnet. Mungkin. HACKED?! Tapi apa gunanya coba nge-HACK blog pribadi non-komersial serupa itu? Kenapa juga dihapus?! Astagfirullah.

    Semakin penasaran, saya pun mengunjungi blog Alvidha yang lain: ALSTRODAN: Alvidha season ramadhan, dan ternyata blog ini masih ADA dan masih bisa dikunjungi. Loh? Kok?
    Berbekal skill curi skrip yang saya peroleh sejak zaman friendster-an dulu, saya pun coba mencari keberadaan profil Blogger Alvidha lewat Source kode blog Alstrodan.




    Setelah dapet, jari-jari pun dengan lincah meng-kopi pastekan alamat tersebut di Address Barnya Mozilla Firefox kesayangan.



    Ternyata memang keadaannya gawat. Tapi berhubung masih penasaran, saya pun coba menggunakan fungsi Forgot Password dengan memasukkan alamat alstrojo.blogspot.com yang akhirnya membawa saya pada sebuah penemuan terakhir.



    Kita doakan saja semoga Akun Googlenya Si Alvidha bisa dikembalikan jadi kita bisa berkunjung ke KEHIDUPAN ALSTROJO seperti biasa lagi.
    Untuk Alvidha, "BERSEMANGATLAH!"

    UPDATE: Barusan mengunjung ALSTRODAN

    Because I Don't Love You Anyway, Anymore

    Because I Don't Love You Anyway, Anymore

    It's about Mawar again.
    Di ujung telepon bersama Si Mawar yang (kayaknya) lagi di sekitaran Jakarta

    Mawar: "Halo?!"
    Tyar: "Iya, halo?!" (suara agak serak)
    Mawar: "Baru ko bangun, Tyar?!" (Baru bangun, Tyar?!)
    Tyar: "Iya" (masih serak)
    Mawar: "Hehe. Ndak kangen ko sama saya?!" (Rindu sama saya tidak?!)
    Tyar: "Ndak"
    Mawar: "Deh, ini toh capek-capek ta' mi telepon ki. Jahat na!" (terjemahkan sendiri saja)
    Tyar: "....."
    Mawar: "....."
    ---Diam---
    Mawar: "Sudah mi pale'!"
    Tyar: "Hemmhh"
    ---tut.tut.tut---

    Tamat
    Yang Paling Susah di Hari Pertama Puasa

    Yang Paling Susah di Hari Pertama Puasa

    Yang paling berat adalah mengendalikan pikiran. Serius ka', tadi saya sempat ke luar buat temani mace berbelanja keperluan penting selama ramadhan (mencakup: gula, sirup, biskuit, dan samphoo), itung-itung gaoel di Top Mode (orang Makassar nggak ada yang nggak tau Top Mode! tempat gaul yang gaul abis, mau beli sepatu ada, mau beli boneka ada, mau beli seragam sekolah ada. Pokoknya hampir lengkap, yang penting jangan cari obat penambah nafsu makan di tempat jualan tas, pasti ndak ada).

    Trus, beratnya di mana?!
    Astaga, betulan di jalan bertebaran pemandangan yang sebenarnya bagus, tapi momennya kurang tepat!

    Apakah gerangan itu, Tyar?!
    Itu, rekans. Cewek-cewek yang duduk di atas motor dengan celana ketat dengan potongan di atas lutut memperlihatkan... Ah itulah. Kalian pasti mengerti apalagi kalau kalian laki-laki.
    Rekans, mengendalikan pandangan dan nafsu selama puasa itu harus dan bisa jadi mudah bila kita sudah terbiasa. Tapi menahan arah pikiran?
    Tidak semudah itu.

    Curhat seorang laki-laki yang mencoba menjauhkan diri dari makruhnya puasa tapi ternyata susah.
    Tentu Saja Ramadhan itu Istimewa

    Tentu Saja Ramadhan itu Istimewa

    "Aku harap sepanjang tahun adalah ramadhan". Kata seorang anak di tengah menikmati buka puasanya. Ayah ibunya terheran dan saling memandang. "Kenapa kau berkata seperti itu, Nak?!" tanya ibunya.
    Ayahnya yang duduk di sebelahnya lantas turut menanggapi, "Nak, kalau sepanjang tahun adalah Ramadhan, maka kita akan berpuasa selama setahun penuh!"
    "Tidak apa, Ayah." Lanjut sang anak. "yang penting aku selalu bisa makan bersama ayah dan ibu seperti sekarang ini, yang jarang kita lakukan di luar bulan Ramadhan"

    Mari kita cermati sekali lagi kisah percakapan yang sering dibawakan di ceramah tarawih di atas. Untuk sekali mari bayangkan kalau sepanjang tahun adalah Ramadhan, puasa dan tarawih setiap hari sepanjang tahun, buka puasa dan sahur setiap hari sepanjang tahun, yang akan berakhir pada satu hal: Ramadhan akan terasa biasa saja.

    Menyambut ramadhan yang istimewa yang tinggal hitungan jam ini, saya Adityar mewakili keluarga memohon maaf yang sebesar-besarnya atas setiap kata yang menyakiti, setiap perilaku yang tidak menyenangkan, satiap pikiran buruk, dan setiap kesalahan.
    Mari saling memaafkan supaya di akhir ramadhan kita bisa memulainua dari awal lagi.

    Sayang, Setelah Kita Menikah Nanti, Bolehkah Aku Memelihara Kucing?

    Kau tahu kan aku selalu ingin binatang peliharaan, dan ibuku tidak pernah mengizinkan aku memelihara kucing?
    Kau tahu tidak? Dulu aku pernah punya kucing, tiga ekor kucing.

    Kucing pertamaku, tepatnya bayi kucing. Kuperoleh saat masih aku berumur 5-6 tahun, kubuang di selokan. Ibuku tidak suka kucing.
    Kucing keduaku. Kuperoleh juga saat masih SD. Kubuang di tempat sampah. Kucing itu selalu buang air di WC. Ibuku menyuruhku membuangnya. Tapi kucing itu selalu kembali dan ibuku selalu menyiramnya. Kucing itu pergi entah kemana.
    Kucing ketigaku, lagi kuperoleh pada saat masih SD, kupelihara diam-diam di bawah selokan. Kubuatkan rumah-rumahan kecil dari balok kayu dan selalu kuberi makan. Tapi Entahlah, kucing ketigaku itu tidak bertahan lama.

    Sampai saat ini, aku tidak lagi memelihara kucing. Bolehkah Aku memelihara kucing? Aku akan memelihara kucing jantan jadi dia tidak akan beranak, atau kalaupun nanti dia membawa pulang anak hasil perkawinannya dengan pasangannya, biarlah anaknya kuwariskan pada anak kita. Biar kami yang memeliharanya.

    Sayang, setelah kita menikah nanti bolehkah aku memelihara kucing?

    Huge Thanks for Nur Awaliah Ichsan Mahmud



    Akhirnya keinginan saya nonton Despicable Me yang sudah sampai di ujung tanduk kesampaian juga, Gan. Rekans sekalian tau ji yang mana itu film-nya toh?
    Despicable Me adalah film animasi yang bercerita tentang Gru, penjahat nomer dua di dunia yang berniat menjadi penjahat nomer satu di dunia dengan mencuri bulan. Well, bagaimana caranya mencuri bulan? Yap, menggunakan alat yang bisa "mengecilkan" bulan menjadi seukuran bola bowling lalu tinggal dibawa pulang. It's that simple.

    Sejak trailernya keluar berbulan-bulan yang lalu, saya sudah ber-nadzar mau nonton film ini. Trailernya lucu sekali weh! Tapi apa daya, bioskopnya Makassar agak ketinggalan. Saya pikir tidak akan masuk bioskop Makassar. Mungkin setelah sebulan lebih setelah dirilis, baru film ini tayang juga di bioskop 21 Mall Panakkukang. Format 3D pula. Mahal.
    (out of topic: tau tidak kapan terakhir saya masuk bioskop 21 Mall Panakkukang?
    The Minions ROCKS!
    waktu itu filmnya Tarix Jabrik, nontonnya bareng Egha yang ternyata juga saat pertama kali KAMI berdua nonton bioskop. Untung tidak bikin malu-malu ji)

    I love those minions! (mahkluk kuning kecil yang katanya elit dan disiplin, tapi Hobinya berkelahi)
    And i think i want one of them for my 21st birthday present. Haha.

    Lalu apa hubungannya dengan Nur Awaliah Ichsan Mahmud?
    Biar saya tanyakan padamu, Rekans, kalau misalnya ada film yang sudah kamu tunggu-tunggu berbulan-bulan, lalu pada saat sudah tayang di bioskop kamu sedang tidak punya uang, adik perempuanmu mengajak mu menontonnya dalam format 3D dan kamu ditraktir?
    Yep, sesenang itulah perasaan saya.

    Ternyata filmnya benar lucu, Gan! Dari awal sampai akhir bawaannya ketawa terus, Gru yang notabenenya penjahat harus mengasuh tiga anak perempuan yatim. Kebayang tidak?

    "Does this count as annoying?"
    I sure love Despicable Me, those Minions, Agnes, Gru, Victor, and everything. Dari film ini saya belajar betapa penting pujian dan penghargaan terhadap orang lain, betapa penting peranan seorang ayah, harapan anak-anak kecil, betapa penting menghadiri pertunjukan tarian anak perempuanmu, tentang cinta, cita-cita, dan harapan.








    People Do Change. I Also Will Do.

    People Do Change. I Also Will Do.

    Gua sayang lu. Tetap keak gini yak! Jangan pernah berubah yak!

    Setahun yang lalu seorang anak cewek pernah ngomong keak gitu ke saya, okeh tepatnya lewat SMS, bukan ngomong. Tiba-tiba kok bahas ini yak?
    Hehe. Kemarin saya yang (terhitung tampan sejak lahir ini *HOEKS*) kembali dikejutkan dengan SMS yang hampir serupa (kayak petasan saja deh, pake terkejut-terkejut). Tapi kali ini dari orang yang berbeda. Iya, perempuan, alhamdulillah bukan laki-laki.

    Tapi saya tidak tahu apa maksudnya

    Kita semua berubah, kita semua akan berubah. Orang, Saya, Kamu, President, mahasiswa, anak SMP, anak SMA, anak SD, penjaga warnet, aktivis kampus, semua. Perubahan itu pasti dan semua orang pasti mengalaminya.

    Cinta, sayang, perih, semua akan berubah. 
    Lihat sekeliling, orang-orang sekitar. Cepat atau lambat semua akan berubah. Mendung jadi hujan, hujan jadi pelangi. Lalu mendung lagi. Semua orang juga akan berubah, tergantung mau jadi mendung atau jadi pelangi. Berubah itu pasti, jadi mendung atau pelangi, itu yang pilihan.
    Tyar, Apa yang Sudah Kamu Lakukan Selama Dua Puluh Tahun Ini?

    Tyar, Apa yang Sudah Kamu Lakukan Selama Dua Puluh Tahun Ini?

    PENGALAMAN ORGANISASI:
    1. Anggota PMR Wismu 05 – 205 Makassar periode 2005/2006;
    2. Koordinator Humas PMR Wismu 05 – 205 Makassar periode 2006/2007;
    3. Anggota Badan Pertimbangan Anggota (BPA) PMR Wismu 05 – 205 Makassar periode 2007/2008;
    4. Anggota Korps Alumni PMR Wismu 05 – 205 Makassar 2008 - 2009;
    5. Pengurus Korps Alumni PMR Wismu 05 – 205 Makassar divisi Pelatihan dan Pengembangan unit Tim Pelatih Kowismu (TPK) periode 2009/2011;
    6. Anggota Korps Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Hasanuddin (2010 – Sekarang);

    PENGKADERAN
    1. Peserta malam pelantikan anggota PMR Wismu 05 – 205 Makassar. SMAN 5 Makassar, 16 – 17 Agustus 2005;
    2. Peserta Evakuasi Dalam dan Luar Kampus PMR Wismu 05 – 205 Makassar. Posisi: Anggota C. Makassar, 2005;
    3. Peserta Pendidikan dan Latihan Dasar In door PMR Wismu 05 – 205 Makassar. SMAN 5 Makassar, 2 – 5 Januari 2006;
    4. Peserta Pendidikan dan Latihan Dasar Out door PMR Wismu 05 – 205 Makassar. Limbung, Kab. Gowa, Januari 2006;
    5. Peserta Latihan Kepemimpinan dan Manajemen Organisasi V PMR Wismu 05 – 205 Makassar. Pencapaian: Kelompok terbaik. SMAN 5 Makassar, 2006;
    6. Peserta Forum Inisiasi Gerakan Unik dan Radikan (FIGUR) Korps Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Hasanuddin (Setara Latihan Kepemimpinan Tingkat I); Benteng Somba Opu, Kab. Gowa. 2009;
    7. Peserta Nuansa Unik dan Radikal (NURANI) Korps Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Hasanuddin. Lejja, Kab. Soppeng. 2009;

    LOMBA DAN KOMPETISI

    SEBAGAI PESERTA
    1. Peserta lomba Pasang Bongkar Tandu kategori putra lomba PMR SMAN 14 Makassar. Anggota Tim: Kelik Ismi Harjanto. Pencapaian: Gugur di babak penyisihan.SMAN 14 Makassar, 2006;
    2. Peserta lomba Petolongan Pertama Jumpa Bakti Gembira (Jumbara) cabang Palang Merah Indonesia. Tingkat: Se-Makassar. Anggota tim: Ilham, A. Dirga Putra, Dedi Alif Utama, A. Abd. Rahhman, Muh. Fithrah R. Pencapaian: Juara 2. KNPI Makassar, 2006.
    3. Peserta lomba Pasang Bongkar Tandu kategori campuran SANGKARTA COMPETITION PMR SMAN 3 Makassar. Tingkat: Se-Makassar. Anggota tim: Wahidah Nur. Pencapaian: Juara 2. SMAN 3 Makassar, 2007;
    4. Peserta lomba Pasang Bongkar Tandu kategori Putra HarLah V Korps Suka Rela Universitas Muhammadiyah Makassar. Tingkat: Se-Makassar. Tim: Muh. Rahmat. Pencapaian: Juara 1. Universitas Muhammadiyah Makassar. 2007;
    5. Peserta Kemah Bakti dan Lomba (KBL) V Korps Suka Rela Universitas Negeri Makassar. Tingkat: Se-Sulawesi Selatan. Tim: Setia Negara (team leader), Dedi Alif Utama, A. Abd. Rahman, Kelik Ismi Harjanto, Muh. Fithrah, Ibrahim Suhariyono, Muh. Rahmat, Achmad Yusron. Pencapaian tim: Juara 2 lomba Pertolongan Pertama, Juara 1 lomba Cerdas Cermat, Juara 1 lomba Perawatan Keluarga, Juara 1 lomba Drama. Juara Umum. Mengundurkan Diri.  KNPI Makassar, 2007;

    SEBAGAI BINA DAMPING (BINDAP) DAN JURI
    1. Bina Damping (Bindap) Lomba PMR SMAN 14 Makassar, Desember 2008;
    2. Bina Damping (Bindap) Lomba PMR SMAN 10 Makassar, Juni 2009;
    3. Bina Damping (Bindap) Lomba PMR SMAN 14 Makassar, Desember 2009;
    4. Bina Damping (Bindap) Lomba PBT Road To School KSR Sakura Makassar, 2010;
    5. Juri Lomba Pertolongan Pertama Scout Event Pramuka SMAN 5 Makassar, 2009;
    KEPANITIAAN
    SEBAGAI PELAKSANA (OC)
    1. Ketua Panitia Syukuran Diklat angkatan 23 PMR Wismu 05 – 205 Makassar. Makassar, 2005;
    2. Panitia Malam Pelantikan Anggota angkatan 24 PMR Wismu 05 – 205 Makassar. Makassar, 2006;
    3. Panitia Evakuasi Dalam dan Luar Kampus PMR Wismu 05 – 205 Makassar. Makassar, 2006;
    4. Panitia Pendidikan dan Latihan Dasar PMR Wismu 05 – 205 Makassar. Makassar, 2006;
    5. Panitia Latihan Kepemimpinan dan Manajemen Organisasi VI PMR Wismu 05 – 205 Makassar. Makassar, 2007;
    6. Panitia (Koordinator Divisi Acara) Nuansa Unik dan Radikal (NURANI) Korps Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Hasanuddin. 2010;
    7. Ketua Panitia Follow Up Forum Inisiasi Gerakan Unik dan Radikal (FIGUR) Korps Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Hasanuddin. 2010;

    SEBAGAI KOMITE STEERING (STEERING COMMITTEE)
    1. Vice of Steering Committee Pendidikan dan Latihan Dasar angkatan 26 PMR WISMU 05 – 205 Makassar. Makassar, 2009;
    2. Steering Committee Ajang Keterampilan dan Kreatifitas Kepalangmerahan (Akrefitas Merah) PMR WISMU 05 – 205 Makassar, 2009;
    3. Steering Committee Latihan Kepemimpinan dan Manajemen Organisasi 8 PMR WISMU 05 – 205 Makassar, 2009;
    4. Vice of Steering Committee Pendidikan dan Latihan Dasar angkatan 27 PMR WISMU 05 - 205 Makassar. Makassar, 2010.
    5. Steering Committee Latihan Kepemimpinan dan Manajemen Organisasi 9 PMR WISMU 05 – 205 Makassar, 2010;

    PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN SKILL
    1. Peserta Basic Study Skill Universitas Hasanuddin. 2008;
    2. Peserta Sekolah Menulis Himpunan Mahasiswa Jurusan Ilmu Ekonomi Universitas Hasanuddin. 2008;
    3. Peserta Pelatihan pembuatan website berbasis Joomla. 2008;
    4. Peserta diskusi Di Bawah Langit Berita TV One I dan II;
    5. Peserta Workshop periklanan Korps Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Hasanuddin. 2010;
    6. Peserta Makassar Blogshop pelatihan Blog (diselengrakan oleh PK Identitas). 2010;

    PENGALAMAN MELATIH:
    1. Koordinator Pelatih Persiapan Lomba PMR SMAN 14 Makassar, Desember 2008;
    2. Koordinator Pelatih Persiapan Lomba PMR SMAN 10 Makassar, Juni 2009;
    3. Koordinator Lapangan Persiapan Lomba PMR SMAN 10 Makassar, Juni 2010;
    4. Pelatih cabang lomba Pasang Bongkar Tandu Lomba PMR SMAN 14 Makassar, Lomba PMR SMAN 10 Makassar (SECRET KPMR SMAN 10 Makassar), dan PBT Road To School;
    5. Pemateri pada Latihan Kepemimpinan dan Manajemen Organisasi 8 PMR Wismu 05 – 205 Makassar. Materi: Manajemen Kepanitiaan (Fokus analisis SWOT), Juni 2009;
    6. Pemateri pada Pendidikan dan Latihan Dasar PMR Madya 8. 2009;
    LAIN-LAIN
    1. Akhirnya bertemu dan sempat mengobrol santai dengan Cholil Mahmud, Adrian Yunan Faisal, dan Bagus Akbar. Personilnya Efek Rumah Kaca mewakili teman-teman yang berniat membentuk Udara Makassar Simak Efek Rumah Kaca. Desember. 2009;
    2. Nge-blog di  Planktonemon (Sekarang Port of Kertasium), Galeri Sakit Hati;
    3. Sempat mengeditkan beberapa blog orang lain.
    Sebuah Misteri Besar yang Belum Bisa Terjawab Hingga Hari Ini

    Sebuah Misteri Besar yang Belum Bisa Terjawab Hingga Hari Ini

    Foto ini diambil pada saat saya, Egha, Fithrah, Kelik, Deddy, dan Rahman masih kelas 3 SMA. Diambil pada saat rapat koordinator BPA dengan pengurus PMR Wismu 05.

    Hingga hari ini, masih menyimpan pertanyaan yang sama sekali tidak bisa dijawab oleh siapapun, bahkan oleh orang-orang yang terlibat di dalamnya.

    Alert: See it at your own risk.